nurcahyo
New member
Sakit Jantung, Hindari Vitamin B!
Tidak semua vitamin berguna untuk menjaga kesehatan, kenapa bisa demikian? Sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia menyebutkan bahwa mengkonsumi Vitamin B untuk mencegah serangan jantung dan darah tinggi bukanlah tindakan yang baik dan bahkan bisa berbahaya.
Sebelumnya para ahli sempat berpendapat vitamin B bisa mengurangi unsur darah yang disebut vitamins homocysteine, yang memiliki keterkaitan dengan resiko serangan jantung. Namun pendapat ini dimentahkan dengan sebuah penelitian terbaru yang memperlihatkan konsumsi vitamin B tak ada gunanya walau memang bisa menurunkan homocysteine.
Penemuan ini dijabarkan dalam pertemuan Masyrakat Kardiologi Eropa yang berlangsung di ibukota Swedia, Stockholm dimana para peneliti dari Norwegian Vitamin Trial atau NORVIT dari Universitas Troms Swedia meneliti sekitar 4.749 penderita serangan jantung.
Seluruh penderita dibagi ke dalam 4 kelompok dan masing-masing menerima perlakukan berbeda disamping pengobatan biasa yang sedang mereka jalani. Keempat grup mendapat Vitamin B, Vitamin B6, dan gabungan dua Vitamin tersebut, selain obat biasa selama 3 tahun.
Setelah 3 setengah tahun berselang, kelompok yang mengkonsumsi Vitamin B dan kelompok dengan Vitamin B6 menghadapi peningkatan kecil dalam resiko kardiovaskular. Namun kelompok yang mengkonsumsi kedua vitamin menghadapi resiko peningkatan serangan jantung dan darah tinggi sebesar 20 persen meskipun tingkat homocysteine mereka turun sampai 30 persen.
Hasil tersebut menunjukkan peningkatan 40 persen resiko pada kelompok yang mengkonsumsi Vitamin B, namun para peneliti itu menegaskan penyelidikan lebih lanjut tetap harus diperlukan. Profesor Kaare Harald B?naa, penulis laporan penelitian, mengatakan hasil dari NORVIT penting karena resep Vitamin B dosis tinggi dari dokter tidak bisa mencegah serangan jantung dan darah tinggi.
"Vitamin B seharusnya hanya diberikan kepada orang-orang yang kekurangan Vitamin B," tambah Profesor Kaare.
Sementara itu Profesor Peter Weissberg, Direktur Medis Yayasan Jantung Inggris menganjurkan agar orang tidak mengkonsumsi Vitamin B untuk mencegah serangan jantung dan darah tinggi.
"Study tersebut justru memperlihatkan adanya peningkatan serangan jantung dan darah tinggi. Vitamin B direkomendasikan bagi wanita hamil untuk mengurangi cacat pada kelahiran," kata Profesor Weissberg. (bbc/rit)
Tidak semua vitamin berguna untuk menjaga kesehatan, kenapa bisa demikian? Sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia menyebutkan bahwa mengkonsumi Vitamin B untuk mencegah serangan jantung dan darah tinggi bukanlah tindakan yang baik dan bahkan bisa berbahaya.
Sebelumnya para ahli sempat berpendapat vitamin B bisa mengurangi unsur darah yang disebut vitamins homocysteine, yang memiliki keterkaitan dengan resiko serangan jantung. Namun pendapat ini dimentahkan dengan sebuah penelitian terbaru yang memperlihatkan konsumsi vitamin B tak ada gunanya walau memang bisa menurunkan homocysteine.
Penemuan ini dijabarkan dalam pertemuan Masyrakat Kardiologi Eropa yang berlangsung di ibukota Swedia, Stockholm dimana para peneliti dari Norwegian Vitamin Trial atau NORVIT dari Universitas Troms Swedia meneliti sekitar 4.749 penderita serangan jantung.
Seluruh penderita dibagi ke dalam 4 kelompok dan masing-masing menerima perlakukan berbeda disamping pengobatan biasa yang sedang mereka jalani. Keempat grup mendapat Vitamin B, Vitamin B6, dan gabungan dua Vitamin tersebut, selain obat biasa selama 3 tahun.
Setelah 3 setengah tahun berselang, kelompok yang mengkonsumsi Vitamin B dan kelompok dengan Vitamin B6 menghadapi peningkatan kecil dalam resiko kardiovaskular. Namun kelompok yang mengkonsumsi kedua vitamin menghadapi resiko peningkatan serangan jantung dan darah tinggi sebesar 20 persen meskipun tingkat homocysteine mereka turun sampai 30 persen.
Hasil tersebut menunjukkan peningkatan 40 persen resiko pada kelompok yang mengkonsumsi Vitamin B, namun para peneliti itu menegaskan penyelidikan lebih lanjut tetap harus diperlukan. Profesor Kaare Harald B?naa, penulis laporan penelitian, mengatakan hasil dari NORVIT penting karena resep Vitamin B dosis tinggi dari dokter tidak bisa mencegah serangan jantung dan darah tinggi.
"Vitamin B seharusnya hanya diberikan kepada orang-orang yang kekurangan Vitamin B," tambah Profesor Kaare.
Sementara itu Profesor Peter Weissberg, Direktur Medis Yayasan Jantung Inggris menganjurkan agar orang tidak mengkonsumsi Vitamin B untuk mencegah serangan jantung dan darah tinggi.
"Study tersebut justru memperlihatkan adanya peningkatan serangan jantung dan darah tinggi. Vitamin B direkomendasikan bagi wanita hamil untuk mengurangi cacat pada kelahiran," kata Profesor Weissberg. (bbc/rit)