bukansensasi
New member
Bos Sentul City, Cahyadi Kumala alias Swie Teng pernah memerintahkan Manager Keuangan PT Bara Rangga Wirasmuda Rosselly Tjung alias Sherly mentranfer uang Rp 4 miliar. Uang dari PT Brilliant Perdana Sakti (BPS) itu ditranfer ke PT Multihouse Indonesia (MI).
"(Transfer) ke PT Multihouse," ucap Sherly saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap rekomendasi tukar menukar kawasan hutan di Bogor dengan terdakwa Cahyadi Kumala di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Uang itu diyakini Jaksa KPK digunakan untuk menyuap Bupati Bogor saat itu Rachmat Yasin terkait rekomendasi tukar menukar kawasan hutan PT Bukit Jonggol Asri (BJA). Sherly mengklaim tak tahu menahu tujuan transfer duit Rp 4 miliar dilakukan. "Saya tidak tahu," imbuh Sherly.
Sherly diketahui juga diperintahkan Cahyadi untuk menarik uang tunai Rp 250 juta sebanyak empat kali atau senilai Rp 1 mliar dari rekening bank milik PT BPS. Jaksa KPK calam dakwaan Cahyadi memaparkan Swie Teng pada 30 Januari 2014 menyerahkan cek CIMB Niaga senilai Rp 5 miliar ke Yohan Yap untuk diberikan kepada Rachmat Yasin. Akan tetapi cek tersebut dikembalikan ke Cahyadi lantaran kesulitan dalam pencairan.
Cahyadi saat itu menyatakan akan meminta Sherly Tjung untuk mentransfer ke rekening duit Rp 4 miliar dan sisanya Rp 1miliar diberikan tunai melalui Robin Zulkarnain. Untuk menerima transfer uang tersebut Yohan Yap memberikan nomer rekening PT Multihouse Indonesia ke Cahyadi. Namun, Sherly meralat bahwa uang Rp 1 miliar itu diberikan ke Yohan Yap selaku perantara pemberi suap ke Rachmat Yasin. Keterangan itu sebelumnya disampaikan Sherly saat menjalani pemeriksaan di KPK.
Dalam kesaksiannya dihadapan majelis hakim Tipikor, Sherly mengklaim bahwa uang itu diperuntukan buat DP pernikahan anak Cahyadi, Daniel Otto Kumala. "Saya mau luruskan karena waktu itu saya kacau. Jadi waktu itu benar-benar lupa, saya bilang itu biaya operasional biaya operasional apa saya lupa. Setelah saya ingat sekarang, saya baru ingat duit Rp 1 miliar saya siapkan atas persetujuan Pak Cahyadi untuk DP pernikahan Daniel Otto Kumala (anak Swie Teng)," tandas Sherly.
"(Transfer) ke PT Multihouse," ucap Sherly saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap rekomendasi tukar menukar kawasan hutan di Bogor dengan terdakwa Cahyadi Kumala di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Uang itu diyakini Jaksa KPK digunakan untuk menyuap Bupati Bogor saat itu Rachmat Yasin terkait rekomendasi tukar menukar kawasan hutan PT Bukit Jonggol Asri (BJA). Sherly mengklaim tak tahu menahu tujuan transfer duit Rp 4 miliar dilakukan. "Saya tidak tahu," imbuh Sherly.
Sherly diketahui juga diperintahkan Cahyadi untuk menarik uang tunai Rp 250 juta sebanyak empat kali atau senilai Rp 1 mliar dari rekening bank milik PT BPS. Jaksa KPK calam dakwaan Cahyadi memaparkan Swie Teng pada 30 Januari 2014 menyerahkan cek CIMB Niaga senilai Rp 5 miliar ke Yohan Yap untuk diberikan kepada Rachmat Yasin. Akan tetapi cek tersebut dikembalikan ke Cahyadi lantaran kesulitan dalam pencairan.
Cahyadi saat itu menyatakan akan meminta Sherly Tjung untuk mentransfer ke rekening duit Rp 4 miliar dan sisanya Rp 1miliar diberikan tunai melalui Robin Zulkarnain. Untuk menerima transfer uang tersebut Yohan Yap memberikan nomer rekening PT Multihouse Indonesia ke Cahyadi. Namun, Sherly meralat bahwa uang Rp 1 miliar itu diberikan ke Yohan Yap selaku perantara pemberi suap ke Rachmat Yasin. Keterangan itu sebelumnya disampaikan Sherly saat menjalani pemeriksaan di KPK.
Dalam kesaksiannya dihadapan majelis hakim Tipikor, Sherly mengklaim bahwa uang itu diperuntukan buat DP pernikahan anak Cahyadi, Daniel Otto Kumala. "Saya mau luruskan karena waktu itu saya kacau. Jadi waktu itu benar-benar lupa, saya bilang itu biaya operasional biaya operasional apa saya lupa. Setelah saya ingat sekarang, saya baru ingat duit Rp 1 miliar saya siapkan atas persetujuan Pak Cahyadi untuk DP pernikahan Daniel Otto Kumala (anak Swie Teng)," tandas Sherly.