Kalina
Moderator
JAKARTA - Kegemaran ngemil membuat presenter dan bintang film Sarah Sechan tak memedulikan asupan gizi. Namun, kebiasaan itu ditinggalkan sejak menikah dengan Emir Hakim pada Juni 2003. Kini Sarah giat menjalankan pola makan sehat. Meski terkadang tersiksa, toh kini dia mulai menerapkannya kepada sang anak, Rajata Sachriar Hakim, 6.
Wanita kelahiran Bandung, 9 Mei 1974, itu menuturkan, sang suami yang jago memasak tidak pernah membiarkan makanan tak sehat tersaji di atas meja. Padahal, Sarah termasuk "pemakan segala".
"Saya senang jajan. Dulu, saya suka beli bakso dengan gerobak warna apa pun. Tapi, sejak punya anak, saya nggak jajan sembarangan lagi. Selain takut kena kanker, saya ingin bisa lebih lama lagi hidup dengan Rajata," ujar Sarah di sela-sela acara Sustagen 100% untuk Buah Hati Ibu di WTC, Jakarta Pusat, kemarin (3/2).
Sehari-hari, dia menyantap makanan rumah yang serba nonkolesterol, kaya vitamin, serat, dan protein. "Saya banyak makan sayur. Buah di rumah pun nggak boleh habis. Kami nggak pernah makan daging merah," ucapnya.
Meski awalnya tersiksa, kini dia justru giat membiasakan putra semata wayangnya mengonsumsi makanan sehat. "Di rumah, nggak ada (minuman) soda dan sirup," ujarnya.
Namun, Sarah tak ingin terlalu "jahat" kepada sang anak. Pada saat tertentu, Sarah mengizinkan Rajata menyantap makanan siap saji (fast food). Terlebih, sang buah hati selalu tersenyum bahagia setiap kali makan ayam goreng di restoran fast food.
"Saya nggak pernah mengajak Rajata makan di restoran fast food. Tapi, kalau ada temannya yang merayakan ulang tahun di sana, saya biarkan dia makan. Kalau sekali-sekali, nggak apa-apa. Maksimal sebulan dua kali," terangnya.
Wanita kelahiran Bandung, 9 Mei 1974, itu menuturkan, sang suami yang jago memasak tidak pernah membiarkan makanan tak sehat tersaji di atas meja. Padahal, Sarah termasuk "pemakan segala".
"Saya senang jajan. Dulu, saya suka beli bakso dengan gerobak warna apa pun. Tapi, sejak punya anak, saya nggak jajan sembarangan lagi. Selain takut kena kanker, saya ingin bisa lebih lama lagi hidup dengan Rajata," ujar Sarah di sela-sela acara Sustagen 100% untuk Buah Hati Ibu di WTC, Jakarta Pusat, kemarin (3/2).
Sehari-hari, dia menyantap makanan rumah yang serba nonkolesterol, kaya vitamin, serat, dan protein. "Saya banyak makan sayur. Buah di rumah pun nggak boleh habis. Kami nggak pernah makan daging merah," ucapnya.
Meski awalnya tersiksa, kini dia justru giat membiasakan putra semata wayangnya mengonsumsi makanan sehat. "Di rumah, nggak ada (minuman) soda dan sirup," ujarnya.
Namun, Sarah tak ingin terlalu "jahat" kepada sang anak. Pada saat tertentu, Sarah mengizinkan Rajata menyantap makanan siap saji (fast food). Terlebih, sang buah hati selalu tersenyum bahagia setiap kali makan ayam goreng di restoran fast food.
"Saya nggak pernah mengajak Rajata makan di restoran fast food. Tapi, kalau ada temannya yang merayakan ulang tahun di sana, saya biarkan dia makan. Kalau sekali-sekali, nggak apa-apa. Maksimal sebulan dua kali," terangnya.