Kalina
Moderator
MENGAWALI hari dengan sarapan pagi membuat aktivitas Anda semakin semangat. Apalagi jika asupan tingi protein di pagi hari sangat bagus untuk kaum hawa.
Menurut peneliti dari University of Missouri, wanita mengonsumsi sarapan tinggi protein, mereka dapat mengontrol glukosa dan insulin lebih baik daripada mereka memilih asupan rendah protein.
"Bagi perempuan, makan lebih banyak protein di pagi hari sangat menguntungkan dan dapat mempengaruhi kadar glukosa dan insulin mereka," Heather Leidy ucap Asisten Profesor Nutrisi Heather Leidy, seperti dikutip Timesofindia, Sabtu (17//1/2015)
Lebih lanjut, kata Leidy, rajin mengonsumsi protein tinggi di pagi hari dapat membantu melindungi diri dari risiko diabetes dalam jangka panjang. Namun, penting diingat juga agar Anda mengombinasikan dengan asupan nutrisi lain agar makin seimbang.
Studi ini melibatkan wanita berusia 18-55 tahun. Mereka diutus untuk mengonsumsi salah satu dari tiga makanan yang berbeda, selama empat hari berturut-turut. Makanan yang diuji adalah kurang dari 300 kalori per porsi dan memiliki lemak dan serat isi yang sama.
Jenis makanan begitu bervariasi dalam jumlah protein. Misalnya sepotong pancake yang mengandung tiga gram protein, sosis dan telur dengan 30 gram protein atau sosis dan telur dengan protein 39 gram.
Leidy dan kawan-kawan memantau jumlah glukosa dan insulin dalam darah partisipan selama empat jam setelah mereka makan sarapan. Diketahui hasilnya berbeda-beda dan menimbulkan efek samping berbeda.
"Kedua jenis sarapan itu kaya protein sehingga menyebabkan lonjakan rendah glukosa dan insulin setelah makan dibandingkan dengan rendah protein," simpulnya.
okezone
Menurut peneliti dari University of Missouri, wanita mengonsumsi sarapan tinggi protein, mereka dapat mengontrol glukosa dan insulin lebih baik daripada mereka memilih asupan rendah protein.
"Bagi perempuan, makan lebih banyak protein di pagi hari sangat menguntungkan dan dapat mempengaruhi kadar glukosa dan insulin mereka," Heather Leidy ucap Asisten Profesor Nutrisi Heather Leidy, seperti dikutip Timesofindia, Sabtu (17//1/2015)
Lebih lanjut, kata Leidy, rajin mengonsumsi protein tinggi di pagi hari dapat membantu melindungi diri dari risiko diabetes dalam jangka panjang. Namun, penting diingat juga agar Anda mengombinasikan dengan asupan nutrisi lain agar makin seimbang.
Studi ini melibatkan wanita berusia 18-55 tahun. Mereka diutus untuk mengonsumsi salah satu dari tiga makanan yang berbeda, selama empat hari berturut-turut. Makanan yang diuji adalah kurang dari 300 kalori per porsi dan memiliki lemak dan serat isi yang sama.
Jenis makanan begitu bervariasi dalam jumlah protein. Misalnya sepotong pancake yang mengandung tiga gram protein, sosis dan telur dengan 30 gram protein atau sosis dan telur dengan protein 39 gram.
Leidy dan kawan-kawan memantau jumlah glukosa dan insulin dalam darah partisipan selama empat jam setelah mereka makan sarapan. Diketahui hasilnya berbeda-beda dan menimbulkan efek samping berbeda.
"Kedua jenis sarapan itu kaya protein sehingga menyebabkan lonjakan rendah glukosa dan insulin setelah makan dibandingkan dengan rendah protein," simpulnya.
okezone