Sarjana Jarang Yang Bisa Menulis Bagus?

wnks

New member
Saya kebetulan lagi membaca artikel ini, benarkah para sarjana kita di Indonesia jarang yang bisa menulis dengan bagus?

Sabtu, 09 Feb 2008,
Jarang Sekali, Sarjana Bisa Menulis Bagus

Dari Diskusi Pandangan Pers Nasional untuk 2008
SEMARANG - Berita-berita yang dimuat di media massa harus bisa menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat. Pesan ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh saat membuka Konvensi Media Massa se-Indonesia yang dihelat kemarin (8/2) di Patra Semarang Convention Hotel.

Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2008 yang jatuh pada hari ini.

Kata Nuh, pers memiliki posisi strategis di tengah masyarakat melalui informasi yang diberitakan. "Informasi inilah yang bisa menentukan perilaku masyarakat," ujarnya.

Selain Nuh, juga hadir Ketua MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) Hidayat Nurwahid. Dia berharap pers bisa benar-benar independen. "Independen dari kepentingan tertentu, seperti pemilik modal dan berbagai kekuatan politik," katanya.

Dalam sesi diskusi yang bertema Pandangan Pers Nasional untuk Visi Indonesia 2008, Wakil Direktur Jawa Pos Azrul Ananda yang menjadi salah satu pembicara mengatakan, selalu terjadi pergeseran tema berita yang diinginkan pembaca media cetak.

Bila pada awal reformasi (1998), berita politik menduduki ranking teratas tentang tema yang diinginkan pembaca, saat ini tidak lagi. Koran-koran kriminal juga sudah mulai ditinggalkan pembaca.

"Jika pada 2006 hingga 2007 berita infotaiment luar biasa, tahun ini saya rasa sudah mulai tidak laku," tuturnya.

Agar bisa tetap eksis, lanjut Azrul, media harus mengambil langkah antisipasi. Dibutuhkan inovasi-inovasi baru untuk menggaet pembaca baru serta mempertahankan pembaca setia. "Jawa Pos sejak 2000 kenceng dengan anak muda melalui halaman Deteksi (nama rubrik halaman khusus anak muda). Tiap hari, Deteksi terbit 3 halaman, dan sekarang kita punya basis pembaca muda yang kuat," jelas Azrul.

Hanya saja, untuk mendapatkan anak-anak muda yang cocok mengelola halaman khusus kaum muda itu, terdapat kendala. Sangat sulit mencari lulusan sarjana sekarang yang bisa menulis. "Hampir seratus persen anak muda yang baru lulus S1 sekarang tidak bisa menulis," paparnya.

Susahnya mencari anak muda yang bisa menulis juga dituturkan pakar teknik informasi Prof Ono Purbo yang juga menjadi pembicara.

Kata dia, jarang ditemukan kaum muda yang berminat dalam bidang penulisan. Hal ini tak lepas dari sistem pendidikan di Indonesia yang tidak mendidik siswa untuk bisa mengungkapkan gagasan lewat tulisan atau omongan. "Sekolah tidak pernah mengajari ngomong atau nulis. Guru hanya mendikte saja," jelasnya.

Acara puncak peringatan HPN akan digelar hari ini. Menurut rencana, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan hadir. Presiden akan menyampaikan sambutan dan akan menerima hasil Konvensi Media Massa se-Indonesia. Selain itu, Presiden SBY bersama sekitar 10 ribu siswa akan mencanangkan Gerakan Gemar Membaca yang ditandai dengan membaca koran secara masal di Lapangan Tri Lomba Juang Mugas Semarang. (ton/kum)

Sumber: JAWAPOS
 
Back
Top