SBY menitis kembali, atau rezim?

lala_lulu

New member
Kompetisi antar kandidat dalam Kongres di Partai Demokrat berlangsung cukup seru dan berlangsung dalam dua putaran. Pada putaran pertama, Andi Mallarangeng yang diprediksi akan memasuki putaran II ternyata kandas di putaran I dengan mendapatkan suara 82 suara (15%). Pada putaran I ini, Anas Urbaningrum menempati posisi teratas dengan perolehan suara mencapai 236 suara (45%), Marzuki Alie memperoleh 209 suara (40%).
Hasil dari Kongres II Partai Demokrat pada akhirnya menobatkan Anas Urbaningrum (41),sosok politikus muda sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Dibandingkan para ketua umum partai yang lain, Anas tampaknya merupakan sosok ketua umum partai besar di negeri ini yang paling muda dari sisi usia.
Kesuksesan political branding Kemenangan Anas ini juga mencerminkan kegagalan konsep dan model strategi marketing politik yang dilakukan oleh kubu Andi Mallarangeng dari Fox Indonesia. Selama beberapa bulan, tim kampanye Andi Mallarangeng tampak lebih intens dalam melakukan strategi kampanye di media televisi dan media luar ruang. Aktivitas kampanye seperti mi telab menelan biaya yang sangat mahal, tetapi terbukti gagal.

Kemenangan Anas Urbaningrum merupakan wujud kesuksesan strategi political branding yang dilakukan oleh Anas selama berkarier politik di Partai Demokrat. Bahkan strategi ini juga sudah dikembangkan sebelum Anas masuk ke Partai Demokrat. Dapat kita lihat, selama beberapa periode keaktifannya dalam Partai Demokrat, sosok Anas Urbaningrum tampak terus meng-upgrade dirinya sejalan dengan sosok SBY.

Sebagaimana kita tahu, sejak beberapa tahun yang lalu, nilai-nilai kepemimpinan, gaya manajerial, retorika politik, bahkan performance dirinya
tampak kian ‘menyerupai’ sosok SBY Kanena itu, banyak kalangan yang kemudian menyebut Anas sebagai ‘SBY Kecil’.


medindo
 
Back
Top