Sebelum Dibunuh, Asisten Cantik Bos XL Titip Pesan Terakhir

spirit

Mod
425300_620.jpg

Asisten pribadi Presiden Direktur PT XL Axiata, Hayriantira atau yang akrab disapa Rian, sempat memberikan pesan terakhir kepada mantan suaminya, Dian Wijayana, sebelum hilang. Dalam pesan singkat pada Oktober 2014 itu, Rian berpesan agar Dian menjaga kedua anak mereka dan meminta agar tak dicari.

"Saya titip anak-anak dan jangan dicari," kata Indah, mantan mertua Rian, menirukan pesan singkat itu, di kediamannya di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis, 6 Agustus 2015. Indah mengatakan, Rian dan anaknya menikah selama delapan tahun sebelum bercerai pada September 2014. Setelah bercerai, kata dia, hak asuh dua anaknya, diberikan kepada Rian. (Baca: Siapa Andi, Pembunuh Asisten Bos XL: Rekan Bisnis atau... )

Namun, Rian yang sibuk bekerja menyerahkan kedua anaknya kepada Dian, untuk diasuh. Meski telah bercerai, hubungan Dian dan Rian masih terjalin dengan baik. Komunikasi anaknya dengan mantan istrinya terus berjalan. Hanya saja komunikasi terakhir Oktober tahun kemarin, dan Rian tidak bisa lagi dihubungi.

"Orang tua Rian juga menanyakan keberadaan anaknya kepada kami lantaran tidak ada kabar dari Rian," ucap Indah. Pihak keluarga Rian mengaku terakhir berkomunikasi pada Okober 2014. "Setelah bercerai, Rian izin pergi mengurus sesuatu. Dan tidak pernah komunikasi lagi sejak Oktober," ucapnya.(Baca: Asisten Bos XL Dibunuh: Polisi Ungkap Motif dan Hasil Otopsi)

Setelah kepergian Rian, kedua anaknya yang kini diasuh oleh Dian, selalu mempertanyakan keberadaan ibunya itu. Namun, Dian selalu memberikan pengertian bahwa ibu mereka sedang pergi mengurus sesuatu. "Kedua anaknya mengerti pekerjaan ibunya yang sibuk," ucap Dian.

Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil mengungkap misteri hilangnya Rian. Perempuan yang sudah bekerja di PT XL Axiata selama 13 tahun ini diketahui telah tewas karena dibunuh oleh teman prianya, Andi Wahyudi. Polisi mengungkap kematian Rian setelah Andi mencoba mengubah kepemilikan mobil Rian di sebuah showroom dengan menggunakan dokumen berupa surat kuasa.

Setelah ditelusuri, surat kuasa tersebut ternyata palsu. Setelah dilakukan pemeriksaan selama sebulan, Andi pun akhirnya mengaku telah membunuh Rian di sebuah hotel di Garut, Jawa Barat.

~tempo.co
 
kasihan ya padahal sangat cantik

buat para wanita cantik kalian mesti berhati hati jangan menilai pria dari casing nya tapi lihat hati nya

jangan menilai pria dari ganteng atau jelek nya
 
Fakta baru, diduga rebutan proyek XL jadi latar pembunuhan Rian

fakta-baru-diduga-rebutan-proyek-xl-jadi-latar-pembunuhan-rian.jpg


Misteri pembunuhan terhadap Hayriantira (37) alias Rian, wanita yang bekerja di PT XL Axiata Tbk hingga kini masih ditelisik mendalam oleh kepolisian. Rian yang dibunuh oleh kekasih gelapnya, Andy Wahyudi (38) di kamar Hotel Cipaganti, Garut pada 30 Oktober 2014 silam masih menyisakan misteri tentang motifnya.

Kisah pembunuhan ini bermula saat Andy dan Rian menjalin hubungan gelap. Kisah asmara Andy dan Hayriantira sudah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Pada 30 Oktober 2014 lalu, keduanya memutuskan untuk berlibur ke Garut, Jawa Barat menggunakan mobil Honda Mobilio, milik Rian.

Saat itu kata Andy, tujuan awal perjalanannya ke Garut adalah ke sentra jaket kulit. Sentra jaket kulit berada di Sukaregang, Garut. Namun, belum sampai di tempat tujuan, mereka memilih bermalam di Hotel Cipaganti, Tarogong, Garut.

Hotel Cipaganti dipilih sebagai tempat istirahat karena menempuh perjalanan selama enam jam dari Jakarta ke Garut. Jarak Tarogong dan Sukaregang sudah dekat karena bisa dilalui dengan cara melintasi Jalan Cipanas Raya.

"Hanya dua jam berada di kamar hotel," tutur Andy yang mengaku hanya berdua berada di kamar hotel.

Saat bermalam Andy mengaku sempat berhubungan intim dengan Rian. Namun Andy tersinggung karena ditanya soal kejantanannya. Andy yang marah lalu membekap hingga korban tewas.

Setelah melakukan pembunuhan Andy berpikir bagaimana cara untuk menghilangkan jejak. Tanpa pikir panjang, dia memilih menceburkan Rian ke kolam rendam air panas di dalam kamar mandi. Sejak saat itu Rian dinyatakan hilang.

Namun motif kesal karena diejek soal kejantanan tersebut tidak begitu kuat. Polisi pun masih mendalami keterangan Andy untuk mengungkap motif yang sebenarnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Mukti mengatakan tersangka Andy dalam memberikan keterangan selalu berubah-ubah. Andy, kata dia, sempat tak mengakui mengambil barang-barang di dalam tas yang berisi ATM dan uang milik korban Hayriantira atau Rian (37).

"Kita tidak percaya begitu saja, dia suka mengubah keterangan. Saat ditekan baru berbicara sehingga kita akan meminta keterangan Andy lagi," kata Krishna di Polres Garut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 204, kecamatan Karangpawitan, Jawa Barat, pekan lalu.

Dalam keterangan sebelumnya, Andy mengaku barang-barang tersebut dibuang di halte dekat terminal Garut usai membunuh korban di hotel Cipaganti, Garut pada 30 Oktober 2014. Dengan hilangnya barang berharga tersebut, dia merasa janggal dengan alasan pelaku membunuh lantaran sakit hati diejek sebagai homo saat berada di Hotel Cipaganti.

"Kalau sampai buang barangnya enggak mungkin. Yang ada kalau kaya gini motifnya bukan sakit hati tapi merampok, makanya kita akan selidiki lagi," jelas dia.

Selain itu, dalam keterangan ibu korban, Rukmilah juga mengaku anaknya juga kehilangan sertifikat tanah senilai Rp 300 juta dan buku tabungan berisi Rp 200 jutaan.

"Pihak keluarga juga mengaku ada yang hilang. Ibunya sempat liat Rian bawa barang-barang itu," terangnya.

Kombes Krishna Murti juga mengaki pihaknya menerima berbagai informasi terkait pembunuhan Rian. Terbaru polisi kini tengah menelisik dugaan tersangka Andy bermain proyek di perusahaan telekomunikasi tersebut.

"Katanya tersangka berusaha memasukkan proyek ke XL. Untuk itu kita akan konfirmasi ke pihak XL untuk memahami tentang proyek itu," ujar Kombes Krishna Murti di kantornya, Senin (10/8) kemarin.

Menurut Krishna, sejauh mana hubungan keduanya juga masih terus didalami. Selain itu waktu keberangkatan sejoli ke Garut juga masih dikumpulkan informasinya.

"Kapan mereka berangkat dari Jakarta, siapa yang mengetahui keberangkatan, kita akan cari siapa yang menguatkan. Alat bukti, saksi, dokumen, barang bukti menjadi petunjuk," tuturnya.

Keterangan tersangka, kata Krishna, satu persatu dicari benang merahnya dari mulai tersangka membunuh, mengambil mobil, scanning dokumen, mengambil BPKB di showroom. "Di mana dia membuang barbuk, bagaimana upaya dia selanjutnya, harus dilaksanakan berapa minggu ke depan," tuturnya.

"Penahanan dokumen palsu sedang proses. Bila penahanan selesai, dia akan kita ganti dengan laporan pembunuhan. Tapi pemeriksaan kasus pembunuhan," tandasnya.

Polisi juga sudah meminta keterangan dari mantan bos XL. Hal ini dilakukan untuk mendapat gambaran yang utuh tentang motif Andy yang sebenarnya membunuh Rian.

~merdeka
 
ini akibat dari perselingkuhan buat para wanita jangan lihat pria dari luar nya saja tapi lihat juga dari hati nya
 
Back
Top