Dipi76
New member
Membicarakan sejarah panjang Kerajaan Britania Raya, mungkin bisa dimulai pada saat jaman Britania Romawi. Britania Romawi adalah bagian dari wilayah Pulau Britania yang dikuasai oleh Kekaisaran Romawi antara tahun 43 Setelah Masehi sampai dengan tahun 410. Orang-orang Romawi menyebut provinsi mereka ini dengan nama Britannia. Sebelum Britania dijajah oleh Roma, pulau ini sudah memiliki hubungan budaya dan ekonomi dengan daratan Eropa. Namun para penjajah ini juga memperkenalkan perkembangan-perkembangan baru dalam bidang pertanian, urbanisasi, industri dan arsitektur. Dengan ini mereka meninggalkan warisan yang sampai sekarang masih bisa dilihat.
Rekaman-rekaman sejarah mengenai provinsi Britannia tidaklah banyak, kecuali rekaman mengenai invasi awal, meskipun banyak sejarawan Romawi yang menyebut-nyebut provinsi ini secara sambil lalu. Kebanyakan besar pengetahuan yang kita ketahui berasal dari penelitian peninggalan arkeologi dan prasasti-prasasti.
Kronologis Sejarah
Kontak awal
Britania bukannya tak dikenal oleh dunia Klasik. Pada awal abad ke-4 SM orang-orang Yunani, Fenisia dan Kartago berdagang timah ke Cornwall: orang-orang Yunani merujuk pada Cassiterides atau "pulau-pulau timah" dan menggambarkan mereka sebagai yang terletak di suatu tempat di dekat pantai barat Eropa. Pelaut Kartago Himilco dikatakan telah mengunjungi pulau ini pada abad ke-5 SM, dan penjelajah Yunani Pytheas pada abad ke-4 SM. Tetapi kala itu pulau ini dianggap sebagai tempat misterius, bahkan beberapa penulis menolak percaya bahwa pulau ini ada.
Kontak pertama Romawi terjadi ketika seorang jenderal Romawi yang bernama, Julius Caesar dan kelak akan menjadi diktator, melaksanakan dua ekspedisi ke Britania pada tahun 55 dan 54 SM sebagai salah satu cabang daripada kampanye penaklukan Gallia. Ia yakin bahwa orang-orang Britania telah membantu perlawanan Gallia. Ekspedisi pertama lebih merupakan penjelajahan daripada invasi sejati. Kala itu mereka mendarat di pantai Kent tetapi terkena dampak badai sehingga terjadi kerusakan pada kapal dan kekurangan pasukan kuda sehingga mereka tidak dapat maju lebih lanjut. Ekspedisi ini adalah sebuah kegagalan militer, tetapi setidaknya merupakan sebuah keberhasilan politik: Senat Romawi menyatakan 20-hari libur umum di Roma untuk menghormati prestasi yang luar biasa ini.
Dalam invasi kedua Caesar membawa bersamanya kekuatan yang secara substansial lebih besar. Ia berhasil memaksa atau mengundang banyak dari suku-suku asli Keltik untuk membayar upeti dan memberi sandera sebagai imbalan bagi perdamaian. Seorang raja vazal lokal, Mandubracius, diangkat dan musuhnya, Cassivellaunus ditangkap. Sandera itu diambil, tapi para sejarawan tidak sepakat mengenai apakah upeti disepakati dibayar oleh orang-orang Britania setelah Caesar kembali ke Gallia dengan pasukannya.
Caesar tidak menaklukkan wilayah apa-apa dan tidak meninggalkan pasukan, tetapi beberapa kerajaan vazal telah didirikan di pulau itu dan telah membawa Britania ke lingkup pengaruh politik Romawi. Kaisar Agustus merencanakan invasi pada tahun 34, 27 dan 25 SM, tetapi keadaan tidak pernah menguntungkan. Kala itu hubungan antara Britania dan Roma lebih merupakan hubungan diplomatik dan dagang. Strabo yang menulis pada akhir masa pemerintahan Augustus, menyatakan pajak perdagangan bisa membawa lebih banyak pendapatan tahunan daripada penaklukan. Demikian pula penelitian arkeologi menunjukkan peningkatan impor barang-barang mewah di tenggara Britania. Strabo juga menyebutkan raja-raja Britania yang mengirim duta kepada Agustus, dan Res Gestae Agustus sendiri mengacu kepada dua raja Britania yang ia terima sebagai pengungsi. Ketika beberapa kapal Tiberius dibawa ke Britania di tengah badai selama kampanye di Jerman pada tahun 16, mereka dikirim kembali oleh penguasa daerah dan mereka menceritakan kisah-kisah isapan jempol mengenai monster.
Invasi Romawi
Pasukan invasi pada tahun 43 dipimpin oleh Aulus Plautius. Tidaklah diketahui seberapa banyak legiun Romawi yang dikirim; hanya ada satu legiun yang diketahui secara pasti ikut berinvasi ke Britania. Legiun ini dipimpin oleh Vespasianus yang kelak akan menjadi Kaisar. Invasi ditunda karena terjadinya pemberontakan tentara (yang dipaksa untuk melawan ketakutan menyeberangi samudra). Mereka berlayar dalam tiga divisi, dan kemungkinan mendarat di Richborough (meskipun terdapat dugaan bahwa sebagian dari mereka mendarat di pantai selatan, di wilayah Fishbourne, West Sussex.
Bersambung
-dipi-
Rekaman-rekaman sejarah mengenai provinsi Britannia tidaklah banyak, kecuali rekaman mengenai invasi awal, meskipun banyak sejarawan Romawi yang menyebut-nyebut provinsi ini secara sambil lalu. Kebanyakan besar pengetahuan yang kita ketahui berasal dari penelitian peninggalan arkeologi dan prasasti-prasasti.
Kronologis Sejarah
Kontak awal
Britania bukannya tak dikenal oleh dunia Klasik. Pada awal abad ke-4 SM orang-orang Yunani, Fenisia dan Kartago berdagang timah ke Cornwall: orang-orang Yunani merujuk pada Cassiterides atau "pulau-pulau timah" dan menggambarkan mereka sebagai yang terletak di suatu tempat di dekat pantai barat Eropa. Pelaut Kartago Himilco dikatakan telah mengunjungi pulau ini pada abad ke-5 SM, dan penjelajah Yunani Pytheas pada abad ke-4 SM. Tetapi kala itu pulau ini dianggap sebagai tempat misterius, bahkan beberapa penulis menolak percaya bahwa pulau ini ada.
Kontak pertama Romawi terjadi ketika seorang jenderal Romawi yang bernama, Julius Caesar dan kelak akan menjadi diktator, melaksanakan dua ekspedisi ke Britania pada tahun 55 dan 54 SM sebagai salah satu cabang daripada kampanye penaklukan Gallia. Ia yakin bahwa orang-orang Britania telah membantu perlawanan Gallia. Ekspedisi pertama lebih merupakan penjelajahan daripada invasi sejati. Kala itu mereka mendarat di pantai Kent tetapi terkena dampak badai sehingga terjadi kerusakan pada kapal dan kekurangan pasukan kuda sehingga mereka tidak dapat maju lebih lanjut. Ekspedisi ini adalah sebuah kegagalan militer, tetapi setidaknya merupakan sebuah keberhasilan politik: Senat Romawi menyatakan 20-hari libur umum di Roma untuk menghormati prestasi yang luar biasa ini.
Dalam invasi kedua Caesar membawa bersamanya kekuatan yang secara substansial lebih besar. Ia berhasil memaksa atau mengundang banyak dari suku-suku asli Keltik untuk membayar upeti dan memberi sandera sebagai imbalan bagi perdamaian. Seorang raja vazal lokal, Mandubracius, diangkat dan musuhnya, Cassivellaunus ditangkap. Sandera itu diambil, tapi para sejarawan tidak sepakat mengenai apakah upeti disepakati dibayar oleh orang-orang Britania setelah Caesar kembali ke Gallia dengan pasukannya.
Caesar tidak menaklukkan wilayah apa-apa dan tidak meninggalkan pasukan, tetapi beberapa kerajaan vazal telah didirikan di pulau itu dan telah membawa Britania ke lingkup pengaruh politik Romawi. Kaisar Agustus merencanakan invasi pada tahun 34, 27 dan 25 SM, tetapi keadaan tidak pernah menguntungkan. Kala itu hubungan antara Britania dan Roma lebih merupakan hubungan diplomatik dan dagang. Strabo yang menulis pada akhir masa pemerintahan Augustus, menyatakan pajak perdagangan bisa membawa lebih banyak pendapatan tahunan daripada penaklukan. Demikian pula penelitian arkeologi menunjukkan peningkatan impor barang-barang mewah di tenggara Britania. Strabo juga menyebutkan raja-raja Britania yang mengirim duta kepada Agustus, dan Res Gestae Agustus sendiri mengacu kepada dua raja Britania yang ia terima sebagai pengungsi. Ketika beberapa kapal Tiberius dibawa ke Britania di tengah badai selama kampanye di Jerman pada tahun 16, mereka dikirim kembali oleh penguasa daerah dan mereka menceritakan kisah-kisah isapan jempol mengenai monster.
Roma tampaknya lebih memilih keseimbangan kekuasaan di selatan Britania dan mendukung dua kerajaan kuat: Catuvellauni yang diperintah oleh keturunan Tasciovanus, dan Atrebates yang diperintah oleh keturunan Commius. Kebijakan ini diikuti sampai tahun 39 atau 40 Masehi, ketika Caligula menerima anggota dinasti Catuvellaunian yang diasingkan dan melancarkan invasi Britania yang sudah hancur, bahkan sebelum meninggalkan Gallia. Ketika Claudius berhasil menyerang pada tahun 43 Masehi, serangan ini juga merupakan bantuan kepada raja Britania lainnya yang melarikan diri. Kali ini yang bersangkutan adalah Verica dari Atrebates.Dipi's Note: Kerajaan vasal adalah kerajaan yang bersifat seperti sebuah negara bagian.
Invasi Romawi
Pasukan invasi pada tahun 43 dipimpin oleh Aulus Plautius. Tidaklah diketahui seberapa banyak legiun Romawi yang dikirim; hanya ada satu legiun yang diketahui secara pasti ikut berinvasi ke Britania. Legiun ini dipimpin oleh Vespasianus yang kelak akan menjadi Kaisar. Invasi ditunda karena terjadinya pemberontakan tentara (yang dipaksa untuk melawan ketakutan menyeberangi samudra). Mereka berlayar dalam tiga divisi, dan kemungkinan mendarat di Richborough (meskipun terdapat dugaan bahwa sebagian dari mereka mendarat di pantai selatan, di wilayah Fishbourne, West Sussex.
Dipi's note:
Aulus Plautius adalah jendral dan politikus Romawi pada pertengahan abad ke-1. Ia memimpin penaklukan Romawi di Britania pada tahun 43, dan menjadi gubernur pertama provinsi Britania, berkuasa dari tahun 43 hingga 47. Karier awal Aulus Plautius kurang diketahui. Inskripsi menunjukan bahwa ia terlibat dalam pemberangusan revolusi budak di Apulia sekitar tahun 24 bersama Marcus Aelius Celer. Ia menjadi konsul sekitar tahun 29, dan memegang posisi gubernur (kemungkinan) di Pannonia.
Bangsa Romawi mengalahkan Catuvellauni dan sekutu mereka dalam dua pertempuran. Pertempuran pertama kemungkinan terjadi di sungai Medway, dan yang kedua terjadi di Thames. Salah satu pemimpin Catuvellauni, Togodumnus, tewas. Namun saudaranya, Caratacus, selamat dan meneruskan perlawanan di tempat lain. Plautius tertahan di Thames, dan Claudius tiba dengan bantuan, meliputi artileri dan gajah, untuk serangan terakhir ke ibukota Catuvellauni, Camulodunum (Colchester). Vespasianus menundukan wilayah barat daya, dan perjanjian ditandatangani dengan suku diluar wilayah kekuasaan Romawi.Dipi's Note:
Titus Flavius Vespasianus adalah Kaisar Romawi kesembilan, yang berkuasa dari tahun 69 hingga kematiannya pada tahun 79. Vespasianus adalah pendiri dinasti Flavia, yang menguasai Kekaisaran Romawi antara tahun 69 hingga 96. Ia digantikan oleh putranya, Titus (79–81) dan Domitianus (81–96). Tidak banyak informasi yang dapat ditemui mengenai pemerintahan Vespasianus. Pada era kekuasaannya, ia melancarkan reformasi finansial, kampanye yang berhasil melawan Yudea, dan beberapa proyek pembangunan seperti Colosseum.
Dipi's note:
Togodumnus adalah raja suku Catuvellauni pada masa penaklukan Romawi di Britania. Togodumnus tercatat dalam Sejarah Romawi karya Cassius Dio. Menurut buku tersebut, ia adalah putra dari Cunobelinus. Togodumnus meneruskan jabatan raja Catuvellauni, yang merupakan kerajaan penting di Britania tenggara pada masa itu. Menurut catatan Dio, Togodumnus memimpin perlawanan melawan invasi Romawi ke Britania, tetapi tewas dalam sebuah pertempuran di Sungai Thames. Ia memiliki dua saudara, Adminius dan Caratacus.
Dipi's note:
Caratacus adalah kepala suku Catuvellauni di Britania, yang memimpin perlawanan terhadap penaklukan Romawi. Karakter legendaris Wales Caradog ap Bran dan raja legendaris Britania Arvirargus dibuat berdasarkan Caratacus. Setelah memimpin perlawanan melawan pendudukan Romawi, ia tertangkap, dan dikirim ke Roma sebagai hadiah perang.
Bersambung
-dipi-
Last edited: