Anda mungkin mungkin menggangap tahi lalat yang ada di wajah Cindy Crawford, atau penampilan lama Madonna, membuat mereka terlihat makin seksi dan menarik. Tetapi faktanya, tahi lalat dalam sejarah memiliki ‘catatan kelam’.
Dahulu, wanita yang memiliki tahi lalat selalu berusaha untuk menutupinya dengan berbagai cara. Itu karena tahi lalat dianggap sebagai pembawa kesialan hingga penanda kemampuan mengelola keuangan yang buruk. Apa saja fakta lainnya? Berikut cerita soal tahi lalat di berbagai era, seperti dilansir dari bellasugar.com.
1. Zaman Yunani Kuno
Orang Yunani kuno percaya bahwa tahi lalat dan tanda lahir dapat memprediksi nasib seseorang. Bahkan, Melampus, juru tulis Raja Ptolemeus I, menulis traktat perkiraan nasib seseorang secara keseluruhan berdasarkan letak tahi lalat. Rupanya, tahi lalat di pipi berarti kekayaan masa depan yang besar. Sementara, mereka yang memiliki tanda lahir di bagian belakang tenggorokan hidupnya akan berakhir dipenggal.
2. Kekaisaran China
Dalam pengobatan China klasik, ada sebuah tradisi moleomancy, yaitu ramalan berdasarkan tahi lalat dan tanda lahir. Nasib baik atau buruk bisa dilihat dari tanda khusus ditentukan dari sembilan titik di wajah, yang merupakan titik kemakmuran. Termasuk juga ukuran dan warna tanda lahir. Tahi lalat paling mudah dilihat dan dianggap sebagai peringatan atau pengingat nasib dan keberuntungan.
3. Romawi kuno
Bagi masyarakat romawi kuno, kulit mulus tanpa cacat adalah simbol kecantikan. Tahi lalat, bintik-bintik, dan tanda lahir dianggap sebagai masalah. Karena itu, wanita Romawi berusaha untuk menghapus atau memudarkan menggunakan abu yang terbuat dari siput.
4. Era Renaissance
Orang-orang di zaman Renaissance memiliki ide yang terbilang aneh seputar tahi lalat. Salah satunya adalah Quack Richard Sanders yang menciptakan ‘sistem’ yang ia klaim dapat digunakan untuk mencari tahu orang-orang yang memiliki tanda lahir yang sama.
Saat itu, tanda lahir diyakini dapat menggambarkan kepribadian. Jadi, jika Anda dapat menemukan letak tahi lalat dan tanda lahir seseorang, maka bisa diketahui apakah kelak ia akan jadi suami, teman atau mungkin mitra bisnis yang baik atau tidak.
5. Abad ke-18
Pada abad ke-18, mouches yang artinya terbang, merupakan ‘noda’ yang jadi tren di kalangan wanita. Noda yang dibuat pada wajah ini seperti tanda kecantikan dan sangat populer di kalangan wanita Eropa Barat. Begitu banyak para desainer mulai mengembangkannya. Bahkan ada yang membuat ukuran besar dan mouches terlihat seperti seseorang yang ditarik oleh empat ekor kuda.
6. Era Victoria
Pada era Victoria berkembang frenologi, atau ‘ilmu’ yang menganalisis kepala seseorang untuk mengetahui kepribadian, kecerdasan, dan karakter secara keseluruhan. Bahkan ada moleoscopy, sub-genre khusus yang diklaim mampu mengidentifikasi ciri-ciri karakter berdasarkan letak tahi lalat. Misalnya, jika ada tanda lahir atau tahi lalat di sisi kanan dahi mereka dianggap sangat cerdas dan kompeten. Jika tahi lalat ada di sisi kiri dahi, mungkin Anda tipe orang yang boros.
7. Era 1950an
Pada era 1950an, tahi lalat dianggap sebagai simbol seksualitas. Seperti Marilyn Monroe, ia memiliki tahi lalat besar di bagian sebelah kiri dekat dengan bibirnya. Lalu, Madonna dan Cindy Crawford juga memiliki tahi lalat dekat bibir. Dulu, tahi lalat dekat bibir dianggap penanda seseorang yang memiliki sensualitas tinggi.
Sumber: Gaptek Update
Last edited by a moderator: