Cerita ini gue dapetin dari suatu blog. Di mana di situ diceritakan ada satu karyawan yang disuruh untuk membuat laporan palsu di tempatnya bekerja. Atasannya meminta dia untuk membuat laporan palsu untuk klien mereka. Atasannya beralasan hal itu untuk menyelamatkan reputasi perusahaan dan menjaga agar klien mereka tidak tahu bahwa sebenarnya perusahaan telah menggelembungkan proyeknya.
Atasannya berpesan agar karyawannya ini membuat versi cerita yang lain dari laporan sebenarnya, karena jika kliennya tahu apa yang sebenarnya terjadi, hal itu dapat mrugikan perusahaan. Hmm…versi cerita yang lain sama saja artinya dengan berbohong.
Selama beberapa jam, karyawan tersebut batinnya berperang antara mengikuti pesan atasan atau mengikuti hati nuraninya.
Satu jam sebelum pertemuan dengan klen, akhirnya karyawan tersebut membuat keputusan. Ia menelpon atasannya dan mengatakan bahwa ia tidak dapt berbohong kepada klien, dan bahwa harus ada solusi, lebih baik jujur dalam mengatasi masalah tersebut. Yah, pada akhirnya karyawan tersebut dipecat dengan dalih dia dinggap tidak cocok dengan budaya perusahaan.
Buat gue, apa yang dilakukan karyawan ini sudah tepat. Apa ada di antara lo semua yang mengalami pengalaman serupa? Di mana kita harus membuat sebuah keputusan yang bertentangan dengan hati nurani kita, dan hal ini nantinya akan menentukan siapa diri kita dan apa yang kita yakini.
Dilema banget yah ketika kita berada di persimpangan di mana kita harus memilih antara godaan melakukan penyimpangan demi “keuntungan” atau melakukan hal yang benar. Ingat loh, keputusan kita meski berupa tindakan terkecil sekalipun dapat berdampak pada integritas.
Kalau kamu punya cerita yang serupa atau ada cerita menarik yang terjadi di kantormu atau apa yang lo alami selama kerja, share yuk di sini. Berbagi pengalaman tentang dunia kerja itu menyenangkan loh, dan kasih tips juga gimana saat lo ngalamin kejadian itu. Daripada disimpen sendiri ya gak?
Atasannya berpesan agar karyawannya ini membuat versi cerita yang lain dari laporan sebenarnya, karena jika kliennya tahu apa yang sebenarnya terjadi, hal itu dapat mrugikan perusahaan. Hmm…versi cerita yang lain sama saja artinya dengan berbohong.
Selama beberapa jam, karyawan tersebut batinnya berperang antara mengikuti pesan atasan atau mengikuti hati nuraninya.
Satu jam sebelum pertemuan dengan klen, akhirnya karyawan tersebut membuat keputusan. Ia menelpon atasannya dan mengatakan bahwa ia tidak dapt berbohong kepada klien, dan bahwa harus ada solusi, lebih baik jujur dalam mengatasi masalah tersebut. Yah, pada akhirnya karyawan tersebut dipecat dengan dalih dia dinggap tidak cocok dengan budaya perusahaan.
Buat gue, apa yang dilakukan karyawan ini sudah tepat. Apa ada di antara lo semua yang mengalami pengalaman serupa? Di mana kita harus membuat sebuah keputusan yang bertentangan dengan hati nurani kita, dan hal ini nantinya akan menentukan siapa diri kita dan apa yang kita yakini.
Dilema banget yah ketika kita berada di persimpangan di mana kita harus memilih antara godaan melakukan penyimpangan demi “keuntungan” atau melakukan hal yang benar. Ingat loh, keputusan kita meski berupa tindakan terkecil sekalipun dapat berdampak pada integritas.
Kalau kamu punya cerita yang serupa atau ada cerita menarik yang terjadi di kantormu atau apa yang lo alami selama kerja, share yuk di sini. Berbagi pengalaman tentang dunia kerja itu menyenangkan loh, dan kasih tips juga gimana saat lo ngalamin kejadian itu. Daripada disimpen sendiri ya gak?