zackysetya
New member
Masyarakat Indonesia sudah tak asing lagi dengan sejumlah kasus korupsi dan nama KPK. Pengusutan sejumlah kasus korupsi yang besar seolah terhambat perkembangannya di Komisi Pemberantasan Korupsi. Apa saja kasus tersebut? Pada 30 Desember 2013 kemarin, Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto melakukan konferensi pers di gedung KPK terkait refleksi kasus-kasus korupsi di Indonesia. Berikut uraian singkatnya.
Kasus Bank Century
Dalam kasus ini, KPK sedang mempelajari laporan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan yang pekan lalu diserahkan. Proses selanjutnya ialah komunikasi antara penyidik dan jaksa penuntut umum untuk mendalami hal penting sebelum pelimpahan ke tahap penuntutan. Penyidik akan memeriksa saksi ahli dari BPK untuk mendalami hasil audit tersebut. Pelimpahan ke tahap penuntutan diharapkan terjadi pada akhir Januari 2014.
Kasus Hambalang dan Anas Urbaningrum
Dalam kasus ini, satuan tugas penyidik dan Deputi Penindakan KPK telah berdiskusi untuk menentukan langkah lebih lanjut, termasuk upaya paksa. Belum diputuskan kapan Anas akan ditahan, sebab pemberkasan perkara belum melampaui 60 persen. Rencananya, penahanan akan dilakukan tahun 2014 ini jika pemberkasan telah melampaui 60 persen.
Nazaruddin
Dalam kasus dugaan pencucian uang yang melibatkan salah satu anggota partai Demokrat ini, proses penyidikan masih berlangsung, terutama dalam pengumpulan barang bukti. Tim penyidik sudah menyita sejumlah aset, antara lain kebun kelapa sawit, deposito, properti, dan kendaraan. Ada 31 kasus di mana Nazaruddin terlibat, dan baru kasus suap yang diselesaikan—di mana ia telah menjadi terpidana. Sejumlah kasus kini ada di tahapan penyelidikan dan penyidikan di KPK. Sedangkan beberapa kasus ditangani penegak hukum di daerah, antara lain di Purwokerto, Ponorogo, dan Malang.
Kasus Innospec
Dalam kasus ini, KPK telah memeriksa lebih dari 20 saksi. Karena kasus ini menyangkut negara lain, KPK harus menyelesaikannya melalui multilateral agreement. KPK masih perlu berkomunikasi lebih lanjut sehingga perlu waktu lebih lama.
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
Dalam kasus yang melibatkan BI (Bank Indonesia) ini, KPK masih terus melakukan penyelidikan. Lebih dari 30 orang telah diperiksa untuk dimintai keterangan, namun kepastian hasil yang valid belum didapatkan.
Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah
Dalam kasus ini, KPK telah mengusut Haris Surahman yang kini berstatus terdakwa dan proses sidangnya sedang berjalan. KPK belum berencana membuka penyidikan baru.
Demikian sekelumit daftar kasus-kasus besar di KPK yang hingga kini belum terusut dengan tuntas. Di mata masyarakat, KPK memang menjadi harapan terbesar untuk mengungkap dan memberantas berbagai kasus korupsi. Terlepas dari kesan lambat atau tidak dalam penanganannya, sepertinya KPK berusaha menguak kasus-kasus korupsi yang kian marak di negeri ini. Seperti yang kita ketahui, kebanyakan pelaku korupsi di negara ini adalah para pejabat PNS. Maka jika Anda berniat ingin menjadi PNS, janganlah meniru ulah mereka (koruptor). Jadilah PNS yang bersih dan jujur. Persiapkan diri Anda sejak awal untuk menjadi PNS dengan cara-cara yang bersih dan benar. Untuk mempelajari soal-soal cpns dan software CAT CPNS silahkan join member soalcpns.com (Pusat Soal CPNS No.1 Indonesia)
Kasus Bank Century
Dalam kasus ini, KPK sedang mempelajari laporan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan yang pekan lalu diserahkan. Proses selanjutnya ialah komunikasi antara penyidik dan jaksa penuntut umum untuk mendalami hal penting sebelum pelimpahan ke tahap penuntutan. Penyidik akan memeriksa saksi ahli dari BPK untuk mendalami hasil audit tersebut. Pelimpahan ke tahap penuntutan diharapkan terjadi pada akhir Januari 2014.
Kasus Hambalang dan Anas Urbaningrum
Dalam kasus ini, satuan tugas penyidik dan Deputi Penindakan KPK telah berdiskusi untuk menentukan langkah lebih lanjut, termasuk upaya paksa. Belum diputuskan kapan Anas akan ditahan, sebab pemberkasan perkara belum melampaui 60 persen. Rencananya, penahanan akan dilakukan tahun 2014 ini jika pemberkasan telah melampaui 60 persen.
Nazaruddin
Dalam kasus dugaan pencucian uang yang melibatkan salah satu anggota partai Demokrat ini, proses penyidikan masih berlangsung, terutama dalam pengumpulan barang bukti. Tim penyidik sudah menyita sejumlah aset, antara lain kebun kelapa sawit, deposito, properti, dan kendaraan. Ada 31 kasus di mana Nazaruddin terlibat, dan baru kasus suap yang diselesaikan—di mana ia telah menjadi terpidana. Sejumlah kasus kini ada di tahapan penyelidikan dan penyidikan di KPK. Sedangkan beberapa kasus ditangani penegak hukum di daerah, antara lain di Purwokerto, Ponorogo, dan Malang.
Kasus Innospec
Dalam kasus ini, KPK telah memeriksa lebih dari 20 saksi. Karena kasus ini menyangkut negara lain, KPK harus menyelesaikannya melalui multilateral agreement. KPK masih perlu berkomunikasi lebih lanjut sehingga perlu waktu lebih lama.
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
Dalam kasus yang melibatkan BI (Bank Indonesia) ini, KPK masih terus melakukan penyelidikan. Lebih dari 30 orang telah diperiksa untuk dimintai keterangan, namun kepastian hasil yang valid belum didapatkan.
Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah
Dalam kasus ini, KPK telah mengusut Haris Surahman yang kini berstatus terdakwa dan proses sidangnya sedang berjalan. KPK belum berencana membuka penyidikan baru.
Demikian sekelumit daftar kasus-kasus besar di KPK yang hingga kini belum terusut dengan tuntas. Di mata masyarakat, KPK memang menjadi harapan terbesar untuk mengungkap dan memberantas berbagai kasus korupsi. Terlepas dari kesan lambat atau tidak dalam penanganannya, sepertinya KPK berusaha menguak kasus-kasus korupsi yang kian marak di negeri ini. Seperti yang kita ketahui, kebanyakan pelaku korupsi di negara ini adalah para pejabat PNS. Maka jika Anda berniat ingin menjadi PNS, janganlah meniru ulah mereka (koruptor). Jadilah PNS yang bersih dan jujur. Persiapkan diri Anda sejak awal untuk menjadi PNS dengan cara-cara yang bersih dan benar. Untuk mempelajari soal-soal cpns dan software CAT CPNS silahkan join member soalcpns.com (Pusat Soal CPNS No.1 Indonesia)