gupy15
Mod
16/02/2007 15:29 WIB
Selamat Setelah Terlontar Topan Setinggi Gunung Everest
Shinta Shinaga - detikcom
Sydney- Alam tak bisa dilawan. Meski seorang ahli
paralayang sekalipun. Hanya mukjizat yang membuatnya selamat setelah
tersedot badai topan dan terlontar hingga ketinggian 30 ribu kaki.
Ewa Wisnierska (35) sungguh tak menyangka insiden yang bakal
dialaminya. Perempuan Jerman kelahiran Polandia ini mengabaikan nasihat
dan peringatan untuk tidak berlatih paralayang karena cuaca buruk dan
badai segera datang.
Wisnierska tetap berlatih di wilayah selatan Australia. Sikap keras
kepalanya pun mendapat upahnya. Badai topan yang diprediksi akan
datang, benarnya adanya. Dia pun tersedot.
"Saya bisa mendengar petir yang menyambar di depan saya, di belakang
saya, dan di sekitar tubuh saya," tuturnya seperti dilansir AFP Jumat (16/2/2007).
"Suasana saat itu gelap. Semuanya membeku. Tidak ada oksigen hingga
saya pingsan selama 40 menit. Saya tahu saya tidak dapat berbuat
apa-apa. Hanya bisa berharap dan berdoa saya bisa keluar dari pusaran
topan entah di mana pun dalam keadaan hidup," ujarnya.
Wisnierska kemudian terlontar ke udara dengan ketinggian 30 ribu kaki
atau sekitar 9,15 km, seperti tercatat pada peralatannya. Ini merupakan
ketinggian penerbangan Boeing 747, dan sekitar 1.000 kaki lebih tinggi
dari Gunung Everest.
"Seluruh tubuh saya gemetaran dan masih setengah sadar. Tapi saya
berusaha untuk terbang turun agar tubuh saya hangat dan mencoba
mendarat," tuturnya.
Dalam keadaan masih setengah sadar, dia berhasil mendarat dengan
selamat. Beberapa menit kemudian krunya menemukan Wisnierska dalam
keadaan beku karena tubuhnya masih terselimuti es.
Kejuaran Dunia Paralayang akan diselenggarakan minggu depan di Kota
Manilla, Selandia Baru. Panitianya, Godfrey Wenness, hanya bisa
menyebut Wisnierska sebagai perempuan paling beruntung.
"Tidak ada alasan logis yang bisa menjelaskan dia bisa selamat,"
ujarnya. Apalagi sebelumnya, lanjut dia, ada atlet paralayang dari
Cina, He Zhongpin, yang tewas karena bernasib serupa
Meski selamat, Wisnierska menderita radang dingin pada telinga dan
kakinya. Namun dia masih berharap bisa tetap ikut Kejuaraan Dunia
Paralayang. Dia mengaku tidak kapok berparalayang ria.
"Saya tidak tahu harus berterima kasih pada siapa. Saya berterimakasih
pada para malaikat saja, sebab saya tidak percaya Tuhan," tukas
Wisnierska enteng.
http://click.adbrite.com/mb/click.p...998abeb827&variation_id=73804&keyword_id=3193
Selamat Setelah Terlontar Topan Setinggi Gunung Everest
Shinta Shinaga - detikcom
Sydney- Alam tak bisa dilawan. Meski seorang ahli
paralayang sekalipun. Hanya mukjizat yang membuatnya selamat setelah
tersedot badai topan dan terlontar hingga ketinggian 30 ribu kaki.
Ewa Wisnierska (35) sungguh tak menyangka insiden yang bakal
dialaminya. Perempuan Jerman kelahiran Polandia ini mengabaikan nasihat
dan peringatan untuk tidak berlatih paralayang karena cuaca buruk dan
badai segera datang.
Wisnierska tetap berlatih di wilayah selatan Australia. Sikap keras
kepalanya pun mendapat upahnya. Badai topan yang diprediksi akan
datang, benarnya adanya. Dia pun tersedot.
"Saya bisa mendengar petir yang menyambar di depan saya, di belakang
saya, dan di sekitar tubuh saya," tuturnya seperti dilansir AFP Jumat (16/2/2007).
"Suasana saat itu gelap. Semuanya membeku. Tidak ada oksigen hingga
saya pingsan selama 40 menit. Saya tahu saya tidak dapat berbuat
apa-apa. Hanya bisa berharap dan berdoa saya bisa keluar dari pusaran
topan entah di mana pun dalam keadaan hidup," ujarnya.
Wisnierska kemudian terlontar ke udara dengan ketinggian 30 ribu kaki
atau sekitar 9,15 km, seperti tercatat pada peralatannya. Ini merupakan
ketinggian penerbangan Boeing 747, dan sekitar 1.000 kaki lebih tinggi
dari Gunung Everest.
"Seluruh tubuh saya gemetaran dan masih setengah sadar. Tapi saya
berusaha untuk terbang turun agar tubuh saya hangat dan mencoba
mendarat," tuturnya.
Dalam keadaan masih setengah sadar, dia berhasil mendarat dengan
selamat. Beberapa menit kemudian krunya menemukan Wisnierska dalam
keadaan beku karena tubuhnya masih terselimuti es.
Kejuaran Dunia Paralayang akan diselenggarakan minggu depan di Kota
Manilla, Selandia Baru. Panitianya, Godfrey Wenness, hanya bisa
menyebut Wisnierska sebagai perempuan paling beruntung.
"Tidak ada alasan logis yang bisa menjelaskan dia bisa selamat,"
ujarnya. Apalagi sebelumnya, lanjut dia, ada atlet paralayang dari
Cina, He Zhongpin, yang tewas karena bernasib serupa
Meski selamat, Wisnierska menderita radang dingin pada telinga dan
kakinya. Namun dia masih berharap bisa tetap ikut Kejuaraan Dunia
Paralayang. Dia mengaku tidak kapok berparalayang ria.
"Saya tidak tahu harus berterima kasih pada siapa. Saya berterimakasih
pada para malaikat saja, sebab saya tidak percaya Tuhan," tukas
Wisnierska enteng.
http://click.adbrite.com/mb/click.p...998abeb827&variation_id=73804&keyword_id=3193