Semut Gurun Selalu Menghitung Langkahnya

gupy15

Mod
Semut Gurun Selalu Menghitung Langkahnya


JAKARTA, JUMAT - Semut menggunakan pedometer internal atau semacam alat pencatat langkah di dalam tubuhnya agar tidak tersesat. Dengan mencatat jumlah langkahnya saat mencari makanan, semut dapat kembali ke sarang dengan selamat.

Semut-semut gurun diketahui menggunakan tanda-tanda di langit untuk menentukan arah, mislanya saat kembali ke sarangnya. Namun, para peneliti masih bertanya-tanya bagaimana semut-semut tersebut dapat menentukan jalur dan jarak tempuh dengan tepat di dataran yang tandus dan sangat luas.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mengajukan beberapa teori yang dapat menjelaskan bagaimana semut menemukan jalan pulang. Salah satu teori menyatakan bahwa semut melakukannya seperti lebah madu dengan melihat tanda-tanda visual yang dilihatnya.

Namun, percobaan menunjukkan bahwa semut dapat menentukan arah di kegelapan bahkan jika matanya ditutup. Hipotesis lain yang lemah menyatakan bahwa semut berjalan mondar-mandir dengan cepat dan mantap sehingga dalam waktu singkat menemukan tempat yang dituju.

Ada juga yang pendapat bahwa semut-semut tersebut saling berkomunikasi tanpa putus. Semut yang menemukan sumber makanan akan memberitahukan kepada semut-semut lainnya dan mengajari cara mencapainya.

Teknik pencatat langkah di tubuh semut sendiri sudah ditemukan sejak 1904, namun belum pernah diuji coba. Maka dalam penelitian terakhir para ilmuwan melatih semut-semut gurun dari spesies Cataglyphis fortis untuk menyusuri jalur lurus dari sarang ke lokasi sumber makanan berjarak 9 meter.

Jika sarang atau sumber makanannya dipindahkan, semut akan mengubah jalurnya begitu menyadari tidak ada makanan di titik yang dituju. Semut-semut tersebut kemudian bubar untuk mencari lokasi sumber makanan yang baru.

Egrang

Pada percobaan berikutnya, para peneliti melakukan sedikit pembedahan minor. Mereka menempelkan sesuatu di ujung kaki beberapa semut untuk memperpanjang langkahnya, layaknya orang memakai egrang. Para peneliti juga memperpendek langkah kaki beberapa lainnya dengan cara memotong sebagian ujung kaki semut tanpa membuatnya kewalahan berjalan.

Dengan merekayasa panjang langkah semut-semut tersebut, para peneliti dapat menentukan apakah semut menggunakan teknik odometer untuk menentukan jarak tempuh atau pedometer untuk mengukur panjang langkah. Ternyata, semut yang panjang langkahnya ditambah menuju target dengan jumlah langkah yang tepat seperti sebelumnya, namun kebablasan. Sedangkan semut yang kakinya dipendekkan tak juga sampai ke sumber makanan yang sebelumnya ditemukannya.

Meskipun demikian semut tetap dapat kembali ke sarangnya dengan tepat. Ini menunjukkan bahwa semut melakukan penyesuaian yang dihitung oleh pedometer internalnya. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Science edisi 30 Juni.


Sumber: LiveScience.com
Penulis: Wah
 

Attachments

  • semut.jpg
    semut.jpg
    10.4 KB · Views: 1,883
Back
Top