Administrator
Administrator
Bersyukurlah jika sekiranya sosok Susno persis seperti yang digambarkan oleh diri beliau dalam bukunya Bukan Testimoni Susno. Tersebutlah Jenderal bintang tiga asal Pagar Alam tersebut sangat miskin sehingga mustahil memimpikan tentang kemulukan dan gemerlap hidup mewah.
Menurut pencerita tersebut, kombinasi antara masa kecil yang pahit dan gemblengan yanjg keras dari sekolah kepolisian menjadikan seorang Susno seorang yang taat asas, selalu bicara blak-blakan dan antikorup. Kata-kata beliau sangat kontroversi semenjak 5 hari menjabat sebagai Kapolda Jabar,"Tidak perlu lagi setor-setoran,. Lingkaran setan ini sekarang saya putus." Demikian ceramah beliau di depan sekumpulan perwira polisi.
Ya, jika demikian adanya beliau, maka beliau adalah sosok yang mustaqim (berada dijalan yang lurus), beliau adalah polisi yang par exelence. Tapi untuk membuka tabir sisi lain seorang Susno hal diatas sebaiknya disimpan dulu. Karena itu kebenaran sefihak yang ditulis berdasarkan dari ucapan pribadi beliau sendiri.
Dapat dimengerti dan dimaklumi sosok beliau dapat membuat takjub, semenjak mantan Kabareskrim ini membongkar kasus penggelapan pajak yang dilakukan Gayus, belum selesai diperiksa, Susno sudah menambah kontroversi lagi yang menyedot perhatian massa dengan nyanyian Markus ditubuh Polri pada kesempatan rapat tertutup didepan anggota DPR. Dasar anggota DPR yang kebelet pingin ikutan nyanyi juga akhirnya markus ini merebak jadi sebuah isu yang menambah hot kasus Gayus.
Ungkapan Susno dengan istilah markus di Kepolisian ini membuka mata jadi terbelalak, ternyata dalam tubuh kepolisian terjangkit praktek percaloan yang teramat tercela itu. Dengan lobi dan sogok para makelar dapat membuat aturan dapat diinstant sesuka hati. Perkara perdata, contohnya, bisa mereka sulap menjadi pidana. Sjahril Johan, Haposan Hutagalung, dan Andi Kosasih, yang diduga sebagai markus, sekarang diperiksa Polisi. Tapi isunya tidak melebihi panas kontroversi Susno.
Orang ramaipun menanti aksi Susno selanjutnya. Dia mengaku memiliki segepok dokumen rahasia yang konon melibatkan sejumlah perwira di kepolisian. Bila memang benar adanya dokumen tersebut dan belum juga dibeberkan, malah, bila Susno dengan sengaja menutup rapat dokumen tersebut sebagai bagian dari tawar menawar dengan lawan politiknya, bisa dikatakan bahwa Susno ikut mengawetkan kebusukan di tubuh kepolisian.
Menurut pencerita tersebut, kombinasi antara masa kecil yang pahit dan gemblengan yanjg keras dari sekolah kepolisian menjadikan seorang Susno seorang yang taat asas, selalu bicara blak-blakan dan antikorup. Kata-kata beliau sangat kontroversi semenjak 5 hari menjabat sebagai Kapolda Jabar,"Tidak perlu lagi setor-setoran,. Lingkaran setan ini sekarang saya putus." Demikian ceramah beliau di depan sekumpulan perwira polisi.
Ya, jika demikian adanya beliau, maka beliau adalah sosok yang mustaqim (berada dijalan yang lurus), beliau adalah polisi yang par exelence. Tapi untuk membuka tabir sisi lain seorang Susno hal diatas sebaiknya disimpan dulu. Karena itu kebenaran sefihak yang ditulis berdasarkan dari ucapan pribadi beliau sendiri.
Dapat dimengerti dan dimaklumi sosok beliau dapat membuat takjub, semenjak mantan Kabareskrim ini membongkar kasus penggelapan pajak yang dilakukan Gayus, belum selesai diperiksa, Susno sudah menambah kontroversi lagi yang menyedot perhatian massa dengan nyanyian Markus ditubuh Polri pada kesempatan rapat tertutup didepan anggota DPR. Dasar anggota DPR yang kebelet pingin ikutan nyanyi juga akhirnya markus ini merebak jadi sebuah isu yang menambah hot kasus Gayus.
Ungkapan Susno dengan istilah markus di Kepolisian ini membuka mata jadi terbelalak, ternyata dalam tubuh kepolisian terjangkit praktek percaloan yang teramat tercela itu. Dengan lobi dan sogok para makelar dapat membuat aturan dapat diinstant sesuka hati. Perkara perdata, contohnya, bisa mereka sulap menjadi pidana. Sjahril Johan, Haposan Hutagalung, dan Andi Kosasih, yang diduga sebagai markus, sekarang diperiksa Polisi. Tapi isunya tidak melebihi panas kontroversi Susno.
Orang ramaipun menanti aksi Susno selanjutnya. Dia mengaku memiliki segepok dokumen rahasia yang konon melibatkan sejumlah perwira di kepolisian. Bila memang benar adanya dokumen tersebut dan belum juga dibeberkan, malah, bila Susno dengan sengaja menutup rapat dokumen tersebut sebagai bagian dari tawar menawar dengan lawan politiknya, bisa dikatakan bahwa Susno ikut mengawetkan kebusukan di tubuh kepolisian.
