spirit
Mod
Gudeg merupakan makanan khas kota Jogja yang terbuat dari nangka muda atau disebut gori oleh masyarakat sekitar. Rasa masakan ini manis namun ada sedikit rasa gurihnya karena tambahan bumbu arehnya (santan kental). Dalam penyajiannya, gudeg biasanya ditemani beberapa lauk: telur, ayam kampung, tempe bacem, tahu bacem dan juga sambal krecek.
Di Jogja, daerah yang dikenal sebagai Sentra Makanan Khas Gudeg adalah Wijilan. Di daerah ini banyak berjajar warung-warung yang menjual gudeg. Kampung Wijilan terletak di sebelah Selatan Plengkung Tarunasura atau yang lebih dikenal dengan sebutan Plengkung Wijilan dan di sebelah Timur dari Alun Alun Utara.
Dahulu pada awalnya hanya ada 1 warung gudeg yang ada di kampung ini. Ialah Ibu Slamet yang membuka usahanya di tahun 1946. Beberapa tahun kemudian jumlah warung bertambah 2, yaitu Warung Gudeg Campur Sari dan Warung Gudeg Ibu Djuwariah yang dikenal dengan sebutan Gudeg Yu Djum. Sayangnya pada tahun 1980-an Warung Campur Sari tutup. Pada tahun 1990-an muncul Warung Gudeg Bu Lies. Sekarang ini, sudah semakin banyak warung gudeg yang bermunculan di daerah Wijilan ini.
Selain menikmati gudeg ditempat ini, anda bisa memesan untuk dibawa pulang atau menjadikan gudeg sebagai oleh-oleh khususnya gudeg kering karena daya tahannya cukup lama yaitu sekitar 3 hari. Untuk kemasannya, anda bisa meminta untuk sekadar dikemas dengan besek (kotak dari anyaman bambu) atau diletakkan di dalam kendhil (semacam guci dari tanah liat yang dibakar).
sumber