andree_erlangga
New member
Seorang bocah ditemukan terbujur kaku di sebuah ladang. Kondisinya sangat mengenaskan. Kepalanya nyaris remuk. Saat ditemukan, jasad Muis hanya tertutup daun pisang.
Yang membuat geger, bocah itu ternyata adalah Muhammad Abdul Muis (8) yang selama dua hari sebelumnya dicari-cari. Bocah itu bertempat tinggal di kilometer 12 Jalan PDAM Karang Joang - tak terlalu jauh dari lokasi jasad Muis ditemukan.
Tapi yang lebih menggegerkan lagi, pembunuh Muis ternyata bukan orang dewasa berdarah dingin. Sabtu kemarin, berdasarkan penyelidikan polisi, terungkap bahwa pembunuh itu adalah Andre Kentos (bukan nama sebenarnya), yang tidak lain adalah seorang bocah. Andre adalah teman sekampung sekaligus kakak kelas Muis di sebuah SD di Karang Joang. Muis duduk di kelas tiga, sementara Andre di kelas enam.
Tak seorang pun mengira bahwa pembunuh berdarah dingin itu adalah Andre yang masih terbilang bocah. Terlebih lagi, Andre juga turut sibuk bersama orang-orang sekampung mencari Muis yang tak kunjung pulang.
Kepada petugas polisi, Andre menuturkan bahwa dia tega menghabisi Muis bermula dari saling olok lazimnya anak-anak. Andre mengaku tak bisa terima ejekan Muis yang menyebut orangtuanya dengan panggilan Udin - bukan Syamsudin sebagaimana biasa orang di kampung itu memanggilnya.
suarakarya-online.com
Yang membuat geger, bocah itu ternyata adalah Muhammad Abdul Muis (8) yang selama dua hari sebelumnya dicari-cari. Bocah itu bertempat tinggal di kilometer 12 Jalan PDAM Karang Joang - tak terlalu jauh dari lokasi jasad Muis ditemukan.
Tapi yang lebih menggegerkan lagi, pembunuh Muis ternyata bukan orang dewasa berdarah dingin. Sabtu kemarin, berdasarkan penyelidikan polisi, terungkap bahwa pembunuh itu adalah Andre Kentos (bukan nama sebenarnya), yang tidak lain adalah seorang bocah. Andre adalah teman sekampung sekaligus kakak kelas Muis di sebuah SD di Karang Joang. Muis duduk di kelas tiga, sementara Andre di kelas enam.
Tak seorang pun mengira bahwa pembunuh berdarah dingin itu adalah Andre yang masih terbilang bocah. Terlebih lagi, Andre juga turut sibuk bersama orang-orang sekampung mencari Muis yang tak kunjung pulang.
Kepada petugas polisi, Andre menuturkan bahwa dia tega menghabisi Muis bermula dari saling olok lazimnya anak-anak. Andre mengaku tak bisa terima ejekan Muis yang menyebut orangtuanya dengan panggilan Udin - bukan Syamsudin sebagaimana biasa orang di kampung itu memanggilnya.
suarakarya-online.com