Kalina
Moderator
Solo - Seorang bocah usia tiga tahun di Sukoharjo menderita pengecilan otak. Kondisi ekonomi keluarga semakin memperparah kondisinya. Selain tidak bisa menerima asupan makan dan minum melalui mulut, tubuhnya juga menjadi melengkung.
Bocah bernama Nadya Putri tersebut adalah anak ketiga pasangan Giman dan Sukinem. Mereka tinggal di Desa Toriyo, Bendosari, Sukoharjo. Sehari-hari, Giman menghidupi keluarga sebagai penarik becak.
Tanda-tanda kelainan pada Nadya memang telah terlihat sejak beberapa hari dilahirkan. Menurut diagnosa awal, Nadya terserang Cyto Megalo Virus (CMV) sehingga menyebabkan pertumbuhan dan kondisi fisiknya menjadi terganggu.
Kini tubuhnya melengkung ke belakang, jika diluruskan justru dia semakin tersiksa. Napasnya pun tersengal-sengal dan terdengar seperti suara dengkuran. Kondisi mata Nadya juga tidak berfungsi maksimal.
Selain itu, dia tidak bisa menerima asupan makan dan minum melalui mulut. Karena setiap saat selalu terpasang selang plastik kecil di hidungnya untuk memberikan asupan makanan dan minuman.
Beberapa bulan lalu, orangtuanya pernah membawa Nadya berobat ke RS Moewardi Solo. Namun karena Jamkesmas yang dimiliki keluarga tidak mampu menutup seluruh biaya obat, akhirnya orangtuanya membawanya pulang untuk dirawat di rumah.
Hari ini Nadya kembali dibawa ke rumah sakit, kali ini ke RSUD Sukoharjo. Pihak Pemkab setempat menjamin seluruh biaya berobat akan mampu dijamin oleh Jamkesmas.
"Nadya kami bawa ke RSUD Sukoharjo agar bisa mendapatkan perawatan dan obat yang lebih memadai. Semua biaya ditanggung Pemerintah melalui Jamkemas," ujar Direktur RSUD, Mahfud, Senin (15/2/2010).
Bocah bernama Nadya Putri tersebut adalah anak ketiga pasangan Giman dan Sukinem. Mereka tinggal di Desa Toriyo, Bendosari, Sukoharjo. Sehari-hari, Giman menghidupi keluarga sebagai penarik becak.
Tanda-tanda kelainan pada Nadya memang telah terlihat sejak beberapa hari dilahirkan. Menurut diagnosa awal, Nadya terserang Cyto Megalo Virus (CMV) sehingga menyebabkan pertumbuhan dan kondisi fisiknya menjadi terganggu.
Kini tubuhnya melengkung ke belakang, jika diluruskan justru dia semakin tersiksa. Napasnya pun tersengal-sengal dan terdengar seperti suara dengkuran. Kondisi mata Nadya juga tidak berfungsi maksimal.
Selain itu, dia tidak bisa menerima asupan makan dan minum melalui mulut. Karena setiap saat selalu terpasang selang plastik kecil di hidungnya untuk memberikan asupan makanan dan minuman.
Beberapa bulan lalu, orangtuanya pernah membawa Nadya berobat ke RS Moewardi Solo. Namun karena Jamkesmas yang dimiliki keluarga tidak mampu menutup seluruh biaya obat, akhirnya orangtuanya membawanya pulang untuk dirawat di rumah.
Hari ini Nadya kembali dibawa ke rumah sakit, kali ini ke RSUD Sukoharjo. Pihak Pemkab setempat menjamin seluruh biaya berobat akan mampu dijamin oleh Jamkesmas.
"Nadya kami bawa ke RSUD Sukoharjo agar bisa mendapatkan perawatan dan obat yang lebih memadai. Semua biaya ditanggung Pemerintah melalui Jamkemas," ujar Direktur RSUD, Mahfud, Senin (15/2/2010).