Sepasang Suami Istri Tinggalkan Tiga Anak Balitanya di Kamar Kontrakan

Kalina

Moderator
[ Rabu, 03 Februari 2010 ]
Sepasang Suami Istri Tinggalkan Tiga Anak Balitanya di Kamar Kontrakan

TANGERANG - Sepasang suami istri meninggalkan tiga anak balitanya di kamar kontrakan dalam keadaan terkunci dari luar. Kejadian itu baru diketahui sang pemilik rumah kontrakan setelah tiga hari.

Saat ditemukan, kondisi ketiga balita yang berusia sembilan bulan, dua tahun, dan tiga tahun itu sungguh mengenaskan. Kulit pantat mereka terkelupas karena tidak dibersihkan setelah buang air kecil maupun besar.

Yang lebih mengenaskan, ketiganya sempat makan kulit pisang karena tidak ada makanan yang mereka temukan di kamar tersebut. Ketiga balita malang itu adalah Koko, 3; Wawa, 2, dan Putri yang berusia sembilan bulan.

Sampai kemarin, kedua orang tua mereka, Lery dan Diana, masih dalam pencarian. Pasutri itu tercatat sebagai penyewa salah satu kamar kontrakan Marina Gultom di Jalan Pulo Indah Asri.

Ihwal ketiga balita itu diketahui Een, yang tinggal bersebelahan dengan kamar pasutri tadi. Dia curiga karena mendengar tangisan histeris dari kamar tersebut. "Semula saya kira mereka berantem. Karena menangisnya nggak berhenti, saya curiga dan mencoba mengintip dari balik kaca jendela," ujarnya.

Dia terkejut setelah melihat Koko dan Wawa tergeletak di lantai. Sedangkan Putri yang masih bayi tergeletak di kasur. Dia lebih terkejut karena melihat pintu kamar tersebut dikunci dari luar.

Dengan bantuan tetangga lain dia mendobrak kamar tersebut. "Ketiga anak itu sudah lemas. Entah sejak kapan mereka ditinggalkan orang tuanya," kata Een.

Menurut Een, sebelum ditemukan warga, Koko dan Wawa sepertinya sempat memakan kulit pisang yang ada di ruang tengah kontrakan. Hal itu diketahui dari kulit pisang yang tidak utuh lagi. Warga lantas merawat ketiga balita tersebut. Sementara laporan diusung ke Polsek Cipondoh.

Warga menduga ketiga bocah malang itu ditinggal sejak tiga hari lalu. Mereka masih sempat melihat sang ibu, Diana, Rabu lalu (27/1). Sedangkan Lery pergi meninggalkan keluarganya dua minggu sebelumnya.

Sejak tinggal di kontrakan itu lima bulan lalu, kondisi ekonomi Diana yang bekerja di Diskotik Exotic, Jakarta, sangat pas-pasan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, mereka sangat tbergantung pada bantuan para tetangga. "Dulu suami Diana (Lery) sopir di perusahaan kerupuk di Tangerang. Tapi, setelah beberapa bulan tinggal di rumah kontrakan ini, dia ngga nyupir lagi," ungkap Sela Tiara, salah satu warga yang juga tinggal bersebelahan dengan rumah balita malang tersebut.

Diana pun bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan ketiga anaknya. Dia berangkat kerja pukul 02.00 dan baru pulang siang hari. Sementara Lery mengasuh ketiga anaknya itu.

Namun, sejak dua minggu lalu, Lery pergi entah ke mana. "Dua minggu lalu saya masih sempat lihat Lery. Tapi, setelah itu dia nggak pernah kelihatan lagi," kata Sela.

Keterangan yang sama dilontarkan pemilik kamar kontrakan, Marina Gultom. Dia mengaku sangat tahu kondisi keuangan keluarga Lery.
 
Bls: Sepasang Suami Istri Tinggalkan Tiga Anak Balitanya di Kamar Kontrakan

[ Kamis, 04 Februari 2010 ]
Tiga Balita yang Ditinggal Orang Tuanya Dipertemukan dengan Ibunya

TANGERANG - Tiga balita yang ditinggal orang tuanya dan dikunci di kamar kontrakan selama tiga hari dipertemukan dengan ibunya, Diana, kemarin (3/2). Pertemuan itu berlangsung di Yayasan Darma Indonesia, tempat ketiga balita itu dititipkan sejak ditemukan Selasa lalu (2/2).

Begitu bertemu dengan ketiga balitanya, perempuan berusia 25 tahun tersebut menangis haru. Dia langsung memeluk erat balita terkecilnya, Putri, yang berusia sembilan bulan.

Yang mengherankan, balita sulungnya, Rafal, yang berusia tiga setengah tahun terlihat cuek atas kehadiran sang ibu. Tidak terlihat ada rasa kangen pada diri bocah tersebut kepada sang ibu.

Sejak pertemuan itu, Diana terus memeluk erat Putri. Sampai-sampai polisi kesulitan memintai keterangan dia. Diana juga terus menunduk, menghindari tatapan orang di sekitarnya.

Sebagaimana diberitakan, Diana meninggalkan tiga balitanya dalam kamar kontrakan dalam keadaan terkunci dari luar. Kejadian itu baru diketahui sang pemilik rumah kontrakan setelah empat hari.

Saat ditemukan, kondisi ketiga balita itu sungguh mengenaskan. Kulit pantat mereka terkelupas karena tidak dibersihkan setelah buang air kecil maupun besar. Lebih mengenaskan, ketiganya sempat makan kulit pisang karena tidak ada makanan yang mereka temukan di kamar tersebut.

Setelah kejadian itu diberitakan media massa, Diana pulang ke kontrakannya kemarin. Mendengar anaknya diamankan polisi, dia pun mendatangi Polsek Cipondoh. Petugas polsek mengantar dia ke Yayasan Darma Indonesia untuk menemui ketiga anaknya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kejadian tersebut berpangkal pada kesulitan kehidupan ekonomi Diana. Selama ini Diana-lah yang menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja di diskotek. Sang suami, Lery, sudah tidak bekerja. Bahkan, dua pekan terakhir lelaki itu tidak lagi pulang ke rumah.

Kepada polisi, Diana menjelaskan bahwa saat meninggalkan anak-anaknya di kamar kontrakan dirinya terus mencari uang. ''Saya tidak bisa lagi mengharapkan nafkah dari suami,'' katanya.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan tim medis, Rafal diduga mengalami trauma yang hebat. Dia terlihat takut pada ruangan sempit dan terus menolak jika dibawa masuk ke rumah.

Semalaman bocah lelaki itu tidak tidur. Dia minta dibawa ke luar ruangan. ''Kalau dibawa ke dalam, (Rafal) ngamuk dan menangis,'' kata Neneng, 35, istri H Buchori Aroby, pimpinan Ponpes Nurul Huda Yayasan Darma Indonesia.

Bocah itu sempat tertidur menjelang subuh. Hanya sebentar, kemudian terbangun dan menjerit minta diajak keluar ruangan. Sementara Putri mengalami ganguan pencernaan karena saat tersekap hanya makan kulit pisang. ''Tim dokter yang memeriksa Putri menyatakan adanya ganguan pencernaan. Di dalam perutnya banyak bakteri,'' kata Neneng.

Kapolres Metro Tangerang Kombespol Maruli Cc Simanjuntak mengatakan, pihaknya lebih mengedepankan kemanusiaan.
 
Back
Top