spirit
Mod
Media sosial menjadi ajang untuk mengunggah foto-foto yang ingin diperlihatkan kepada orang lain, termasuk foto bersama pasangan yang sifatnya cukup intim. Tidak sedikit para pasangan yang berani mengunggah foto-foto mesra tersebut ke media sosial, termasuk pula para remaja-remaja yang baru saja mengenal dunia percintaan.
Mereka tak malu mengunggah foto dengan pacar saat dalam berbagai pose, mulai dari sekadar gandengan tangan, mendekatkan badan, hinga berciuman. Bagi beberapa orang yang melihatnya pose tersebut dinilai tidak etis karena usia mereka yang belum cukup umur. Lantas sebenarnya seperti apa batas wajar pamer foto mesra di media sosial untuk para remaja?
Dituturkan oleh psikolog Ajeng Raviando, bergandengan tangan dan merangkul dirasa masih dalam batas wajar. Karena terkadang para wanita pun juga kerap melakukan hal yang sama dengan teman wanita lainnya saat berpose di depan kamera. Akan tetapi jika kategorinya sudah berciuman, baik itu mencium pipi atau bibir, bahkan hingga duduk di pangkuan sang pacar, perilaku tersebut menurut Ajeng terlihat kurang etis.
"Karena kita sama teman kan nggak pangku-pangkuan ya, jadi ya yang wajar saja kalau foto bareng. Gandengan, rangkulan oke aja. Tapi kalau sudah kontak fisik yang intim bisa dibilang kurang etis," ujarnya saat dihubungi Wolipop, Selasa, (6/8/2016).
Gandengan tangan disebut sebagai suatu tindakan PDA (public display of affection) yang masih bisa ditolerir. Banyak pasangan yang mengungkapkan rasa sayang mereka hanya dengan menggandeng tangan pasangannya saat berada di tempat umum maupun memajang foto di media sosial.
Selain itu, dilansir dari Weekend Collective, berpelukan sebenarnya juga dianggap tidak masalah. Asalkan berpelukan dalam batas normal yang tidak terlalu intim dan akrab. Namun hal itu semua kembali ke masing-masing individu yang menjalankannya.
Merangkul atau memeluk pinggang saat berfoto di depan kamera juga masih dikategorikan sebagai PDA yang masih dalam batas wajar. Tetapi yang harus diperhatikan, hindari untuk menaruh tangah Anda di dalam saku celananya karena hal itu tidak umum untuk dilakukan.
Tak hanya itu saja, di dunia nyata pun ada PDA yang masih dikategorikan sebagai tindakan wajar. Yakni terlibat dalam pembicaraan serius hingga mengharuskan Anda berdua untuk mengobrol dalam suara pelan yang terlihat seperti berbisik-bisik dengan kontak fisik yang cukup dekat. Namun banyak pula yang menyalahartikan kedekatan tersebut sebagai perkelahian antar pasangan, atau menghina satu sama lain.
sumber