Megha
New member
Sepuluh tahun lagi Orangutan PUNAH!
Buat temen-temen forum yang suka ngeledekin orang utan di kebun binatang atau yang biasa bergaya niruin orang utan mulai sekarang paus-puasin deh karena diramalkan 10 tahun mendatang hewan mamalia ini bakalan musnah dari habitatnya!
Eits ini bukan berita bohong pasalnya menurut perhimpunan Pemerhati Primata Indonesia, Sri Suci Atmoko, emang keadaan orang utan di jaman sekarang udah sangat memprihatinkan.
Coba kita tengok sedikit ke arah sabang agak ketengah sedikit tepatnya di baguan kalimantan dan juga sumatera, di kawasan 2 pulau besar itu diharapkan habitat primata tersebut bisa hidup lebih leluasa dibanding dengan daerah lain yang kebanyakan sudah kurang layak untuk ruang lingkup para mamalia hutan seperti spesies kera. Kerusakan habitat di dua pulau besar tersebut sudah bisa dilihat dari penyempitan lahan pengembangbiakan dan juga pembukaan pabrik-pabrik dan bagunan yang mempengaruhi ekosistem meraka.
Penyebab utamanya adalah pembukaan lahan hutan menjadi perkebunan atau bahkan akibat pembukaan hutan dengan cara membakar kawasan hutan. “Kadang-kadang akibat kebakaran hutan kita tidak tahu berapa populasi orangutan yang hilang, apalagi kalau pembakaran hutan teijadi dalam cakupan wilayah yang sangat luas,” ujar Sri Suci kepada wartawan Berita Tipikor, Anwar Tanjung, di sela-sela acara International Workshop on Orangutan Conversation, yang berlangsung di Bali, 15-16 Juli 2010 lalu.
Penyelamatan populasi dua spesies orangutan ini, yakni orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), semakin hari semakin berat. Karena, menurut Sri Suci, hampir 70 persen populasi orangutan di Indonesia berada di luar wilayah konservasi, sehingga apabila terjadi pembukaan lahan hutan maka sangat memungkin kan terjadinya penangkapan orangutan secara ilegal dan perdagangan ilegal. Dan kabar terbutuknya ternyata orangutan yang ditangkap secara ilegal itu untuk dibunuh dan diambil kulit dan bulunya! Whaaaaaaaaaaaattt..
Akankah kita hanya berpangku tangan membiarkan kekayaan hayati Indonesia punah?