Sering “Dicubit Setan”, WaspadalahKemungkinan Kelainan Darah

Kalina

Moderator
Tentu diantara kita ada yang pernah mengalami
kelainan pada kulit berupa warna kebiruan (seperti
habis jatuh/ terbentur) tapi tanpa ada penyebab yang
jelas sebelumnya. Istilah awamnya “dicubit setan”
dan secara medis disebut “purpura”. Purpura yaitu perdarahan yang terjadi di bawah kulit
sehingga timbul warna kebiruan. Timbulnya purpura ini
dapat secara tiba-tiba dan setelah itu sembuh sendiri.
Namun bisa juga purpura timbul berulang-ulang. Jika
purpura terjadi berulang, kita harus waspada akan
kemungkinan kelainan pada darah. Manifestasi perdarahan berupa purpura ini kadang disertai dengan
keluhan perdarahan yang lain seperti mimisan atau
gusi berdarah. Ada banyak hal yang bisa menimbulkan purpura,
namun secara umum dapat dibedakan atas 3
kelompok penyebab. 1. Kelainan pada trombosit 2. Gangguan faktor pembekuan darah (faktor
koagulasi) 3. Kelainan pada pembuluh darah. Pertama, masalah trombosit. Trombosit merupakan sel
darah yang berfungsi sebagai hemostasis primer.
Artinya, jika ada perdarahan, trombositlah yang
pertama kali “menyumbat” tempat yang luka
sehingga perdarahan tidak berlanjut. Jika ada kelainan
pada trombosit misalnya jumlahnya berkurang (trombositopenia) atau jumlahnya normal tapi
kualitasnya tidak baik (misalnya pada gangguan fungsi
ginjal), tentu fungsinya untuk menghentikan
perdarahan menjadi terganggu. Jumlah trombosit yang rendah bisa karena
produksinya yang kurang akibat berbagai hal seperti
radiasi, obat kemoterapi, infeksi, leukemia, dan lain-
lain. Bisa juga karena penghancuran (destruksi)
trombosit yang berlebihan misal pada penyakit SLE
( Systemic Lupus Eritematosus ) atau ITP ( Immune Thrombocytopenic Purpura) Kedua, gangguan faktor koagulasi (pembekuan).
Faktor koagulasi berfungsi sebagai hemostasis
sekunder. Setelah trombosit melakukan penyumbatan
pembuluh darah yang luka, faktor koagulasilah yang
berperan berikutnya mempertahankan agar
perdarahan tetap berhenti. Trombosit kerjanya sangat singkat. Pada orang dengan gangguan faktor
koagulasi, awal perdarahan mungkin bisa darahnya
berhenti sesaat karena ada trombosit, tapi setelah itu
perdarahan akan berlanjut dan sukar berhenti. Gangguan faktor koagulasi yang terkenal yaitu
penyakit hemofilia. Hemofilia adalah kelainan genetik
yang disebabkan oleh defisiensi faktor pembekuan.
Orang dengan hemofilia sering mengalami perdarahan
seperti ptechie (perdarahan bawah kulit berupa bintik-
bintik kecil) maupun purpura. Pada keadaan yang lebih berat sering terjadi hemarthrosis (perdarahan pada
sendi) terutama ditempat yang menyangga berat
badan seperti sendi lutut dan panggul. Penderita
hemofilia perlu penanganan khusus terutama jika
akan dilakukan tindakan operasi baik operasi kecil
seperti cabut gigi apalagi operasi besar. Ketiga, kelainan pada pembuluh darah. Jika trombosit
dan faktor koagulasi normal, perlu ditelusuri
kemungkinan penyebab ketiga, yaitu gangguan
pembuluh darah. Pembuluh darah yang rapuh, tentu
mudah timbul perdarahan. Kelainan pembuluh darah
juga banyak jenisnya. Bisa karena pengaruh obat- obatan, kelainan pada jaringan ikat dan lain-lain. Perlu
penelusuran lebih lanjut untuk mencari penyebabnya. Kalau ada diantara kita yang mempunyai keluhan
sering “dicubit setan”, dengan atau tanpa keluhan
perdarahan lain, alangkah baiknya ditelusuri apa
penyebabnya. Jika ternyata ada penyakit yang serius,
bisa segera dilakukan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat

http://m.kompasiana.com/post/medis/2012/06/21/sering-dicubit-setan-waspadalah-kemungkinan-kelainan-darah/
 
Back
Top