lala_lulu
New member
Untuk mengantisipasi penyebaran virus H5N1 atau flu burung, program sertifikasi unggas terus dijalankan di wilayah Jakarta Timur. Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur menargetkan tahun ini menerbitkan 4.000 Surat Keterangan Unggas (SKU) sebagal sertifikat yang menjamin unggas piaraan warga telah bebas flu burung.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur, Adnan Ahmad, kepada Warta Kota, di kantornya, Rabu(16/6).
Ia mengatakan, sejak Januari hingga Juni 2010 ini pihaknya telah menerbitkan 1.440 lembar SKU untuk 9.493 ekor unggas piaraan. Rinciannya adalah burung ocehan sebanyak 4.520 ekor, perkutut 1.823 ekor, merpati 2.030 ekor, dan ayam hias sebanyak 1.120 ekor.
Menurutnya satu sertifikat bisa untuk lebih dari satu unggas selama pemiliknya adalah satu orang dan unggasnya dinyatakan sehat.
Ia mengatakan, SKU diberikan secara gratis kepada warga yang memiliki unggas peliharaan yang telah diperiksa kesehatannya oleh petugas. Warga dapat mengajukan permintaan SKU di kecamatan atau melalui petugas yang mendatangi rumah. Syaratnya hanya warga bersedia unggasnya diperiksa petugas.
Itu bagi mereka yang memiliki Unggas, tapi bagaimana orang yang meiliki penangkaran hewan lainnya seperti tokek atau kadal, apakah penangkaran ini tidak memiliki efek juga seperti halnya unggas?(pen.)
Sumber : Warkot
Hal tersebut diungkapkan Kepala Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur, Adnan Ahmad, kepada Warta Kota, di kantornya, Rabu(16/6).
Ia mengatakan, sejak Januari hingga Juni 2010 ini pihaknya telah menerbitkan 1.440 lembar SKU untuk 9.493 ekor unggas piaraan. Rinciannya adalah burung ocehan sebanyak 4.520 ekor, perkutut 1.823 ekor, merpati 2.030 ekor, dan ayam hias sebanyak 1.120 ekor.
Menurutnya satu sertifikat bisa untuk lebih dari satu unggas selama pemiliknya adalah satu orang dan unggasnya dinyatakan sehat.
Ia mengatakan, SKU diberikan secara gratis kepada warga yang memiliki unggas peliharaan yang telah diperiksa kesehatannya oleh petugas. Warga dapat mengajukan permintaan SKU di kecamatan atau melalui petugas yang mendatangi rumah. Syaratnya hanya warga bersedia unggasnya diperiksa petugas.
Itu bagi mereka yang memiliki Unggas, tapi bagaimana orang yang meiliki penangkaran hewan lainnya seperti tokek atau kadal, apakah penangkaran ini tidak memiliki efek juga seperti halnya unggas?(pen.)
Sumber : Warkot