Kalina
Moderator
Pontianak ? Pengunjung Tugu Khatulistiwa, Pontianak Utara, Kalimantan Barat, kini memperoleh sertifikat sebagai kenang-kenangan dari Kantor Dinas Pariwisata Pemerintah Daerah Kota Pontianak. Sertifikat ini dilengkapi foto diri dan keterangan bahwa pemegang telah mengunjungi kawasan wisata yang biasa dijadikan arena untuk menyaksikan titik kulminasi matahari.
Pemberian sertifikat ini dilakukan setelah manajemen PT Life?s Good Electronic Indonesia (LGEIN), sebuah perusahaan asal Korea Selatan yang memproduksi berbagai peralatan elektronik, informasi dan komunikasi terbesar di Indonesia, membantu biaya renovasi lebih dari Rp 150 juta.
Renovasi mencakup perbaikan atap, lampu, kanopi, pemasangan 6 unit pendingin udara (AC). Ada pula sumbangan berupa komputer, audio visual, pesawat televisi 21 inchi, kamera digital dan peralatan laminating. Melalui peralatan elektronik tersebut, setiap pengunjung di Tugu Khatulistiwa akan mengantongi selembar sertifikat yang ditandatangani wali kota Pontianak, lengkap dengan foto diri. Tugu Khatulistiwa itu merupakan satu-satunya di Indonesia.
Tugu Khatulistiwa dibangun pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1928, supaya masyarakat dapat menyaksikan titik kulminasi sinar matahari terletak di garis lintas nol derajat, setiap tanggal 21 - 23 Maret dan 21 - 23 September setiap tahun. Ketika titik kulminasi muncul, setiap bayangan tugu, berbagai jenis benda, dan makluk hidup di sekitarnya, menghilang selama beberapa detik, meskipun diterpa sinar terik matahari.
Ini membuktikan lokasi fisik tugu persis berada di tengah garis khatulistiwa.
Wali Kota Pontianak, Buchary, mengatakan bantuan renovasi tersebut sangat membantu keuangan daerah karena selama ini daerah belum memiliki dana yang memadai untuk rehabilitasi Tugu Khatulitiswa. Hal ini juga sangat membantu daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan domestik.
Pemberian sertifikat ini dilakukan setelah manajemen PT Life?s Good Electronic Indonesia (LGEIN), sebuah perusahaan asal Korea Selatan yang memproduksi berbagai peralatan elektronik, informasi dan komunikasi terbesar di Indonesia, membantu biaya renovasi lebih dari Rp 150 juta.
Renovasi mencakup perbaikan atap, lampu, kanopi, pemasangan 6 unit pendingin udara (AC). Ada pula sumbangan berupa komputer, audio visual, pesawat televisi 21 inchi, kamera digital dan peralatan laminating. Melalui peralatan elektronik tersebut, setiap pengunjung di Tugu Khatulistiwa akan mengantongi selembar sertifikat yang ditandatangani wali kota Pontianak, lengkap dengan foto diri. Tugu Khatulistiwa itu merupakan satu-satunya di Indonesia.
Tugu Khatulistiwa dibangun pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1928, supaya masyarakat dapat menyaksikan titik kulminasi sinar matahari terletak di garis lintas nol derajat, setiap tanggal 21 - 23 Maret dan 21 - 23 September setiap tahun. Ketika titik kulminasi muncul, setiap bayangan tugu, berbagai jenis benda, dan makluk hidup di sekitarnya, menghilang selama beberapa detik, meskipun diterpa sinar terik matahari.
Ini membuktikan lokasi fisik tugu persis berada di tengah garis khatulistiwa.
Wali Kota Pontianak, Buchary, mengatakan bantuan renovasi tersebut sangat membantu keuangan daerah karena selama ini daerah belum memiliki dana yang memadai untuk rehabilitasi Tugu Khatulitiswa. Hal ini juga sangat membantu daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan domestik.