beritadunia889
New member
Berita Terkini - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbarengan Ibu Negara Iriana serta deretan Kementerian, ada dalam perayaan ke-72 Hari Pers Nasional di Kota Ambon, Maluku. Dalam peluang itu, dia mengingatkan tantangan media mainstream Indonesia.
" Begitu begitu utamanya pers untuk pembangunan negara ini. Sekarang ini jagad media mainstream, media paling utama hadapi tantangan yang sangat besar dengan hadirnya sosial media, " kata Jokowi di lapangan Tantui, Ambon, Kamis (9/2/2017).
Menurutnya, sosial media jadi kegandrungan baru di beberapa kelompok orang-orang. Untuk mereka, tidak ada hari hari tanpa ada memakai sosial media.
" Orang-orang, bupati, wali kota, gubernur, menteri, presiden, semua main medsos. Ada yang suka nge-tweet, ada yang suka main Instagram, ada yang suka main Path, ada yang suka main Facebook, " ucap Jokowi.
Menurutnya, banyak kepala pemerintahan negara lain yang mengeluh masalah sosial media. Mereka menilainya kehadiran sosial media susah dibendung daripada media mainstream.
" Ini yang saya dengar dari perdana menteri, dari presiden yang saya jumpai. Semua mengeluhkan. Bila media mainstream itu masihlah dapat kita ajak berkomunikasi, masihlah dapat ajak bicara. Namun bila medsos, siapa yang dapat memagari? " narasi Jokowi.
Menurut Jokowi, sekarang ini adalah masa keterbukaan yang dihadapi semuanya negara. Tetapi demikian, Indonesia dipercaya dapat hadapi itu semuanya.
" Jadi tidak cuma Indonesia yang hadapi, semua negara alami. Namun saya meyakini, walau digempur medsos, media mainstream, media arus paling utama, akan tidak hilang, " Jokowi memungkasi.
Peringatan Hari Pers Nasional di Ambon di hadiri kian lebih 3. 000 pengunjung, termasuk juga insan pers dari semua 34 propinsi Indonesia, orang-orang umum, serta perwakilan negara-negara teman dekat.
Rangkaian aktivitas di gelar sepanjang lima hari, mulai 5 Februari serta meraih puncak pada 9 Februari 2017.
Sumber : Berita Seputar Dunia