Diambil dari (Al Jumu’ah : 9-11)
“Hai segenap orang-orang yang mereka telah beriman, apabila (kalian) telah dipanggil untuk shalat dari hari Jumu’at (perkumpulan), maka berupayalah (bergegaslah) kalian kepada pelajaran Allah dan tinggalkanlah perbisnisan, itu semua adalah lebih baik untuk kalian jika memang kalian selalu mengerti;
Panggilan sholat disini bukan adzan, tetapi panggilan waktu-waktu shalat yang telah ditentukan oleh Allah, hal ini sama dengan panggilan iman (3:193). Panggilan shlat dan panggilan iman itu, didalam Alqur-an tidak ada kalimat khusus. Orang mukmin tidak perlu diingatkan untuk shalat setiap saat, karena waktu-waktu shalat itu telah melekat didalam dada. Mulia mana pangilan Allah dengan panggilan masuk kerja kantor ?. Panggilan kantor telah melekat di dada. Kalau ada panggilan shalat dengan aturan tertentu, apalagi panggilan itu didasari orang yang mimpi, lalu mimpi seseorang itu disetujui oleh Nabi Muhammad, itu semakin janggal. Alasannya : Berarti wahyu Nabi Muhammad itu tidak murni dari Allah = wahyu itu bisa dari siapa saja termasuk dari hasil mimpi seseorang. Apa demikian wakyu itu ?. Apakah jalur wahyu itu menyimpang ?, yang mestinya = Allah, Jibril, Nabi Muhammad (2:97), lalu apakah wahyu itu ada yang menyimpang menjadi = Allah, Jibril, Orang yang bermimpi, Nabi Muhammad. atau = Allah, Orang yang bermimpi, Nabi Muhammad ?. Apa begitu ?. kiranya amat janggal. Dan perhatikan arti/isi penggilan shalat itu, siapa yang dipanggil atau diajak shalat ?. Wajarkah panggilan itu ?. Kalau dari hasil mimpi Nabi Muhammad sendiri itu pasti benar wahyu dari Allah seperti = Nabi pernah bermimpi dapat berhajji dengan aman (48:27). Nabi Yusuf mimpi melihat matahari dan bulan dan sebelas bintang, semua sujud kepadanya (12:4, 12:100). Nabi Ibrahim mimpi menyembelih anaknya (37:102). Semua mimpi-mimpi rasul-rasul itu sudah termuat didalam Alqur-an ini. Kalau mimpi seseorang itu ada hubungannya dengan seorang rasul (Yusuf), juga pasti termuat juga didalam Alquran ini .seperti = mimpinya dua sahabat Yusuf sepenjara (12:36) dan Raja Mesir (12:46-49). Kalau memang hasil mimpi seseorang itu ada hubungannya dengan Nabi Muhammad, mengapa tidak tercantum didalam Alqur-an ?. Janggal bukan ?. Lalu Nabi siapa yang mensyariatkan adzan itu ?.
maka apabila shalat itu telah diselesaikan, maka menyebarlah kalian di bumi dan carilah dari karunia Allah, dan ingatlah kalian pada Allah dengan banyak-banyak, supaya kalian selalu beruntung .
Orang-orang mukmin diwajibkan berkumpul satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Jum’at /hari perkumpulan, dengan tujuan = (1) Untuk mendengarkan dakwah/huthbah Nabi Muhammad dalam rangka menyampaikan wahyu Allah yang telah dia diterima; terutama dalam minggu terakhir.(2) untuk saling bertemu dan sekaligus shalat berjamaah.( 2:143, 22:78). Berkumpul = Kalau tidak mempunyai kelompok mukmin, ya tidak perlu berkumpul.(73:20).
Dan (tetapi) apabila mereka telah melihat suatu perdagangan atau kepalsuan (hal-hal yang tidak berguna), maka mereka telah bergegas kepadanya dan mereka telah meninggalkanmu keadaan berdiri (sebagai mubaligh). Katakanlah : “Apa saja (syurga) yang disisi Allah adalah lebih baik dibanding kepalsuan dan dibanding perdagangan, dan Allah adalah sebaik-baik pemberi rizqi”.
Shalat Jum’at ini dilaksanakan pada shalat dhuhur pada hari jum’at dengan dasar :
a. Tinggalkanlah perbisnisan, berarti pada siang hari.
b. Jika shalat telah diselesaikan, maka menyebarlah kalian di bumi, berarti juga masih siang hari.
ini pak menurut pendapat saya...(any comment?) Jangan meragukan Alqur-an