Siapakah pengganti iblis di bulan ramadhan?

ramoreez

New member
Ramadhan Mubarak
saya mau tanya :
ketika ramdhan datang iblis dan syetan dibelenggu
tapi mengapa masih bayak manusia yg berbuat dosa atau malas beribadah?
apakah itu bukan bujukan iblis?
 
manusia itu sangat susah untuk mengontrol yang namanya hawa nafsu...
hawa nafsu itu datang dari diri manusia..
 
manusia itu d beri akal oleh Tuhan. Dengan akalnya manusia bisa memilih apakah mau taat padaNya atau ingkar padaNya. Dan manusia cenderung menggunakan akalnya utk mengingkariNya
 
jawaban aden ma non di atas bener smua, yg mempengaruhi kita saat ramadhan adalah nafsu kita sendiri, makanya kadang msh ada org yg perangainya jelek saat ramadhan.
 
hm, jawabanku sama seperti kutipan berikut ini :)

Pertanyaan tersebut berasal dari hadits nabi:

إِذَا جَاءَ رَمَضَان فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِالشَّيَاطِيْنُ

Artinya:
“Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR Bukhori)

ada beberapa penjelasan dari para ulama mengenai maksud dari perkataan Rasulullah SAW bahwasanya syetan-syetan "dibelenggu" pada bulan suci Ramadhan:

1. Pertama:


Al-Hulaimi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan syetan-syetan di sini adalah syetan-syetan yang suka mencuri berita dari langit saja yang terjadi di waktu malam bulan Ramadhan karena pada jaman turunnya Al-Qur'an mereka pun terhalangi untuk melakukan hal tersebut dan dengan adanya "belenggu" tersebut, maka akan menambah penjagaan (sehingga syetan-syetan tersebut tidak mampu melakukannya lagi).

2. Kedua:

Syetan tidak bisa leluasa untuk mengganggu dan mencelakakan manusia tidak seperti biasanya, karena manusia sibuk dengan shaum, membaca Al-Qur'an dan berdzikir.

3. Ketiga:

Yang dibelenggu hanya sebagiannya saja, yaitu syetan-syetan yang membangkang sebagaimana dijelaskan oleh hadis berikut ini:

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dibelenggu. Yaitu syetan-syetan yang membangkang. (HR. Ibnu Huzaimah, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

4. Keempat:

Yang dimaksud dengan "dibelenggu" merupakan suatu ungkapan akan ketidakmampuan syetan untuk menggoda dan menyesatkan manusia. Jika ada pertanyaan, mengapa masih banyak terjadi kemaksiatan pada bulan Ramadhan? Bukankah syetan-syetan yang biasa menggoda manusia telah dibelenggu?

Berdasarkan pengertian diatas, para ulama menjawab pertanyaan tersebut dengan
empat jawaban:
Dibelenggunya syetan hanya berlaku bagi mereka yang melakukan ibadah shaum dengan penuh keikhlasan.
Yang dibelenggu hanya sebagian syetan saja, yaitu syetan yang membangkang sebagaimana dijelaskan di atas.
Yang dimaksud adalah berkurangnya tindak kejahatan atau perilaku maksiat. Dan hal tersebut dapat kita rasakan meskipun masih terjadi tindak kejahatan atau kemaksiatan tapi biasanya tidak sebanyak di bulan-bulan lainnya.
Tidak mesti dengan dibelenggunya syetan maka kemaksiatan akan hilang atau terhenti, karena masih ada sebab-sebab lainnya selain syetan. Bisa jadi kemaksiatan tersebut timbul karena sifat jelek manusianya, adat istiadat yang rusak, lingkungan masyarakat yang sudah bobrok, serta kemaksiatan tersebut bisa juga disebabkan oleh syetan-syetan dari golongan manusia.sumber
 
Memang syetan2 dibelenggu di Bulan ramadahan, tetapi sisa-sisa doktrin pengaruh buruk pada manusia acapkali masih melekat pada manusia itu sendiri. Disinilah fungsi Bulan Ramadahan (yang hanya 1 bulan dalam 1 tahun) untuk memfilter, bahkan membuang pengaruh-pengaruh yang merugikan tersebut. Yang melakukan maksiat sebernarnya bermaksiat pada dirinya sendiri dan merugikan dirinya sendiri, maka tertawalah syetan2 itu.
 
Back
Top