nurcahyo
New member
Sifat Alloh Al-Istiwa' (Bersemayam) dan Al-'Uluw (Tinggi)
“Artinya : Allah Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy." [Thaha : 5]
Sifat itu disebutkan oleh Allah Subhanallahu wa ta’ala di tujuh tempat dalam kitab-Nya dan kita meyakini apa yang telah ditegaskan oleh Allah bagi diri-Nya. Kita mengatakan bahwa Dia benar-benar bersemayam, dengan sifat bersemayam yang layak dengan kebesaran-Nya. Bersemayam itu telah diketahui artinya, bagaimananya tidak diketahui, mengimaninya merupakan kewajiban, sedangkan bertanya mengenainya adalah bid'ah, dan inilah madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
"Artinya : Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shalih dinaikkan-Nya." [Fathir : 10]
Al-Uluw (Tinggi) merupakan sifat Dzatiy bagi Allah Ta'ala. dia memiliki ketinggian absolut : ketinggian dzat, ketinggian kekuasaan, dan ketinggian pemaksaan dalam hadits disebutkan :
"'Artinya : Arsy itu -di atas air, sedangkan Allah di atas 'Arsy dan Dia mengetahui apa yang kamu di atasnya."
Sifat Al-Ma'iyah (Kebersamaan) Bagi Allah Ta'ala
"Artinya : Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam cnam masa; kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia rnengetahui apa yang rnasuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya, juga apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Mdihat apa yang kamu kerjakan." [Al-Hadid : 4]
"Artinya : Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa 'dan orang-orang yang berbuat kebaikan." [An-Nahl : 128]
Dalam ayat-ayat ini, kita menemukan bahwa Allah Ta'ala telah menetapkan bagi diri-Nya sifat Al-Ma'iyah (kebersamaan). Ma'iyah ini terbagi menjadi dua macam :
[1]. Kebersamaan Allah dengan seluruh makhluk, yang konsekuensinya berupa sifat Al-llmu (mengetahui), Al-lhathah (meliputi), dan Al-Ithla' (melihat). Dalil kebersamaan ini adalah apa yang terkandung dalam surah Al-Hadid di depan.
[2]. Kebersamaan Allah khusus dengan orang-or-ang yang beriman dan bertakwa, yang konsekwensinya berupa penjagaan, perhatian, dan pertolongan. Kebersamaan yang umum, termasuk salah satu sifat Dzatiyah, sedangkan kebersamaan yang khusus, termasuk salah satu sifat Fi'liyah. Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Sesungguhnya, bila seseorang dari kamu berdiri dalam shalatnya, maka ia sesungguhnya bermunajat kcpada Rabbnya. Rabbnya berada diantara dirinya dan kiblat. Karena itu, janganlah salah seorang dari kamu meludah di hadapan wajahnya, tetapi hendaklah ia meludah di sebelah kirinya atau di bawah kedua telapak kakinya." Dalam riwayat lain, "... atau di bawah telapak kaki kirinya."
" Artinya : Yang kamu seru dalam doamu lebih dekat kepada salah seorang dari kamu, daripada leher kendaraan tunggangan salah seorang dari kamu."
sumber : almanhaj.or.id - Berjalan Di Atas Manhaj As-Salaf Ash-Shalih
“Artinya : Allah Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy." [Thaha : 5]
Sifat itu disebutkan oleh Allah Subhanallahu wa ta’ala di tujuh tempat dalam kitab-Nya dan kita meyakini apa yang telah ditegaskan oleh Allah bagi diri-Nya. Kita mengatakan bahwa Dia benar-benar bersemayam, dengan sifat bersemayam yang layak dengan kebesaran-Nya. Bersemayam itu telah diketahui artinya, bagaimananya tidak diketahui, mengimaninya merupakan kewajiban, sedangkan bertanya mengenainya adalah bid'ah, dan inilah madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
"Artinya : Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shalih dinaikkan-Nya." [Fathir : 10]
Al-Uluw (Tinggi) merupakan sifat Dzatiy bagi Allah Ta'ala. dia memiliki ketinggian absolut : ketinggian dzat, ketinggian kekuasaan, dan ketinggian pemaksaan dalam hadits disebutkan :
"'Artinya : Arsy itu -di atas air, sedangkan Allah di atas 'Arsy dan Dia mengetahui apa yang kamu di atasnya."
Sifat Al-Ma'iyah (Kebersamaan) Bagi Allah Ta'ala
"Artinya : Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam cnam masa; kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia rnengetahui apa yang rnasuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya, juga apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Mdihat apa yang kamu kerjakan." [Al-Hadid : 4]
"Artinya : Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa 'dan orang-orang yang berbuat kebaikan." [An-Nahl : 128]
Dalam ayat-ayat ini, kita menemukan bahwa Allah Ta'ala telah menetapkan bagi diri-Nya sifat Al-Ma'iyah (kebersamaan). Ma'iyah ini terbagi menjadi dua macam :
[1]. Kebersamaan Allah dengan seluruh makhluk, yang konsekuensinya berupa sifat Al-llmu (mengetahui), Al-lhathah (meliputi), dan Al-Ithla' (melihat). Dalil kebersamaan ini adalah apa yang terkandung dalam surah Al-Hadid di depan.
[2]. Kebersamaan Allah khusus dengan orang-or-ang yang beriman dan bertakwa, yang konsekwensinya berupa penjagaan, perhatian, dan pertolongan. Kebersamaan yang umum, termasuk salah satu sifat Dzatiyah, sedangkan kebersamaan yang khusus, termasuk salah satu sifat Fi'liyah. Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Sesungguhnya, bila seseorang dari kamu berdiri dalam shalatnya, maka ia sesungguhnya bermunajat kcpada Rabbnya. Rabbnya berada diantara dirinya dan kiblat. Karena itu, janganlah salah seorang dari kamu meludah di hadapan wajahnya, tetapi hendaklah ia meludah di sebelah kirinya atau di bawah kedua telapak kakinya." Dalam riwayat lain, "... atau di bawah telapak kaki kirinya."
" Artinya : Yang kamu seru dalam doamu lebih dekat kepada salah seorang dari kamu, daripada leher kendaraan tunggangan salah seorang dari kamu."
sumber : almanhaj.or.id - Berjalan Di Atas Manhaj As-Salaf Ash-Shalih
Last edited: