nurcahyo
New member
Sirosis Hati Buah Merah Penyembuhnya
Sinar semangat kini terpancar dari kedua bola mata wanita itu. Kondisitubuh segar bugar saat Albertin Salong menerima Trubus. Raut wajah ceria sepanjang wawancara berlangsung. Hanya beberapa kerutan dangaris menghitam di seputar bola mata yang menunjukkan sisa penderitaannya.Kondisi itu jauh berbeda dibanding setahun lalu saat wanita 50 tahunyang tinggal di Papua itu tergolek lemah di salah satu rumah sakit di Makassar.
Kanker hati membuat tubuhnya kurus kering, kulit dan matamenguning, serta tatap mata sayu tak bersinar.Ia masih ingat kejadian pada Mei 2003. Ketika itu ia hanya bisa menatap lemah seember cairan kuning di sudut kamar rumah sakit. Hariitu 7 liter cairan kuning harus disedot dari tubuhnya. Sesaat ia bisa bernapas lega lantaran tak ada lagi yang menekan paru-paru. Namun,beberapa hari kemudian, perut mulai berisi cairan lagi. Karena itulah sedot cairan tak bisa ditawar-tawar: 2 minggu sekali. Ia pun butuh asupan albumin dari luar yang berharga Rp1,6-juta per dosis.
Sirosis (pengerasan jaringan, red) memang telah membuat organ hati Albertin tak berfungsi. Hati tak sanggup lagi memproduksi albumin yangbertugas mencegah masuknya cairan darah ke dalam jaringan. Akibatnya,terjadi penumpukan cairan di dalam jaringan. Rongga perut pun penuh berisi cairan lantaran tersumbatnya pembuluh darah vorta-pembuluhdarah yang menuju ke hati.
Penyumbatan itu membuat pigmen empeduterserap ke dalam darah. Akibatnya, kulit dan bagian putih mata menguning (ikterus, red). Kerusakan sel-sel hati juga membuat proses pencernaan dan metabolismeterganggu. Tubuh makin kurus dan tak bertenaga lantaran tak ada asupanmakanan. Apalagi, selera makan terus menurun karena gangguanpencernaan. Berbagai obat yang masuk sulit dicerna dan diserap tubuh lantaran terganggunya metabolisme.Dokter ahli yang menangani tak mampu berbuat banyak. "Secara medispenyakit ibu sudah sangat parah. Kami hanya bisa berusaha, tapi Tuhanyang menentukan," kata sang dokter seperti ditirukan Albertin. Ucapan dokter itu pula yang memaksanya pulang ke Papua dalam kondisi tubuh sangat lemah.
Suatu ketika seorang kerabat menyarankan Albertin untuk mencoba saribuah merah yang sedang ramai dibicarakan. Sejak September 2003 iamulai mengkonsumsi sari buah merah 2 x sehari masing-masing 1 sendok makan. "Seminggu mengkonsumsi, ada perubahan luar biasa. Pencernaan menjadi normal kembali," paparnya. Frekuensi sedot pun berkurang menjadi 40 hari sekali. Karena itu, ia makin serius melanjutkan pemakaian obat itu hingga memperoleh kesembuhan total setelah 1,5 bulan mengkonsumsi.Kaya senyawa aktifDrs I Made Budi MSi yang pertama kali memperkenalkan buah merahsebagai obat. Semula ahli gizi dari Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Cenderawasih, Jayapura, itu hanya ingin mengungkap kandungan gizinya. "Masyarakat pedalaman yangmengkonsumsi buah merah jarang ditemukan mengidap penyakitdegeneratif. Bahkan, dari data statistik setempat, mereka memilikiangka harapan hidup cukup tinggi," papar kelahiran Dumoga, Bolaangmongondow, Sulawesi Utara, itu.
Hasil analisis kandungan kimiawi buah merah itulah yang mengilhami Made untuk menjadikannya sebagai obat. Mula-mula ia melakukanserangkaian penelitian skala laboratorium. Setelah yakin akankemampuan buah merah barulah ia mencoba kepada banyak penderita penyakit.Albertin Salong hanyalah satu di antara hampir 1.000 pasien yang telahmerasakan keampuhan sari buah merah. Awalnya, sari buah merah hanyadicobakan kepada sekitar 400 penderita kanker di berbagai daerah.Namun, karena terbukti mampu memberikan tingkat kesembuhan hingga60-70%-beberapa di antaranya sembuh total, ia pun diminati pasienpenyakit lain. Mulai dari kolesterol, asam urat, diabetes, hipertensi,flek paru, hepatitis, jantung koroner, mata, osteosporosis (rapuhtulang, red), hingga HIV.Menurut Made, buah merah mengandung zat-zat gizi bermanfaat dalamkadar tinggi. Di antaranya betakaroten, tokoferol, asam oleat, asamlinoleat, asam linolenat, dan dekanoat. Semuanya merupakan senyawa-senyawa obat yang aktif. Betakaroten dan tokoferol (vitamin
E,red), misalnya, dikenal sebagai senyawa antioksidan yang ampuh.Membunuh radikal bebasBetakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek padaarteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi.
Ia meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami dan memperbanyakaktivitas sel-sel T helpers dan limposit. Suatu studi membuktikan,konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuhmemiliki sel-sel pembunuh alami lebih banyak.Bertambahnya sel-sel pembunuh alami menekan kehadiran sel-sel kanker.Mereka ampuh menetralisir radikal bebas-senyawa karsinogen penyebab kanker. Jika antioksidan tersedia setiap saat dalam darah sel-seltubuh terlindung dari kerusakan akibat radikal bebas.Peran buah merah sebagai antikarsinogen makin lengkap dengan kehadirantokoferol. Senyawa ini berperan dalam memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Ia mengurangi morbiditas dan mortalitas sel-sel jaringan. Ia juga menjadi semacam pemadam kebakaran yang menangkal dan mematikanserbuan radikal bebas. Kolesterol dalam darah pun dinetralisir.Gampang diserapBuah merah mengandung omega-9 dan omega-3 dalam dosis tinggi.
Sebagai asam lemak tak jenuh, ia gampang dicerna dan diserap sehinggamemperlancar proses metabolisme. Sari buah merah meluruhkan LDL(kolesterol yang mengakibatkan penumpukan flek di dalam pembuluh, red)dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol yang memperlancar prosesperedaran darah, red). Efeknya, terjadi keseimbangan kolesterol didalam darah.Asam lemak yang dikandung buah merah merupakan antibiotik dan anti virus. Mereka aktif melemahkan dan meluruhkan membran lipida virusserta mematikannya. Bahkan, virus tak diberi kesempatan untukmembangun struktur baru sehingga tak bisa melakukan regenerasi. Karenakemampuan itu, ia efektif menghambat dan membunuh beragam strainvirus, termasuk virus hepatitis yang merusak sel hati. Ia jugaterbukti menghambat dan membunuh sel-sel tumor aktif.Lancarnya proses metabolisme sangat membantu proses penyembuhanpenyakit. Sebab, tubuh mendapat asupan protein yang mampu meningkatkandaya tahan tubuh. Pasien pun tak perlu mendapatkan asupan protein dariluar. Bahkan, dengan membaiknya metabolisme sangat membantu hatimeregenerasi sel-sel hati yang rusak akibat hepatitis. (Fendy R Paimin)
Kandungan gizi buah merah
Komposisi kimia
KandunganTotal karotenoid 12.000 ppm
Total tokoferol 11.000 ppm
Betakaroten 700 ppm
Alfa tokoferol 500 ppm
Asam oleat 58 %
Asam linoleat 8,8 %
Asam linolenat 7,8 %
Dekanoat 2,0 %
Sinar semangat kini terpancar dari kedua bola mata wanita itu. Kondisitubuh segar bugar saat Albertin Salong menerima Trubus. Raut wajah ceria sepanjang wawancara berlangsung. Hanya beberapa kerutan dangaris menghitam di seputar bola mata yang menunjukkan sisa penderitaannya.Kondisi itu jauh berbeda dibanding setahun lalu saat wanita 50 tahunyang tinggal di Papua itu tergolek lemah di salah satu rumah sakit di Makassar.
Kanker hati membuat tubuhnya kurus kering, kulit dan matamenguning, serta tatap mata sayu tak bersinar.Ia masih ingat kejadian pada Mei 2003. Ketika itu ia hanya bisa menatap lemah seember cairan kuning di sudut kamar rumah sakit. Hariitu 7 liter cairan kuning harus disedot dari tubuhnya. Sesaat ia bisa bernapas lega lantaran tak ada lagi yang menekan paru-paru. Namun,beberapa hari kemudian, perut mulai berisi cairan lagi. Karena itulah sedot cairan tak bisa ditawar-tawar: 2 minggu sekali. Ia pun butuh asupan albumin dari luar yang berharga Rp1,6-juta per dosis.
Sirosis (pengerasan jaringan, red) memang telah membuat organ hati Albertin tak berfungsi. Hati tak sanggup lagi memproduksi albumin yangbertugas mencegah masuknya cairan darah ke dalam jaringan. Akibatnya,terjadi penumpukan cairan di dalam jaringan. Rongga perut pun penuh berisi cairan lantaran tersumbatnya pembuluh darah vorta-pembuluhdarah yang menuju ke hati.
Penyumbatan itu membuat pigmen empeduterserap ke dalam darah. Akibatnya, kulit dan bagian putih mata menguning (ikterus, red). Kerusakan sel-sel hati juga membuat proses pencernaan dan metabolismeterganggu. Tubuh makin kurus dan tak bertenaga lantaran tak ada asupanmakanan. Apalagi, selera makan terus menurun karena gangguanpencernaan. Berbagai obat yang masuk sulit dicerna dan diserap tubuh lantaran terganggunya metabolisme.Dokter ahli yang menangani tak mampu berbuat banyak. "Secara medispenyakit ibu sudah sangat parah. Kami hanya bisa berusaha, tapi Tuhanyang menentukan," kata sang dokter seperti ditirukan Albertin. Ucapan dokter itu pula yang memaksanya pulang ke Papua dalam kondisi tubuh sangat lemah.
Suatu ketika seorang kerabat menyarankan Albertin untuk mencoba saribuah merah yang sedang ramai dibicarakan. Sejak September 2003 iamulai mengkonsumsi sari buah merah 2 x sehari masing-masing 1 sendok makan. "Seminggu mengkonsumsi, ada perubahan luar biasa. Pencernaan menjadi normal kembali," paparnya. Frekuensi sedot pun berkurang menjadi 40 hari sekali. Karena itu, ia makin serius melanjutkan pemakaian obat itu hingga memperoleh kesembuhan total setelah 1,5 bulan mengkonsumsi.Kaya senyawa aktifDrs I Made Budi MSi yang pertama kali memperkenalkan buah merahsebagai obat. Semula ahli gizi dari Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Cenderawasih, Jayapura, itu hanya ingin mengungkap kandungan gizinya. "Masyarakat pedalaman yangmengkonsumsi buah merah jarang ditemukan mengidap penyakitdegeneratif. Bahkan, dari data statistik setempat, mereka memilikiangka harapan hidup cukup tinggi," papar kelahiran Dumoga, Bolaangmongondow, Sulawesi Utara, itu.
Hasil analisis kandungan kimiawi buah merah itulah yang mengilhami Made untuk menjadikannya sebagai obat. Mula-mula ia melakukanserangkaian penelitian skala laboratorium. Setelah yakin akankemampuan buah merah barulah ia mencoba kepada banyak penderita penyakit.Albertin Salong hanyalah satu di antara hampir 1.000 pasien yang telahmerasakan keampuhan sari buah merah. Awalnya, sari buah merah hanyadicobakan kepada sekitar 400 penderita kanker di berbagai daerah.Namun, karena terbukti mampu memberikan tingkat kesembuhan hingga60-70%-beberapa di antaranya sembuh total, ia pun diminati pasienpenyakit lain. Mulai dari kolesterol, asam urat, diabetes, hipertensi,flek paru, hepatitis, jantung koroner, mata, osteosporosis (rapuhtulang, red), hingga HIV.Menurut Made, buah merah mengandung zat-zat gizi bermanfaat dalamkadar tinggi. Di antaranya betakaroten, tokoferol, asam oleat, asamlinoleat, asam linolenat, dan dekanoat. Semuanya merupakan senyawa-senyawa obat yang aktif. Betakaroten dan tokoferol (vitamin
E,red), misalnya, dikenal sebagai senyawa antioksidan yang ampuh.Membunuh radikal bebasBetakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek padaarteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi.
Ia meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami dan memperbanyakaktivitas sel-sel T helpers dan limposit. Suatu studi membuktikan,konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuhmemiliki sel-sel pembunuh alami lebih banyak.Bertambahnya sel-sel pembunuh alami menekan kehadiran sel-sel kanker.Mereka ampuh menetralisir radikal bebas-senyawa karsinogen penyebab kanker. Jika antioksidan tersedia setiap saat dalam darah sel-seltubuh terlindung dari kerusakan akibat radikal bebas.Peran buah merah sebagai antikarsinogen makin lengkap dengan kehadirantokoferol. Senyawa ini berperan dalam memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Ia mengurangi morbiditas dan mortalitas sel-sel jaringan. Ia juga menjadi semacam pemadam kebakaran yang menangkal dan mematikanserbuan radikal bebas. Kolesterol dalam darah pun dinetralisir.Gampang diserapBuah merah mengandung omega-9 dan omega-3 dalam dosis tinggi.
Sebagai asam lemak tak jenuh, ia gampang dicerna dan diserap sehinggamemperlancar proses metabolisme. Sari buah merah meluruhkan LDL(kolesterol yang mengakibatkan penumpukan flek di dalam pembuluh, red)dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol yang memperlancar prosesperedaran darah, red). Efeknya, terjadi keseimbangan kolesterol didalam darah.Asam lemak yang dikandung buah merah merupakan antibiotik dan anti virus. Mereka aktif melemahkan dan meluruhkan membran lipida virusserta mematikannya. Bahkan, virus tak diberi kesempatan untukmembangun struktur baru sehingga tak bisa melakukan regenerasi. Karenakemampuan itu, ia efektif menghambat dan membunuh beragam strainvirus, termasuk virus hepatitis yang merusak sel hati. Ia jugaterbukti menghambat dan membunuh sel-sel tumor aktif.Lancarnya proses metabolisme sangat membantu proses penyembuhanpenyakit. Sebab, tubuh mendapat asupan protein yang mampu meningkatkandaya tahan tubuh. Pasien pun tak perlu mendapatkan asupan protein dariluar. Bahkan, dengan membaiknya metabolisme sangat membantu hatimeregenerasi sel-sel hati yang rusak akibat hepatitis. (Fendy R Paimin)
Kandungan gizi buah merah
Komposisi kimia
KandunganTotal karotenoid 12.000 ppm
Total tokoferol 11.000 ppm
Betakaroten 700 ppm
Alfa tokoferol 500 ppm
Asam oleat 58 %
Asam linoleat 8,8 %
Asam linolenat 7,8 %
Dekanoat 2,0 %