Sistem bagi2 rejeki ojeg/angkot yg mengesalkan

Status
Not open for further replies.

jackalz

New member
Kembali masalah transportasi nih, karna memang hidup dijakarta gak jauh dari masalah yang satu ini. Yang paling mengesalkan adalah sistem bagi rejeki para ojeg/angkot yang membuat kita mengeluarkan dana & tenaga lebih dari yang seharusnya.

Dulu ditempat saya kalau berangkat ke kantor saya harus berganti 3 x moda angkutan, lalu suatu hari muncul bus baru dengan no trayek baru yang memungkinkan saya hanya 1 x saja untuk mencapai tempat kerja. Betapa senangnya hati ini karena seperti dijemput didepan rumah dan diturunkan didepan kantor dengan ongkos yg hanya 1 x bayar.

Kebahagiaan ini tidak lama, karena setelah 1 bulan para supir angkot protes karena keberadaan bus ini menguras pendapatan mereka yang hasilnya bus tsb mengalah dan menurunkan penumpangnya di 1/2 jalan sehingga penumpang terpaksa harus melanjutkan perjalanannya lagi dengan angkot.

Bagi konsumen hal ini sangat menyebalkan, hak kami terhadap transportasi murah dan nyaman ibarat dirampas.

Begitu juga ditempat lain yang pada siang hari bisa dijangkau hanya dengan 2 kali naik angkot begitu menjelang sore maka kami harus turun ditengah jalan dan melanjutkan lagi dengan ojeg, karena saat ini yg minta jatah rejeki adalah tukang ojeg. Apalagi menggunakan ojeg ternyata sangat mahal sekali bahkan bisa 2x dari total ongkos saya naik angkot tsb.

Kembali hak konsumen berasa dirampas oleh sistem bagi hasil mereka.

Mungkin ada tanggapan dari rekan2 lain?
 
Bls: Sistem bagi2 rejeki ojeg/angkot yg mengesalkan

alow,,,
wah bener tu bos, kita bisa rugi 2 kali lipat untuk financial,,,
tapi coba bayangkan anda menjadi si tukang ojek,. setiap hari mereka rela berpana - panasan demi mendapat rupiah dan untuk menghidupi anak istri mereka. kalau ada satu bus yang istilahnya "merebut" penghasilan mereka sehari - hari ( padahal belum tentu yg sehari - hari itu cukup but makan), wajar mereka protes, mau dikasih makan apa anak isteri mereka. biasanya mereka - mereka tukang ojek mungkin kehidupannya kurang beruntung dari kita, susah hidup di jakarta. bayangkan kalau mereka pulang tidak membawa hasil, apa anak nereka tidak menangis meminta sesuap nasi. kalau saya pikir semua ada baiknya, yah niat kita ojeg untuk sedekah aja bos, biar plus dapat pahala juga. kalau kita pikir dri segi diri kita memang kita rugi, tapi coba juga pikir dari segi tukang ojeg yang hanya mengandalkan penghasilan dari ojegnya.
jangan di masukan hati kata - kata saya, saya cuma sering aja kalau seandainya kita jadi tukang ojeknya, piiissss aaaaallllll...^_^
 
Bls: Sistem bagi2 rejeki ojeg/angkot yg mengesalkan

alow,,,
wah bener tu bos, kita bisa rugi 2 kali lipat untuk financial,,,
tapi coba bayangkan anda menjadi si tukang ojek,. setiap hari mereka rela berpana - panasan demi mendapat rupiah dan untuk menghidupi anak istri mereka. kalau ada satu bus yang istilahnya "merebut" penghasilan mereka sehari - hari ( padahal belum tentu yg sehari - hari itu cukup but makan), wajar mereka protes, mau dikasih makan apa anak isteri mereka. biasanya mereka - mereka tukang ojek mungkin kehidupannya kurang beruntung dari kita, susah hidup di jakarta. bayangkan kalau mereka pulang tidak membawa hasil, apa anak nereka tidak menangis meminta sesuap nasi. kalau saya pikir semua ada baiknya, yah niat kita ojeg untuk sedekah aja bos, biar plus dapat pahala juga. kalau kita pikir dri segi diri kita memang kita rugi, tapi coba juga pikir dari segi tukang ojeg yang hanya mengandalkan penghasilan dari ojegnya.
jangan di masukan hati kata - kata saya, saya cuma sering aja kalau seandainya kita jadi tukang ojeknya, piiissss aaaaallllll...^_^

wah sorry mas, kita beda pandangan....
ngapain saya mikirin ojeg kalau transportasi saya malah bikin istri dan anak saya gak bisa tiap hari makan. Jangan2 situ kekantor malah naek mobil atau motor, bukannya ngasi rejeki ke supir angkot atau ojeg yg ada disekitar rumah?.he.h.e.he.. piss juga yaaa...:D
 
Bls: Sistem bagi2 rejeki ojeg/angkot yg mengesalkan

sebenarnya wajar sih, meski harus kuakui "GA PROFESSIONAL". pebisnis2 besar mana ada yang bertindak kayak gitu, selain bisa menurunkan martabat perusahaan, hal itu juga ga mungkin mereka lakukan. cth: ketika Microsoft mulai disaingi Google, ga mungkin kan Microsoft protes ke Google biar bagi hasil?
agak mengecewakan sih, tapi tampaknya masalah begitu kompleks
 
Bls: Sistem bagi2 rejeki ojeg/angkot yg mengesalkan

karena memang itu cara praktis yg bisa diambil dan rata2 kita suka hal2 yg praktis-praktis ...:D

kira2 ts ato temen2 d sini punya solusi lainkah? Monggo dishare ...v^^
 
Bls: Sistem bagi2 rejeki ojeg/angkot yg mengesalkan

karena memang itu cara praktis yg bisa diambil dan rata2 kita suka hal2 yg praktis-praktis ...:D

kira2 ts ato temen2 d sini punya solusi lainkah? Monggo dishare ...v^^

solusinya?... beli kendaraan sendiri bagi yg mampu...
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top