Sistem Voucher, Alternatif Pemberian Zakat

Status
Not open for further replies.

spirit

Mod
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri prihatin dengan pola pembagian zakat yang ada sekarang. Dia menilai metode yang sekarang dilakukan tidak manusiawi. Para penerima zakat kerap berebutan, berdesakan, dan akhirnya jatuh korban.
Dia berharap pemberi zakat mengubah polanya menjadi lebih baik. "Yang terjadi di masyarakat kita adalah antrean panjang, berhimpit-himpitan, panas-panasan. Itu tidak manusiawi," ujar Salim di Jakarta, Minggu, 5 September 2010.

bagaimana menurut anda?
 
Bls: Sistem Voucher, Alternatif Pemberian Zakat

Saia setuju ama pendapat Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri dalam statement : " ...Itu tidak manusiawi... "
Tapi, pengalihan sistem pembagian zakat fitrah dengan voucher menurut saia sih implikasinya bakal sama saja (baca: tidak menjamin bakal lebih baik). Ingat, masyarakat kita heterogen, tidak mampu menyesuaikan sistem dengan cepat, dan malas berfikir ulang mengenai solusi yang ditawarkan kepada mereka (baca: pada masyarakat miskin). Dengan demikian, menurut asumsi saya sih yang akan terjadi tidak jauh berbeda dengan kenyataan (baca: berita2) yang saat ini rajin dimunculkan oleh media. Apalagi agenda setting yang dimunculkan media-media pun selalu pembagian zakat yang menimbulkan kericuhan, adanya korban, dan lain-lain yang sifatnya destruktif.

Pembagian zakat fitrah menurut saia sih sebaiknya nggak dibagikan dalam kondisi terbuka secara fisik apalagi diekspose oleh media. Zakat fitrah memang harusnya dibagikan kepada orang yang berhak; dengan cara didaftar dalam satu wilayah dan penyampaian zakat itu dilakukan secara langsung - orang per orang - oleh orang yang dipercaya (bisa oleh panita zakat). Repot sih, tp insyaallah lebih baik dan bermanfaat.
Pembagian zakat dengan voucher... enggak deh...
 
Bls: Sistem Voucher, Alternatif Pemberian Zakat

Wah kalo menurutku jauh lebih baik seperti ini. Nggak perlu antri, penerima zakat bisa lebih leluasa memilih barang/kebutuhan apa yang diperlukan, dan yang pasti jauh lebih mengenai sasaran.

Dan ini udah pernah dipraktekkan oleh Badan penyalur zakat PPKU (Pos Keadilan Peduli Ummat), yang bekerja sama dengan beberapa pusat grosir seperti Carrefour, Giant, atau Lotte Mart. Dan itu cukup berhasil dan efektif pelaksanaannya.

Ini yang perlu dicontoh, dan perlu dilakukan untuk merubah pola yang selama ini terjadi. Pemberi dan pengelola zakatlah yang harus lebih aktif dan bukan penerima zakat yang aktif mendatangi pemberi2 zakat itu.


-dipi-
 
Bls: Sistem Voucher, Alternatif Pemberian Zakat

Ini yang perlu dicontoh, dan perlu dilakukan untuk merubah pola yang selama ini terjadi. Pemberi dan pengelola zakatlah yang harus lebih aktif dan bukan penerima zakat yang aktif mendatangi pemberi2 zakat itu.

-dipi-

sedelapan, eh setuju!
 
Bls: Sistem Voucher, Alternatif Pemberian Zakat

seharusnya memang pemberi/petugas zakat yg harus ber-door to door kpda para mustahiq ...kalu perlu inspeksi tiap malam kayak Umar bin Khathab ...v^^
 
Bls: Sistem Voucher, Alternatif Pemberian Zakat

seharusnya memang pemberi/petugas zakat yg harus ber-door to door kpda para mustahiq ...kalu perlu inspeksi tiap malam kayak Umar bin Khathab ...v^^

tul, ane uda nonton kartun yang Umar inspeksi malem-malem trus ketemu keluarga kelaparan itu. walopun kartun, tapi suwer, menyentuh banget!
seandainya SBY nonton film itu, pasti ....
 
Bls: Sistem Voucher, Alternatif Pemberian Zakat

Semoga semua orang pada sadar wajib zakat, jadi semakin sedikit orang yang rela berhimpit-himpitan 'cuma' demi sembako/duit yang hanya bisa bertahan 1-2 hari
 
Bls: Sistem Voucher, Alternatif Pemberian Zakat

ada juga tuh yg rela terinjak2 hanya untuk mendapatkan duit rp. 20.000

semoga dgn adanya sistem voucer dapat mengurangi korban
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top