Skenario Sesi Pemotretan Pra-Nikah

Status
Not open for further replies.

carpediem

New member
PERNIKAHAN merupakan sebuah ritual sakral yang identik dengan konsep-konsep keindahan. Keindahan tersebut menjadi sebuah keharusan yang dihegemonikan. Dalam hal ini, keindahan telah menanamkan kepercayaan diri, tingkat prestise dan pergeseran teori kebutuhan. Namun, terlepas dari semua keanomalian, keindahan adalah bagian dari keberhidupan yang harus ditegakkan.

Kendati bukan termasuk keadiluhungan budaya, belakangan dalam prosesi pernikahan terdapat beberapa kegiatan yang dianggap penting untuk dijalankan. Kegiatan ini berupa pengambilan foto-foto pra-nikah. Untuk apa? Jangan tanya saya apa gunanya. Yang pasti hal ini menjadi salah satu aktivitas yang harus dilakukan bagi mereka yang mencintai keindahan –bila tidak ingin disebut penganut narsisme konvensional. Pasangan yang akan menikah memaparkan konsep-konsep yang akan digunakan saat pemotretan kepada juru foto yang siap menarik segala keuntungan dari aktivitas ini. Momen-momen indah diciptakan, persetan dengan kondisi riil yang terjadi dalam prosesi menuju pernikahan.

Sebagian besar pasangan akan memaparkan konsep-konsep yang cenderung basi. Mengapa basi? Sebab lokasi pemotretan tidak jauh dari nuansa alam seperti pepohonan, gunung, laut, danau, dan sejenisnya. Seakan untuk membuat gambar yang terekam nantinya berbicara akan keindahan, diperlukan wilayah-wilayah atau tempat yang memiliki prospek keindahan. Benarkah itu?

Padahal banyak skenario lain yang dapat diwujudkan sebagai alternatif dalam pengambilan gambar pra-nikah. Sebagai seorang yang selalu lari dari konsep mainstream, berikut adalah beberapa gambaran imajinatif yang saya yakini akan menjadi sebuah konsep baru dalam sesi pemotretan pra-nikah:

1. Abaikan pemandangan alam yang indah-indah. Mari kita datangi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS). Dandani calon pengantin pria atau wanita dengan pakaian ala pemulung/gembel. Salah satu berperan sebagai pemulung yang sedang mengais-ngais tumpukan sampah, dan satu lagi berperan sebagai seorang dermawan yang datang menghampiri lalu memberikan santunan dengan tatapan simpatik. Segera abadikan momen tersebut. Niscaya, gambar yang tercipta akan luar biasa.

2. Buang jauh-jauh impian berfoto di lokasi wisata! Menghabiskan banyak biaya. Lebih baik siapkan diri untuk melakukan pemotretan di sarana lalu-lintas seperti zebra-cross. Satu orang sedang menyeberang, dan satu lagi menunggu dengan resah di bawah lampu merah. Atau bisa juga saling bergandengan tangan menyeberang zebra-cross. Agar terlihat dramatis, tabrakan diri ke mobil yang sedang berhenti di lampu merah.

3. Sebagai manusia Indonesia yang hidup dari keagrarisan negeri ini, maka berdayakan hal tersebut dengan mencari sawah atau ladang terdekat untuk mengabadikan diri. Berpakaianlah ala petani lengkap dengan topi caping dan cangkulnya. Mintalah ijin kepada warga yang memiliki sawah tersebut. Tidak perlu membayar. Cukup dengan membantu menggarap sawah mereka setengah hari saja.

4. Kita bisa menjadi pintar menulis dan membaca berkat jasa guru. Lalu, mengapa kita tidak mencoba mengabadikan jasa guru dalam sebuah skenario apik untuk dijadikan sebagai alternatif foto pra-nikah? Salah satu berperan sebagai guru yang berwajah galak, membawa cambuk atau penggaris besi. Dan yang satu lagi berperan sebagai murid yang sedikit idiot, dengan ingus berceceran di wajah. Luar biasa!

5. Fasilitas kendaraan umum pun bisa digunakan sebagai alternatif. Saat berdesakan di dalam bus Trans-Jakarta misalnya atau mengambil momen saat matahari terbit di shelter-nya. Tempat-tempat tersebut akan merekam kebahagiaan dengan apik pula.

6. Terobsesi dengan pahlawan penegak kebenaran? Hal tersebut bisa pula dijadikan salah satu skenario pilihan. Salah satu berperan sebagai penjahat yang baru saja dilumpuhkan. Dan yang satu lagi berperan sebagai pahlawan yang berhasil membekuk penjahat tersebut. Disarankan sang penjahat harus rela tubuhnya dinaiki satu kaki sang pahlawan agar tercipta efek dramatis.

7. Berbelanja kebutuhan sehari-hari merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita. Momen pertukaran informasi antara pembeli dan kasir bisa pula dijadikan pilihan dalam sesi pemotretan. Yang berperan sebagai kasir, sebisa mungkin memasang wajah binal dan yang berperan sebagai pembeli, berwajah sedikit dungu. Hasilnya pasti mengagumkan.

8. Bengkel pun dapat dikaryakan menjadi lokasi pemotretan. Satu orang menjadi montir yang sedang mereparasi di bawah kolong mobil. Yang satu lagi menjadi pelanggan galak yang menendang montir tersebut agar mempercepat proses pengerjaan. Atau bila ingin romantis, dapat mengikuti sebuah iklan produk kecap. Dimana sang pria sedang memperbaiki kendaraannya di sebuah garasi, dan sang wanita hadir membawakan makanan dan minuman. Ah, tapi terlalu biasa. Lebih menyenangkan nuansa masokis.

9. Empang atau kubangan air sisa hujan semalam dapat pula dijadikan alternatif. Berfoto sembari mengenang masa-masa kecil yang hobi berendam di kubangan, akan tercipta sinergitas yang begitu bermakna.​

Beberapa skenario yang sudah dipaparkan tadi merupakan pilihan-pilihan unik yang akan menjadikan momen pemotretan pra-nikah begitu bermakna dan memaparkan banyak kisah. Adakah yang memiliki konsep unik lainnya? Mari berbagi, hanya di sini. Sekali lagi HANYA di sini.
 
Keren euy.. yg blm nikah jd pngen cpt nikah, yg sdh nikah jd pngen nikah lagi hwakakaka..

Coba ikutan berimajinasi ah..

Stasiun Kereta

Sepertinya menarik juga mengambil konsep hub antara petugas stasiun dg penumpangnya.

Si wanita lengkap dg koper besar duduk gelisah sambil sesekali melihat jam tangan menunggu datangnya kereta, smentara sang pria yg memakai petugas stasiun berdiri melihat arah datangnya kereta. Wanita itu akhirnya memarahi pria petugas stasiun tsb. Dg tetap santun dia mnjelaskan perihal sbab kterlambatan kereta kpd wanita yg marah2 tsb. Meski dimarahi si pria tetap santun dan sopan. Kereta dtg, si pria dg ikhlas menolong si wanita untuk naik kereta, termasuk menaikkan koper besar tsb wkwkwkwk.. Trus si pria meniup peluit tanda kereta brkt smentara si wanita yg duduk dkt jendela gerbong tersenyum pnuh arti kpd si pria, senyumnya seakan2 bbicara "aku akan kembali ke kota ini.."

Huehehe.. standar bgt ya? Lha soale kusuka bgt suasana stasiun, gimanaaa gtu.. manusia datang dan pergi.. halah.. :D
 
kalau aku pengennya aku didandani yang cantik, terus yang cowok didandani yang cakep juga, cuma pas pemotretan muka cowok aku ditutup pakai kertas koran....
 
Keren euy.. yg blm nikah jd pngen cpt nikah, yg sdh nikah jd pngen nikah lagi hwakakaka..

Coba ikutan berimajinasi ah..

Stasiun Kereta

Sepertinya menarik juga mengambil konsep hub antara petugas stasiun dg penumpangnya.

Si wanita lengkap dg koper besar duduk gelisah sambil sesekali melihat jam tangan menunggu datangnya kereta, smentara sang pria yg memakai petugas stasiun berdiri melihat arah datangnya kereta. Wanita itu akhirnya memarahi pria petugas stasiun tsb. Dg tetap santun dia mnjelaskan perihal sbab kterlambatan kereta kpd wanita yg marah2 tsb. Meski dimarahi si pria tetap santun dan sopan. Kereta dtg, si pria dg ikhlas menolong si wanita untuk naik kereta, termasuk menaikkan koper besar tsb wkwkwkwk.. Trus si pria meniup peluit tanda kereta brkt smentara si wanita yg duduk dkt jendela gerbong tersenyum pnuh arti kpd si pria, senyumnya seakan2 bbicara "aku akan kembali ke kota ini.."

Huehehe.. standar bgt ya? Lha soale kusuka bgt suasana stasiun, gimanaaa gtu.. manusia datang dan pergi.. halah.. :D


Wah...wah... KERWEN!! Aku malah gak kepikiran. Bagus juga tuh. Tapi lebih bagus lagi si cowoknya itu yang jadi penumpang tanpa tiket di kereta ekonomi, terus si ceweknya yang jadi mbok jamu atau jualan apa gitu nawarin ke cowok itu, Wakakakakakak.... <<3):p
 
Keren euy.. yg blm nikah jd pngen cpt nikah, yg sdh nikah jd pngen nikah lagi hwakakaka..

Coba ikutan berimajinasi ah..

Stasiun Kereta

Sepertinya menarik juga mengambil konsep hub antara petugas stasiun dg penumpangnya.

Si wanita lengkap dg koper besar duduk gelisah sambil sesekali melihat jam tangan menunggu datangnya kereta, smentara sang pria yg memakai petugas stasiun berdiri melihat arah datangnya kereta. Wanita itu akhirnya memarahi pria petugas stasiun tsb. Dg tetap santun dia mnjelaskan perihal sbab kterlambatan kereta kpd wanita yg marah2 tsb. Meski dimarahi si pria tetap santun dan sopan. Kereta dtg, si pria dg ikhlas menolong si wanita untuk naik kereta, termasuk menaikkan koper besar tsb wkwkwkwk.. Trus si pria meniup peluit tanda kereta brkt smentara si wanita yg duduk dkt jendela gerbong tersenyum pnuh arti kpd si pria, senyumnya seakan2 bbicara "aku akan kembali ke kota ini.."

Huehehe.. standar bgt ya? Lha soale kusuka bgt suasana stasiun, gimanaaa gtu.. manusia datang dan pergi.. halah.. :D
mau donk jadi pemeran ceweknya.....:D

ga setuju mending dirumah sakit udah jelas manusia datang(lahir) dan pergi(mati) kebanyakan disitu
aku jadi suster cantiknya yah, kamu jadi pasien panu nya....:))

kalo ga dikuburan.. yang satu ngubur, yang satu dikubur...
wah kalau gitu mau dunk nikah ma bayu, pas pemotretannya aku yang ngubur bayu... ntar di atas kuburan bayu aku taburin bunga bangkai buat pengenang bayu sewaktu belum dikubur...:D

ihhh...kok pake koran?? pake karung terigu atau plastik bagus lho... :p
ya besok aku tanyain, mau ga ditutup pakai karung terigu atau plastik yang belang2...:D
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top