VIVAnews - Pelecehan seksual terhadap wanita di angkutan umum beberapa kali terjadi. Hal ini membuat penyanyi Syahrini prihatin dan marah. Wanita yang kerap berpenampilan seksi ini pun tidak setuju, jika rok mini dijadikan alasan bagi pria untuk melakukan tindak kejahatan pada wanita.
"Sangat prihatin dengan kejadian itu. Aku perempuan, mewakili mereka yang jadi korban. Aku sangat miris, kok, bisa diperkosa. Marah aku, aku mau kesal saja,” ujar Syahrini yang ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu 21 September 2011.
Untuk mengurangi tindak pelecehan pada wanita, ia setuju dengan keputusan pemerintah yang melarang angkutan umum menggunakan kaca gelap. Aparat polisi juga diharap lebih sigap agar peristiwa yang merugikan wanita tidak kembali terulang.
“Setuju dengan pemerintah, mobil angkot kaca bening aja, di luar negeri pun, semua kendaraan umum bening kacanya. Ini akan mengurangi kejahatan, aparat kepolisian menangani bisa sigap,” kata wanita kelahiran Bogor, 1 Agustus 1982.
Saking geramnya dengan tindak kejahatan seksual yang marak dialami wanita, Syahrini pun melontarkan pesan khusus untuk petinggi di republik ini.
“Aku kirim pesan, Pak SBY, jadikanlah negara ini negara yang sesuatu. Mudah-mudahan kejadian ini tidak terjadi lagi,” katanya.
Mantan teman duet Anang Hermansyah ini juga tidak setuju, jika rok mini dikatakan sebagai pemicu yang membuat pria bernafsu melakukan kejahatan seksual. Ia pun berharap pada SBY agar semua wanita dilindungi.
“Aku nggak setuju bila rok mini dibilang pemicu. Jadi kembalikan kepada orangnya. Kasihan dong pekerja kantor kalau pemakai rok mini dijadikan alasan. Aku sangat prihatin, aku sebagai masyarakat, yang wajib dilindungi".
“Pak SBY yang aku sayangi, tolong ya, berantas semua ini, supaya pesan ku ini didengar oleh Pak SBY, semua transportasi yang aman. Kepada perempuan supaya hati-hati, kejahatan bisa terjadi disekeliling kita,” pesannya.