Startup 'Paksa' Karyawan Resign

d-net

Mod
w1200

Suara.com - Media sosial diramaikan dengan adanya kabar perusahaan rintisan atau startup yang mendadak memanggil puluhan karyawannya agar bersedia mengundurkan diri alias resign.

Uniknya, dalam aksi putusan perusahaan yang namanya masih dirahasiakan itu, pihak perusahaan bahkan disebut-sebut menyewa ormas untuk menjaga kantor dengan alasan keamanan.

"Denger-denger ada stratap yang barusan manggil 40-50an karyawannya trus pada disuruh resign nih. Sambil dijagain ormas pula," tulis akun Taktekbum di Twitter.

Dalam salah satu jepretan layar percakapan dengan sosok yang diperkirakan merupakan karyawan perusahaan itu, nampak pengakuan karyawan yang diberi agar resign guna mendapatkan gaji mereka. Namun, karyawan yang sebelumnya sudah resign ternyata beberapa diantaranya belum diberikan haknya.

Menurut sosok anonim ini, karyawan yang belum lama ini 'dipaksa' resign dan sudah mendapatkan pekerjaan baru juga tidak segera dilunasi gajinya dengan alasan ekonomi.

Salah satu netizen juga menyebut, ada karyawan yang belum menerima gaji mereka sejak September lalu.

"Cuma takut aja mereka lepas tanggung jawab sama yang udah ngajuin resign dulun dan pada akhirnya janji hanya sekedar janji," tulis dia.

Terkait adanya ormas berpakaian preman yang beberapa hari belakangan berada di sekitar perusahaan dengan alasan keamanan.

Dikutip dari unggahan akun Instagram OverheardKeuangan, sejumlah orang bertampang sangar dan pakaian layaknya preman memang tampak di sekitar perusahaan terkait.

Dari jepretan layar percakapan, salah seorang netizen menduga, perusahaan sudah menjalin komunikasi dengan ormas preman tersebut sejak 2018 silam.

Ormas tersebut tidak ragu masuk ke dalam kantor hingga memalak karyawan dengan alasan uang keamanan.

"'dijagain ormas' kok gak minta dijagain Polri? Itu start-up atau lapak kondangan?" komentar warganet.

Beberapa diantaranya bahkan menduga perusahaan rintisan itu memiliki inisial F dan berjalan di lini furniture.
 
w1200

Co-Founder sekaligus CEO Marshall Utoyo membantah tudingan perusahaan telah memaksa karyawan untuk mengundurkan diri (resign). (Tangkapan layar Youtube CNBC Indonesia).​

Bos Fabelio Blak-blakan Respons Tudingan Paksa Karyawan Resign

Co-Founder sekaligus CEO Fabelio Marshall Utoyo buka-bukaan menanggapi tudingan karyawan yang menyebut mereka dipaksa mengundurkan diri (resign) lantaran startup distributor furnitur itu mengalami kesulitan keuangan.

Paksaan itu diduga dilakukan agar perusahaan tak perlu membayarkan kewajiban pesangon kepada karyawan seperti halnya bila perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pensiun dini.

Meski tak menampik perusahaan sudah menunggak gaji karyawan 2 bulan-3 bulan, ia menegaskan bahwa manajemen tidak pernah memaksa karyawan untuk resign. Ia menyebut manajemen sendiri sudah berhenti menerima remunerasi sejak 18 bulan terakhir akibat dampak pandemi covid-19.

"Pemaksaan sama sekali enggak, jadi memang kondisi perusahaan lagi susah karena dampak covid-19 kemarin dan memang ada keterlambatan dari sisi investor baru belum jadi masuk," bebernya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/12).

Walau demikian, Fabelio mengklaim masalah keuangan usaha gawangannya hanya bersifat sementara dan dapat diselesaikan dalam beberapa minggu ke depan. Ia juga memastikan Fabelio tidak dalam bahaya gulung tikar.

Ia menurutkan masalah keuangan berawal dari PSBB Jawa Bali awal 2021 lalu karena seluruh toko harus ditutup. Praktis, kata dia, segi penjualan pun tidak bisa menutupi beban operasional seperti gaji karyawan.

"Hilang setengah tahun itu untuk performance kami, hampir tidak bisa jual sama sekali," ujarnya.

Ia pun mengaku menyesali viralnya pengakuan karyawan Fabelio di dunia maya. Pasalnya, ia menyebut sebenarnya komunikasi dengan karyawan dilakukan secara rutin per setiap dua minggu.

"Setiap ada info baru selalu kami informasikan dan ini bukan sesuatu yang kaget, tim kami juga selalu terbuka," kata dia.

Ia juga berjanji untuk menyelesaikan tunggakan gaji terlebih dulu ketika penundaan investasi diatasi.

Sebelumnya, PT Tiga Elora Nusantara atau Fabelio viral di media sosial beberapa hari terakhir. Pasalnya, marketplace furnitur itu dituding tak kunjung membayar tunggakan gaji, memaksa karyawan untuk mengundurkan diri (resign), hingga tidak membayar kewajiban kepada vendor.

Berbagai keluhan tersebut dibagikan warganet di kolom komentar Instagram resmi perusahaan, @fabelio. Pada unggahan terakhir tertanggal 14 November 2021, ada sekitar 270 komentar, yang mayoritas berupa keluhan-keluhan tersebut.

[Gambas:Instagram]

Salah satunya dituliskan oleh @oilebaf yang menyatakan bahwa perusahaan tak kunjung membayar gaji sampai 19 November 2021.

"Gaji belum dibayar woy! Karyawan butuh makan juga kali, punya cicilan juga kali, aset showroom jualin kek, apa kek buat bayar gaji karyawan, tega betul deh ini," ungkap akun tersebut, seperti dikutip redaksi pada Selasa (14/12).

Tak cuma soal gaji, tunjangan berupa pembayaran iuran BPJS pun kabarnya tidak dipenuhi oleh perusahaan.

"Pembayaran BPJS dipotong dari gaji, tapi ternyata BPJS-nya ga dibayarin. Hayooo dipake buat apa tuuuh 'potongan'-nya?" tulis @faduqq.
 
Back
Top