SEBUAH terobosan baru dilakukan Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Muhammadiyah Jakarta. Menyambut perkembangan teknologi yang kian menjadi ikon dunia pendidikan di Indonesia, kampus ini membuka konsentrasi baru mata kuliah robotik. ?Kami akan mulai tahun ajaran 2008/2009 ini,? ungkap rektor STMIK Muhammad Givi Efgivia, di sela-sela upacara wisuda ke VI STMIK, kemarin.
Menurut Givi, keberadaan konsentrasi perkuliahan di bidang teknologi robotik bertujuan agar produk teknologi yang sudah kian berfariasi bentuknya ini bisa lebih maksimal dimanfaatkan di tengah-tengah masyarakat. Sebelum akhirnya ditetapkan sebagai salah satu mata kuliah pilihan, jelasnya, konsentrasi studi robotik sudah sempat beberapa tahun dikenalkan meski sebatas sebagai tugas akhir mahasiswa.
Dari pengenalan awal itu, setidaknya tahun ini kreatifitas mahasiswa STMIK sudah menghasilkan tiga jenis robot. ?Kita punya robot Line Tracker, robot ini dilengkapi dengan kelebihan bisa mendeteksi garis,? urai pria kelahiran Bandung ini bangga.
Sekadar diketahui, tiga tahun lalu, mata kuliah robotik seberamya sudah pemah coba dikembangkan STMIK melalui program DI. Namun karena terbentur sarana dan prasarana program prestisius ini belum bisa berjalan.
Dengan dibukanya mata kuliah robotik, Givi berharap kedepan mahasiswanya bisa ikut tampil dalam berbagai ajang kompetisi robot Dia menargetkan, dalam setahun pertama minimal mahasiswanya bisa menciptakan lima hingga tujuh robot
Pada wisuda kemarin, sedikitnya 120 mahasiswa dari dua jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi resmi meraih gelar kesarjanaan. Atas berbagai kerja akademik yang terus dikembangkan, belum lama mi sekolah tinggi muhammadiyah ini mendapatkan penghargaan sertifikat ISO 9001/2000. (indopos)
Menurut Givi, keberadaan konsentrasi perkuliahan di bidang teknologi robotik bertujuan agar produk teknologi yang sudah kian berfariasi bentuknya ini bisa lebih maksimal dimanfaatkan di tengah-tengah masyarakat. Sebelum akhirnya ditetapkan sebagai salah satu mata kuliah pilihan, jelasnya, konsentrasi studi robotik sudah sempat beberapa tahun dikenalkan meski sebatas sebagai tugas akhir mahasiswa.
Dari pengenalan awal itu, setidaknya tahun ini kreatifitas mahasiswa STMIK sudah menghasilkan tiga jenis robot. ?Kita punya robot Line Tracker, robot ini dilengkapi dengan kelebihan bisa mendeteksi garis,? urai pria kelahiran Bandung ini bangga.
Sekadar diketahui, tiga tahun lalu, mata kuliah robotik seberamya sudah pemah coba dikembangkan STMIK melalui program DI. Namun karena terbentur sarana dan prasarana program prestisius ini belum bisa berjalan.
Dengan dibukanya mata kuliah robotik, Givi berharap kedepan mahasiswanya bisa ikut tampil dalam berbagai ajang kompetisi robot Dia menargetkan, dalam setahun pertama minimal mahasiswanya bisa menciptakan lima hingga tujuh robot
Pada wisuda kemarin, sedikitnya 120 mahasiswa dari dua jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi resmi meraih gelar kesarjanaan. Atas berbagai kerja akademik yang terus dikembangkan, belum lama mi sekolah tinggi muhammadiyah ini mendapatkan penghargaan sertifikat ISO 9001/2000. (indopos)
