Stres Akibat Pekerjaan Pemicu Penuaan Dini

askom

New member
oindo_com_img_berita_924STRESS-608120624701222038_jpg.png


Stres yang timbul akibat pekerjaan disebut memberi kontribusi terjadinya penuaan dini pada seseorang. Seperti diungkapkan penelitian baru dan dilansir dari MSNBC.

Bukan hanya berpengaruh pada umur seseorang yang memiliki efek merusak DNA, stres juga menurunkan sistem kekebalan tubuh, sistem kardiovaskular, dan bahkan menyebabkan kanker. Masalah pekerjaan adalah menjadi hal yang umum yang menyebabkan stres.

Studi yang dipimpin oleh Kirsi Ahola dari Institut Kesehatan Kerja Finlandia ini mengukur panjang bagian DNA yang disebut telomeres dan bagaimana ukurannya tergantung dari tingkat stres yang dialami. Ini menemukan mereka yang cenderung stres akibat pekerjaan memiliki telomeres yang lebih pendek.

Yang penting karena telomeres, yang terletak di ujung kromosom, memiliki peran sebagai topi pelindung sistem perjalanan yang membantu memastikan bahwa instruksi genetik yang dibawa oleh gen pada kromosom diterjemahkan secara tepat sehingga sel-sel mendapatkan pesan yang tepat.

Sementara telomeres menjadi lebih pendek seiring dengan pertambahan usia, juga akibat oksidasi dan kimia. Sering kali, ketika telomere mencapai ukuran yang kritis (sangat pendek), sel-sel di otak menjadi mati atau prosesnya disebut apoptosis. Ini membuat kesalahan genetik dan menyebabkan ‘pikun’.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurna lPLoS One,juga melihat sel-sel darah atau leukosit, sekelompok sel yang berfungsi untuk kekebalan tubuh terhadap mereka yang memiliki stres akibat pekerjaan dengan yang tidak. Hasilnya,mereka yang stres memiliki leukosit lebih rendah ketimbang yang tidak mengalami stres.

Akibatnya, para pekerja terancam dengan apa yang disebut penuaan dini. Selain itu pemendekan telomer juga dikaitkan dengan timbulnya parkinson, diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker. Singkatnya, pekerjaan yang terus-menerus membuat stres bisa membuat Anda tua lebih cepat sebelum waktunya.

"Saya pikir hasil ini harus digunakan ketika mempertimbangkan bahaya kesehatan dan mmebuat undang-undang di tempat kerja," kata Ahola kepada NBC News. "Stres kerja kronis dapat menjadi risiko kesehatan dan harus dicegah," katanya lagi

 
Back
Top