Kalina
Moderator
KOMPAS.com – Menurut sebuah studi, bos yang bertubuh kurus cenderung pelit dalam menaikan gaji karyawan.
Penelitian yang terjadi di Jerman ini mengumpulkan 20 responden bertubuh gemuk dengan kisaran berat 120 kilogram dan 20 responden bertubuh kurus dengan kisaran berat 70 kilogram.
Seluruh responden dalam masa eksperimen diminta untuk memainkan sejumlah permainan yang melibatkan uang.
Mereka menemukan bahwa responden dengan level gula darah rendah memiliki potensi pelit dalam berbagi solusi permainan. Kondisi ini tidak terjadi pada responden bertubuh gemuk.
Peneliti mengatakan penjelasan ini sejalan dengan kondisi seseorang saat diet yang memiliki sejumlah pantangan makanan.
Biasanya orang yang tengah menjalani diet, mudah marah, tidak stabil dalam mengambil keputusan, dan sangat emosional.
Peneliti menjelaskan bahwa ketika orang bertubuh kurus merasa lapar karena gula darah menurun, maka dia menjadi lebih menyebalkan, terutama soal keuangan.
Selama penelitian, terlihat bahwa responden yang bertubuh kurus mengambil keputusan yang tidak adil dan menawarkan uang 16 persen lebih kecil ketimbang responden bertubuh kurus.
Permainan dalam fase eksperimen ini dirancang peneliti untuk melihat kualitas karakter dengan mengukur level keadilan dan murah hati.
“Data kami menunjukkan bahwa keputusan ekonomi dan keuangan dipengaruhi oleh berat badan responden dan berat badan lawan. Lalu, konsentrasi seseorang dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh kadar gula darah. Hasil penelitian ini harus menjadi perhatian pada pihak-pihak pengambil keputusan ekonomi,” jelas para peneliti pada hasil studi.
Penelitian yang terjadi di Jerman ini mengumpulkan 20 responden bertubuh gemuk dengan kisaran berat 120 kilogram dan 20 responden bertubuh kurus dengan kisaran berat 70 kilogram.
Seluruh responden dalam masa eksperimen diminta untuk memainkan sejumlah permainan yang melibatkan uang.
Mereka menemukan bahwa responden dengan level gula darah rendah memiliki potensi pelit dalam berbagi solusi permainan. Kondisi ini tidak terjadi pada responden bertubuh gemuk.
Peneliti mengatakan penjelasan ini sejalan dengan kondisi seseorang saat diet yang memiliki sejumlah pantangan makanan.
Biasanya orang yang tengah menjalani diet, mudah marah, tidak stabil dalam mengambil keputusan, dan sangat emosional.
Peneliti menjelaskan bahwa ketika orang bertubuh kurus merasa lapar karena gula darah menurun, maka dia menjadi lebih menyebalkan, terutama soal keuangan.
Selama penelitian, terlihat bahwa responden yang bertubuh kurus mengambil keputusan yang tidak adil dan menawarkan uang 16 persen lebih kecil ketimbang responden bertubuh kurus.
Permainan dalam fase eksperimen ini dirancang peneliti untuk melihat kualitas karakter dengan mengukur level keadilan dan murah hati.
“Data kami menunjukkan bahwa keputusan ekonomi dan keuangan dipengaruhi oleh berat badan responden dan berat badan lawan. Lalu, konsentrasi seseorang dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh kadar gula darah. Hasil penelitian ini harus menjadi perhatian pada pihak-pihak pengambil keputusan ekonomi,” jelas para peneliti pada hasil studi.