Megha
New member
Subsidi MInyak Goreng Rawan Penyimpangan
Jakarta - Tempo
Pemerintah mengakui subsidi tunai minyak goreng bakalan rawan akan terjadinya penyipangan. itu sebabnya,pemerintah akan mengawasi langsung pelaksanaan dilapangan,mulai dari siapa yang bakal menjadi target subsidi sampe nilai subsidi yang sampai kepada masyarakat supaya gak berkurang dari yang ditetapkan.
Subsidi minyak goreng bakalan dibagikan dalam bentuk uang tunai bersamaan dengan pembagian beras murah buat warga miskin karena sasaran yang dituju sama-sama rumah tangga miskin.
"jika masyarakat miskin membeli beras murah seharga Rp10 ribu untuk 10 kilogram,dengan program ini,masyarakat dapat membeli beras 10 kilogram dengan harga Rp5.000. Sisa dana tunai Rp5.000 dapat digunakan masyarakat untuk membali minyak goreng" ujar Direktur Jendaral Perdagangn Dalam Negeri,Ardiansyah.
NAmun,kebijaksanaan subsidi tunai minyak goreng yang sebelumnya udah disepakati saat rapat paripurna DPR ini diprtanyakan anggota komisi perindustrian dan perdagangan.
"Subsidi tunai ini salah kaprah,karena seharusnya subsidi seharusnya untuk keadaan darurat" kata anggota komisi dari Partai Kebangkitan Bangsa,Ssyarifudin Romas.
Menurut dia,mekanisme subsidi yang udah pernah dilakukan pemerintah buat beberapa komoditas gak berhasil menurunkan harga ditingkat eceran.
"secara gak langsung,sadar atau enggak,kebijaksanaan ini malah berdampak buruk pada tingkat kemiskinan"kata salah seorang anggota komisi dari Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan,Arya Bima. Dia juga mempertanyakan data badan pusat statistik tentang rumah tangga miskin yang jadi acuan pemerintah buat pelaksanaan subsidi minyak goreng ini.
Pertanyaan serupa pun dilontarka Yayasan Konsumen Indonesia atas data Rumah tangga Miskin Versi BPS. "BOS yang mengkalim tingkat kemiskinan berkurang kan sangat berbeda dengan yang ada dilapangan.Lalu bagaimana data data rumah tangga miskin itu dijadikan acuan pemerintah subsidi? Di Jakarta aja banyak rumah tangga miskin yang Luput dari bantuan" ujar Ketua HGarian YLKI Husna Zahir,senin lalu dijakarta.
Jakarta - Tempo
Pemerintah mengakui subsidi tunai minyak goreng bakalan rawan akan terjadinya penyipangan. itu sebabnya,pemerintah akan mengawasi langsung pelaksanaan dilapangan,mulai dari siapa yang bakal menjadi target subsidi sampe nilai subsidi yang sampai kepada masyarakat supaya gak berkurang dari yang ditetapkan.
Subsidi minyak goreng bakalan dibagikan dalam bentuk uang tunai bersamaan dengan pembagian beras murah buat warga miskin karena sasaran yang dituju sama-sama rumah tangga miskin.
"jika masyarakat miskin membeli beras murah seharga Rp10 ribu untuk 10 kilogram,dengan program ini,masyarakat dapat membeli beras 10 kilogram dengan harga Rp5.000. Sisa dana tunai Rp5.000 dapat digunakan masyarakat untuk membali minyak goreng" ujar Direktur Jendaral Perdagangn Dalam Negeri,Ardiansyah.
NAmun,kebijaksanaan subsidi tunai minyak goreng yang sebelumnya udah disepakati saat rapat paripurna DPR ini diprtanyakan anggota komisi perindustrian dan perdagangan.
"Subsidi tunai ini salah kaprah,karena seharusnya subsidi seharusnya untuk keadaan darurat" kata anggota komisi dari Partai Kebangkitan Bangsa,Ssyarifudin Romas.
Menurut dia,mekanisme subsidi yang udah pernah dilakukan pemerintah buat beberapa komoditas gak berhasil menurunkan harga ditingkat eceran.
"secara gak langsung,sadar atau enggak,kebijaksanaan ini malah berdampak buruk pada tingkat kemiskinan"kata salah seorang anggota komisi dari Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan,Arya Bima. Dia juga mempertanyakan data badan pusat statistik tentang rumah tangga miskin yang jadi acuan pemerintah buat pelaksanaan subsidi minyak goreng ini.
Pertanyaan serupa pun dilontarka Yayasan Konsumen Indonesia atas data Rumah tangga Miskin Versi BPS. "BOS yang mengkalim tingkat kemiskinan berkurang kan sangat berbeda dengan yang ada dilapangan.Lalu bagaimana data data rumah tangga miskin itu dijadikan acuan pemerintah subsidi? Di Jakarta aja banyak rumah tangga miskin yang Luput dari bantuan" ujar Ketua HGarian YLKI Husna Zahir,senin lalu dijakarta.