Sudah Nyaman Kah Kita?

wnks

New member
Saya sendiri sering di gempur pertanyaan ini
"seberapa nyaman kondisi pekerjaan saya dan way of living saya di tempat sekarang?"
Bingung juga menjawabnya. Definisi nyaman tentu tidak bisa di artikan secara kata-perkata.
Jika saya tidak nyaman, kenapa saya masih bekerja di UN peace Keeping? apalagi kalau ada baku tembak, sukseslah kita tidur di office berminggu-minggu lamanya. Atau suasana yang tidak se"enak" di Bali, flat yang tidak ada kolam renang, bar tempat nongkrong yang memang tidak ada....
Beberapa kenalan sering menyarankans aya untuk bekerja di tempat yang lebih beradab.. (apalagi post saya di Jerman masih kosong.. dan mereka berharap saya mau isi lagi..)cuman gimana ya? say koq tanpa sadar, menyenangi "kekacauan "ini. Mungkin karena saya terlalu lama di"manjakan" ala hidup Indonesia.
Segalanya ada, mau kemana-mana;kendaraan umum banyak. Mau meninggalkan rumah, ada tetangga yang bisa di andalkan. Tidak punya uang buat makan, ada teman yang rela di aduk isi dapur nya. Mau merokok, tinggal rogoh kantong teman... wah sedap nya.
Saya suka kesal kalau di sebut di indonesia itu tempat yang paling nggak enak buat tinggal, jangan salah, buat saya Indonesia adalah surga nya "pemalas kambuhan" macam saya. Mau ke warung yang diujung gang saja, bawa sepeda motor, membersihkan rumah yang kecil aja, pembantu RT ada lebih dari satu. Sudah ada mesin cuci, masih pakai jasa laundry (murah sih... :)))
Jadi nyaman itu bagai mana? sebarapa nyamankah kalian member II? bisa di sharing nggak?
 
Klo berpikir ttg kenyamanan kyknya agak susah.
Mungkin yg anda cari buka sekedar kenyamanan belakang bro...makanya byk juga org yg rela meninggalkan kenyamanan demi sesuatu yg lebih baik (u/ dirinya dan org lain).
Dalam kehidupan ada gak hubungan antara rasa nyaman dan rasa puas?
 
Saya sendiri sering di gempur pertanyaan ini
"seberapa nyaman kondisi pekerjaan saya dan way of living saya di tempat sekarang?"
Bingung juga menjawabnya. Definisi nyaman tentu tidak bisa di artikan secara kata-perkata.
Jika saya tidak nyaman, kenapa saya masih bekerja di UN peace Keeping? apalagi kalau ada baku tembak, sukseslah kita tidur di office berminggu-minggu lamanya. Atau suasana yang tidak se"enak" di Bali, flat yang tidak ada kolam renang, bar tempat nongkrong yang memang tidak ada....
Beberapa kenalan sering menyarankans aya untuk bekerja di tempat yang lebih beradab.. (apalagi post saya di Jerman masih kosong.. dan mereka berharap saya mau isi lagi..)cuman gimana ya? say koq tanpa sadar, menyenangi "kekacauan "ini. Mungkin karena saya terlalu lama di"manjakan" ala hidup Indonesia.
Segalanya ada, mau kemana-mana;kendaraan umum banyak. Mau meninggalkan rumah, ada tetangga yang bisa di andalkan. Tidak punya uang buat makan, ada teman yang rela di aduk isi dapur nya. Mau merokok, tinggal rogoh kantong teman... wah sedap nya.
Saya suka kesal kalau di sebut di indonesia itu tempat yang paling nggak enak buat tinggal, jangan salah, buat saya Indonesia adalah surga nya "pemalas kambuhan" macam saya. Mau ke warung yang diujung gang saja, bawa sepeda motor, membersihkan rumah yang kecil aja, pembantu RT ada lebih dari satu. Sudah ada mesin cuci, masih pakai jasa laundry (murah sih... :)))
Jadi nyaman itu bagai mana? sebarapa nyamankah kalian member II? bisa di sharing nggak?

Nampaknya lagi suntuk nih ??? He, he, he, he...tenang kawan!! Sy juga sebenarnya lagi suntuk juga kok, dgn banyaknya urusan sy di darat, juga di dumay. Namun sy masih bisa tersenyum dan itu mmg hrs kita lakukan. Jika mmg ada yg mentertawakan ulah kita, cukuplah lagu Iwan Fals ini sebagai pamungkas atas "kesinisan" orglain terhadap kita..............."SILAKAN ENGKAU TERTAWA SEPUAS HATIMU, TAK KAN BERPALING KRN HINAAN INI, BAHAGIA RASANYA JIKA MELIHAT ENGKAU BAHAGIA...."

Ketika ada pertanyaan sekelumit ttg "Sudah nyamankah kita ?? dll" Jawabanx yaa, bisa nggak bisa, hrs kita usahakan senyaman2nya, dimanapun kita tinggal & apapun yg kita kerjakan.*Bagaimanapun sikon kita sekarang, seyogyanya kita bisa menyikapi dgn "datar" saja, dan berpikir bahwa ini mmg resiko hidup yg hrs kita jalani dan kita yg hrs membuat nyaman keadaan kita sendiri. "Wong iku mung sawang sinawang" ---Jawa----"Org itu hanya bisa melihat kita (Luarnya saja), namun mrk tidak tahu apa yg kita kehendaki/maui". Sekali lg, apapun yg kita lakukan hrs kita sendiri yg membuat MERASA NYAMAN bukan orang lain, org lain hanya sebagai faktor pendukung saja. Menurut orang jelek, tapi belim tentu menurut kita dan sebaliknya. (ini sedikit sdh sy tulis di Thread sy).

Nah, kalau sampeyan bertanya kpd sy, "Sudah Nyamankah?" -----Sy jawab langsung, sy SUDAH NYAMAN & BAHAGIA dgn keadaan sy yg seperti ini. Bahagia adalah puncak dari segala kepuasan, krn menurut hemat sy....org yg puas belum tentu dia bahagia, tapi orang yg BAHAGIA sdh merasakan juga kepuasan. Mungkin pendapat sy SALAH, tp inilah pendapat sy. Semoga kita diberikan kebahagiaan, aamien.
 
Nampaknya lagi suntuk nih ??? He, he, he, he...tenang kawan!! Sy juga sebenarnya lagi suntuk juga kok, dgn banyaknya urusan sy di darat, juga di dumay. Namun sy masih bisa tersenyum dan itu mmg hrs kita lakukan. Jika mmg ada yg mentertawakan ulah kita, cukuplah lagu Iwan Fals ini sebagai pamungkas atas "kesinisan" orglain terhadap kita..............."SILAKAN ENGKAU TERTAWA SEPUAS HATIMU, TAK KAN BERPALING KRN HINAAN INI, BAHAGIA RASANYA JIKA MELIHAT ENGKAU BAHAGIA...."

Ketika ada pertanyaan sekelumit ttg "Sudah nyamankah kita ?? dll" Jawabanx yaa, bisa nggak bisa, hrs kita usahakan senyaman2nya, dimanapun kita tinggal & apapun yg kita kerjakan.*Bagaimanapun sikon kita sekarang, seyogyanya kita bisa menyikapi dgn "datar" saja, dan berpikir bahwa ini mmg resiko hidup yg hrs kita jalani dan kita yg hrs membuat nyaman keadaan kita sendiri. "Wong iku mung sawang sinawang" ---Jawa----"Org itu hanya bisa melihat kita (Luarnya saja), namun mrk tidak tahu apa yg kita kehendaki/maui". Sekali lg, apapun yg kita lakukan hrs kita sendiri yg membuat MERASA NYAMAN bukan orang lain, org lain hanya sebagai faktor pendukung saja. Menurut orang jelek, tapi belim tentu menurut kita dan sebaliknya. (ini sedikit sdh sy tulis di Thread sy).

Nah, kalau sampeyan bertanya kpd sy, "Sudah Nyamankah?" -----Sy jawab langsung, sy SUDAH NYAMAN & BAHAGIA dgn keadaan sy yg seperti ini. Bahagia adalah puncak dari segala kepuasan, krn menurut hemat sy....org yg puas belum tentu dia bahagia, tapi orang yg BAHAGIA sdh merasakan juga kepuasan. Mungkin pendapat sy SALAH, tp inilah pendapat sy. Semoga kita diberikan kebahagiaan, aamien.

tentun saja saya nyaman bro; paling tidak sampai saat ini. mungkin saja saat saya lagi nulis di thread ini kemarin, karena lagi jenuh sama pertanyaan-pertanyaan yang di alamatkan ke saya, juga lagi bingung sama beberapa orang indonesia yang saya kenal, yang mengeluh kalau tidak ada pekerjaan yang layak dengan hasil yang memuaskan di Indonesia tetapi tidak mau mengadu peruntungan di negara lain (lihat aja kolom internet; berlomba-lomba orang menawarkan bagimana mendapatkna uang dengan gampang; walau saya sendiri skeptis sama hasilnya)

But anyway, thanks for comment and sharing!
 
Klo berpikir ttg kenyamanan kyknya agak susah.
Mungkin yg anda cari buka sekedar kenyamanan belakang bro...makanya byk juga org yg rela meninggalkan kenyamanan demi sesuatu yg lebih baik (u/ dirinya dan org lain).
Dalam kehidupan ada gak hubungan antara rasa nyaman dan rasa puas?[/QUOTE]

Saya sengaja highlight tulisannya sis; ini yang saya suka dari anda. jawabannya selalu membuat saya terpacu untuk berpikir ulang' apa yang saya cari wnks?"
secara finansial dan private life saya termasuk orang yang sudah puas. anak-anak yang cerdas dan open minded, keluarga besar yang menyerahkan apapun urusan kita ke diri kita. tabungan yang cukup untuk tinggal di Bali tanpa bekerja ataupun hasil dari inestasi real estate yang naik terus, kehidupan sosial yang lumayan respectful.
mungkin benar, karena saya termasuk type petualang, sayangnya saya tidak bisa tinggal dan melakukan satu jenis pekerjaan. saya suka melompat; karena begitu memasuki tahun ke 3; saya langsung gatal untuk melakukan hal lain begitu saya rasa tidak ada tantangan lagi di situ.
karier sendiri juga kadang tidak selalu naik malah kadang saya mengambil hal-hal kecil dan remeh untuk sebagian orang!
mungkin pertanyaan sis yang saya tebalkan di atas; tidak akan pernah saya jawab. walaupuns ecara personal saya akan bilang; nyaman adalah sesuatu dimana kita merasa "puas" akan achievement yang kita raih!
 
tentun saja saya nyaman bro; paling tidak sampai saat ini. mungkin saja saat saya lagi nulis di thread ini kemarin, karena lagi jenuh sama pertanyaan-pertanyaan yang di alamatkan ke saya, juga lagi bingung sama beberapa orang indonesia yang saya kenal, yang mengeluh kalau tidak ada pekerjaan yang layak dengan hasil yang memuaskan di Indonesia tetapi tidak mau mengadu peruntungan di negara lain (lihat aja kolom internet; berlomba-lomba orang menawarkan bagimana mendapatkna uang dengan gampang; walau saya sendiri skeptis sama hasilnya)

But anyway, thanks for comment and sharing!


Hal yg seperti ini juga sdh sgt sering sy singgung di Rumah Sakit Jiwa.

SEMOGA*SAMPEYAN BAHAGIA BOSS, AAMIEN....
 
he..he.. mudah-mudahan saya idak bakal indekost di Rumah Sakit Jiwa:)):))

Ha, ha, ha, ha, ha, ha, ada2 aja sampeyan tuh!
Mungkin ada baiknya sy akan mendirikan klinik bersalin saja gimana ??? Sumpah, sy ketawa ngakak ini sambil nulis !!!
Tertawa lagi aaaaaaaaahhhh....ha, ha, ha,ha....tertawa itu sehat. Apalagi kalau dibarengi dgn jabat tangan dgn erat, krn bisa membuat kita semakin semangat !!!

Menurut penelitian di Universitas Iowa ; "Kami mendapati, bahwa kesan pertama dimulai dgn jabat tangan, sikap itu akan menetapkan suasana selanjutnya dlm wawancara/berbicara face to face," ujar George Stewart seorang prosesor management & organisasi di Tippie College of Business kepada Reuters beberapa waktu yg lalu.

JABAT ERAT dari*UDARA BOSS !!!! Krues......kruesssssss.....ha, ha, ha,...
 
Back
Top