nurcahyo
New member
Barangsiapa membeli suatu barang dagangan kemudian menawarkannya untuk dijual seraya berkata, Barang ini dulu saya beli dengan harga sekian?, padahal ucapannya itu bohong, dengan tujuan mendapatkan keuntungan lebih dari barang yang dibelinya tersebut, berarti dia telah melakukan suatu perbuatan yang diharamkan dan terjerumus ke lembah dosa. Dan sudah pasti berkah jual belinya akan dilenyapkan. Dan jika mengucapkan sumpah dalam hal tersebut, makanya dosanya lebih besar dan siksanya pun lebih pedih.
Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Ada seseorang yang mengatakan, Barang ini dulu saya beli sekian, padahal harga sebenarnya lebih rendah dari harga yang disebutkannya itu. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak, bahkan ada juga di antara mereka yang mengucapkan sumpah untuk itu, lalu bagaimana hukumnya ?
Jawaban
Barangsiapa membeli suatu barang dagangan kemudian menawarkannya untuk dijual seraya berkata, Barang ini dulu saya beli dengan harga sekian?, padahal ucapannya itu bohong, dengan tujuan mendapatkan keuntungan lebih dari barang yang dibelinya tersebut, berarti dia telah melakukan suatu perbuatan yang diharamkan dan terjerumus ke lembah dosa. Dan sudah pasti berkah jual belinya akan dilenyapkan. Dan jika mengucapkan sumpah dalam hal tersebut, makanya dosanya lebih besar dan siksanya pun lebih pedih.
Dan jika mengucapkan sumpah dalam hal tersebut, makanya dosanya lebih besar dan siksanya pun lebih pedih. Dengan demikian, dia masuk ke dalam ancaman yang disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab Shahihnya, dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda.
Artinya : Ada tiga golongan yang tidak dilihat oleh Allah pada hari Kiamat kelak serta dan tidak juga Dia akan menyucikan mereka. Dan bagi mereka adzab yang pedih?.
Lalu kami tanyakan, Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah ? Mereka itu benar-benar gagal lagi merugi?. Beliau menjawab.
Artinya : Orang yang menyebut-nyebut pemberian, pria yang memanjangkan pakaiannya di bawah mata kaki, dan yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah bohong.[Lafazh hadits ini milik At-Tirmidzi,-pent]
Dan dalam sebuah riwayat lain disebutkan : Dengan sumpah yang keji?. Serta apa yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan lain-lain, bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Artinya : Sumpah itu dapat melariskan dagangan tetapi juga menjadi penghilang berkah?
Juga didasarkan pada apa yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab Shahihnya jilid IV halaman 316, dari Abdullah bin Abi Aufa Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya ada seseorang yang menawarkan suatu barang di pasar, lalu dia bersumpah atas nama Allah bahwa dia telah memberikan harga yang paling rendah yang belum pernah diberikan, agar ada seorang muslim yang terjebak, lalu turunlah ayat.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berbicara pada mereka dan tidak (pula) akan melihat kepada mereka pada hari Kiamat dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka Adzab yang pedih? [Ali-Imran : 77]
Dan didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab Shahih keduanya, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda.
Artinya : Tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak juga dilihat dan di sucikanNya, dan bagi mereka adzab yang sangat pedih ; Seseorang yang mempunyai kelebihan air di sebuah jalanan, dimana dia menghalangi para pejalan dari air tersebut, lalu seseorang membai'at seseorang dalam sebuah riwayat : seorang imam- yang dia tidak membai'atnya melainkan untuk kepentingan dunia, yang jika orang dibai'atnya itu memberi apa yang dia inginkan, maka dia akan mentaatinya dan jika tidak maka dia tidak mentaatinya, serta seseorang yang menawar barang dagangan orang lain setelah Ashar, lalu dia (penjual, -ed) bersumpah dengan menggunakan nama Allah bahwa dia benar-benar telah memperoleh barang tersebut sekian dan sekian, lalu diambillah oleh orang itu
Sumpah dalam jual beli itu secara mutlak makruh, baik pelakunya seorang pendusta maupun orang yang jujur. Jika pelakunya seorang yang suka berdusta dalam sumpahnya, maka sumpahnya menjadi makruh yang mengarah kepada haram, dosanya lebih besar dan adzabnya sangat pedih, dan itulah yang disebut dengan sumpah dusta. Sumpah itu, jika menjadi satu sarana melariskan dagangan, maka ia akan menghilangkan berkah jual beli dan juga keuntungan. Hal tersebut ditunjukkan oleh apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata :Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Sumpah itu dapat melariskan dagangan tetapi juga menjadi penghilang berkah
Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Apakah boleh bersumpah dalam jual beli jika pelakunya seorang yang jujur ?
Jawaban.
Sumpah dalam jual beli itu secara mutlak makruh, baik pelakunya seorang pendusta maupun orang yang jujur. Jika pelakunya seorang yang suka berdusta dalam sumpahnya, maka sumpahnya menjadi makruh yang mengarah kepada haram, dosanya lebih besar dan adzabnya sangat pedih, dan itulah yang disebut dengan sumpah dusta. Sumpah itu, jika menjadi satu sarana melariskan dagangan, maka ia akan menghilangkan berkah jual beli dan juga keuntungan. Hal tersebut ditunjukkan oleh apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.
Artinya : Sumpah itu dapat melariskan dagangan tetapi juga menjadi penghilang berkah
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab Shahih milik keduanya. Dan lafazh di atas milik Al-Bukhari. Silakan lihat kitab Fathul Baari, jilid IV, halaman 315
Dan juga didasarkan pada apa yang diriwayatkan dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda.
Artinya : Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat kelak, serta tidak juga Dia melihat mereka, dan Dia juga tidak akan menyucikan mereka, serta bagi mereka adzab yang pedih?.
Dia mengatakan : Hal itu dibacakan oleh Rasulullah Shallallahu ;alaihi wa sallam sebanyak tiga kali. Abu Dzar mengatakan :Mereka benar-benar gagal dan merugi. Siapakah orang-orang itu, wahai Rasulullah ? Beliau pun menjawab :
Artinya : Pria yang memanjangkan pakaian di bawah mata kaki, dan orang yang menyebut-nyebut pemberian, serta orang yang melariskan dagangannya dengan menggunakan sumpah dusta?
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab Shahihnya jilid I halaman 102. Hal senada juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab Musnadnya.
Tetapi jika sumpah dalam jual beli itu dilakukan dengan penuh kejujuran, maka sumphanya tetap makruh, tetapi makruh dengan pengertian tanzih (sebaiknya dihindari -ed) karena yang demikian itu sebagai upaya melariskan dagangan sekaligus sebagai upaya mencari daya tarik pembeli dengan banyak mengumbar sumpah. Padahal Allah Ta'ala telah berfirman.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka dan tidak (pula) akan melihat mereka pada hari Kiamat kelak, serta tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adzab yang pedih? [Ali-Imran : 77]
Juga didasarkan pada keumuman firman Allah Ta'ala.
Artinya : Dan jagalah sumpah kalian?€? [Al-Maidah : 89]
Demikian juga firmanNya yang lain.
Artinya : Janganlah kalian menjadikan (nama) Allah dalam sumpah kalian sebagai penghalang [Al-Baqarah : 224]
Juga didasarkan pada keumuman hadits yang diriwayatkan dari Abu Qatadah Al-Anshari As-Sulami, dimana dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Artinya : Hindarilah banyak bersumpah dalam berjual beli, karena sesungguhnya sumpah itu memang bisa membuat laris, tetapi kemudian melenyapkan?
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab Shahihnya, Ahmad di dalam kitabnya Al-Musnad, An-Nasa'I, Ibnu Majah, dan Abu Dawud.
sumber : almanhaj.or.id - Berjalan Di Atas Manhaj As-Salaf Ash-Shalih
Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Ada seseorang yang mengatakan, Barang ini dulu saya beli sekian, padahal harga sebenarnya lebih rendah dari harga yang disebutkannya itu. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak, bahkan ada juga di antara mereka yang mengucapkan sumpah untuk itu, lalu bagaimana hukumnya ?
Jawaban
Barangsiapa membeli suatu barang dagangan kemudian menawarkannya untuk dijual seraya berkata, Barang ini dulu saya beli dengan harga sekian?, padahal ucapannya itu bohong, dengan tujuan mendapatkan keuntungan lebih dari barang yang dibelinya tersebut, berarti dia telah melakukan suatu perbuatan yang diharamkan dan terjerumus ke lembah dosa. Dan sudah pasti berkah jual belinya akan dilenyapkan. Dan jika mengucapkan sumpah dalam hal tersebut, makanya dosanya lebih besar dan siksanya pun lebih pedih.
Dan jika mengucapkan sumpah dalam hal tersebut, makanya dosanya lebih besar dan siksanya pun lebih pedih. Dengan demikian, dia masuk ke dalam ancaman yang disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab Shahihnya, dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda.
Artinya : Ada tiga golongan yang tidak dilihat oleh Allah pada hari Kiamat kelak serta dan tidak juga Dia akan menyucikan mereka. Dan bagi mereka adzab yang pedih?.
Lalu kami tanyakan, Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah ? Mereka itu benar-benar gagal lagi merugi?. Beliau menjawab.
Artinya : Orang yang menyebut-nyebut pemberian, pria yang memanjangkan pakaiannya di bawah mata kaki, dan yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah bohong.[Lafazh hadits ini milik At-Tirmidzi,-pent]
Dan dalam sebuah riwayat lain disebutkan : Dengan sumpah yang keji?. Serta apa yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan lain-lain, bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Artinya : Sumpah itu dapat melariskan dagangan tetapi juga menjadi penghilang berkah?
Juga didasarkan pada apa yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab Shahihnya jilid IV halaman 316, dari Abdullah bin Abi Aufa Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya ada seseorang yang menawarkan suatu barang di pasar, lalu dia bersumpah atas nama Allah bahwa dia telah memberikan harga yang paling rendah yang belum pernah diberikan, agar ada seorang muslim yang terjebak, lalu turunlah ayat.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berbicara pada mereka dan tidak (pula) akan melihat kepada mereka pada hari Kiamat dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka Adzab yang pedih? [Ali-Imran : 77]
Dan didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab Shahih keduanya, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda.
Artinya : Tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak juga dilihat dan di sucikanNya, dan bagi mereka adzab yang sangat pedih ; Seseorang yang mempunyai kelebihan air di sebuah jalanan, dimana dia menghalangi para pejalan dari air tersebut, lalu seseorang membai'at seseorang dalam sebuah riwayat : seorang imam- yang dia tidak membai'atnya melainkan untuk kepentingan dunia, yang jika orang dibai'atnya itu memberi apa yang dia inginkan, maka dia akan mentaatinya dan jika tidak maka dia tidak mentaatinya, serta seseorang yang menawar barang dagangan orang lain setelah Ashar, lalu dia (penjual, -ed) bersumpah dengan menggunakan nama Allah bahwa dia benar-benar telah memperoleh barang tersebut sekian dan sekian, lalu diambillah oleh orang itu
Sumpah dalam jual beli itu secara mutlak makruh, baik pelakunya seorang pendusta maupun orang yang jujur. Jika pelakunya seorang yang suka berdusta dalam sumpahnya, maka sumpahnya menjadi makruh yang mengarah kepada haram, dosanya lebih besar dan adzabnya sangat pedih, dan itulah yang disebut dengan sumpah dusta. Sumpah itu, jika menjadi satu sarana melariskan dagangan, maka ia akan menghilangkan berkah jual beli dan juga keuntungan. Hal tersebut ditunjukkan oleh apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata :Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Sumpah itu dapat melariskan dagangan tetapi juga menjadi penghilang berkah
Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Apakah boleh bersumpah dalam jual beli jika pelakunya seorang yang jujur ?
Jawaban.
Sumpah dalam jual beli itu secara mutlak makruh, baik pelakunya seorang pendusta maupun orang yang jujur. Jika pelakunya seorang yang suka berdusta dalam sumpahnya, maka sumpahnya menjadi makruh yang mengarah kepada haram, dosanya lebih besar dan adzabnya sangat pedih, dan itulah yang disebut dengan sumpah dusta. Sumpah itu, jika menjadi satu sarana melariskan dagangan, maka ia akan menghilangkan berkah jual beli dan juga keuntungan. Hal tersebut ditunjukkan oleh apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.
Artinya : Sumpah itu dapat melariskan dagangan tetapi juga menjadi penghilang berkah
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab Shahih milik keduanya. Dan lafazh di atas milik Al-Bukhari. Silakan lihat kitab Fathul Baari, jilid IV, halaman 315
Dan juga didasarkan pada apa yang diriwayatkan dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda.
Artinya : Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat kelak, serta tidak juga Dia melihat mereka, dan Dia juga tidak akan menyucikan mereka, serta bagi mereka adzab yang pedih?.
Dia mengatakan : Hal itu dibacakan oleh Rasulullah Shallallahu ;alaihi wa sallam sebanyak tiga kali. Abu Dzar mengatakan :Mereka benar-benar gagal dan merugi. Siapakah orang-orang itu, wahai Rasulullah ? Beliau pun menjawab :
Artinya : Pria yang memanjangkan pakaian di bawah mata kaki, dan orang yang menyebut-nyebut pemberian, serta orang yang melariskan dagangannya dengan menggunakan sumpah dusta?
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab Shahihnya jilid I halaman 102. Hal senada juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab Musnadnya.
Tetapi jika sumpah dalam jual beli itu dilakukan dengan penuh kejujuran, maka sumphanya tetap makruh, tetapi makruh dengan pengertian tanzih (sebaiknya dihindari -ed) karena yang demikian itu sebagai upaya melariskan dagangan sekaligus sebagai upaya mencari daya tarik pembeli dengan banyak mengumbar sumpah. Padahal Allah Ta'ala telah berfirman.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka dan tidak (pula) akan melihat mereka pada hari Kiamat kelak, serta tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adzab yang pedih? [Ali-Imran : 77]
Juga didasarkan pada keumuman firman Allah Ta'ala.
Artinya : Dan jagalah sumpah kalian?€? [Al-Maidah : 89]
Demikian juga firmanNya yang lain.
Artinya : Janganlah kalian menjadikan (nama) Allah dalam sumpah kalian sebagai penghalang [Al-Baqarah : 224]
Juga didasarkan pada keumuman hadits yang diriwayatkan dari Abu Qatadah Al-Anshari As-Sulami, dimana dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Artinya : Hindarilah banyak bersumpah dalam berjual beli, karena sesungguhnya sumpah itu memang bisa membuat laris, tetapi kemudian melenyapkan?
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab Shahihnya, Ahmad di dalam kitabnya Al-Musnad, An-Nasa'I, Ibnu Majah, dan Abu Dawud.
sumber : almanhaj.or.id - Berjalan Di Atas Manhaj As-Salaf Ash-Shalih
Last edited: