Surat Kejutan untuk Gamawan

jainudin

New member
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi tersentak ketika membaca tiga lembar

surat yang dikirim oleh tiga orang kepala daerah. lembaran surat yang

dibaca Gamawan berisi surat pemberitahuan bahwa si kepala daerah mau maju

lagi. Ketiga kepala daerah yang tak disebutkan identitasnya itu mohon doa

restu. Mereka akan maju menduduki kursi kuasa untuk ketiga kalinya’
Di sisi Lain, turan undang-undang metarang seorang kepala daerah menjabat

selama lebih dari dua periode. Di sinilah letak keterkejutan Gamawan.

Sebab, sang bupati bukan maju untuk jabatan yang sama, melainkan maju

untuk jadi Wakilnya.
Mereka seakan masih belum mau meninggatkan kursi kuasa. Ketiga kepala

daerah itu rela turun satu posisi disini mempertahankan kursi.
Melihat tiga surat itu. Gamawan tak bisa berbuat apa-apa. Sebab, aturan

undang-undang tak melarang seorang pemimpin dua periade menjadi

mencalonkan diri menjadi wakil pemimpin.
Karena itu, Gamawan mendiamkan saja tiga surat yang menyambangi mejanya

itu. Surat itu hanya pemberitahuan dan minta restu saja. Tapi, tidak saya

batas,” katanya di Kantor Kementerian Dalam Negeri, akhir pekan lalu.
Kejadian yang dialami Gamawan bukantah kali pertama terjadi di Indonesia.

Situasi yang sama terjadi di Kota Surabaya. Bambang DH yang sudah dua

periode menjabat wali kota Surabaya, maju bagi berpasangan dengan Tn

Rismaharini.
Bambang rela menjadi calon wakil wali kota demi mempertahankan namanya di

Kota Surabaya. Pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu akhirnya menang.

Sang mantan wali kota pun kini menjabat sebagai wakil wali kota.
Menurut Gamawan, segala fenomena ini menandakan adanya penylasatan aturan.

Gamawan mengatakan. ketiga pemimpin yang menyuratinya beralibi bahwa

masyarakat daerah masih menginginkan kepemimpinannya. Hanya saja, Gamawan

menilai, tindakan ketiganya tidak patut secara etika.
Gamawan berjanji. tidak agar mengintervensi keikutsertaan ketiga
kepala deerah yang maju lagi menjadi wakil kepala daerah.
Pihaknya menyitakan kepada masyarakat setempat untuk menilai. Masyarakat

yang bisa menentukan apakah fenomena ini bisa diterima atau ditotal.


‘Rakyat mau memimpin seperti itu bisa dipilih. kalau tidak mau

jangan dipilih.’ imbau Gamawan.
Tidak hanya kisah kepala daerah yang rela jadi wakil demi terus berkuasa,

fenomena suami digantikan istri pun kerap terjadi di Indonesia. Tengok

saja situasi di Kabupaten Kendat, Jawa Tengah.
Mantan bupati Kendal Hendy Boedoro boleh lengser dengan status barunya

sebagai tahanan kasus korupsi. Tapi, hati tak bisa menghalangi kenyataan

bahwa istri Hendy, Widya Kandi Susanti, menjadi penggantinya.
Ada pula kisah Idham Samawi di Bantut. Bupati dua periode ini menyerah

terima kan jabatannya kepada sang istri, Sri Suryawidati. Karena idham tak

bisa lagi mencalonkan diri, sang istrilah yang maju untuk meneruskan nama

“dinasti” Samawi di Kota Bantul Dan Jawa Barat, sang calon gubernur Irianto MS Yance” Syafiuddin memang

telah purnabakti sebagai bupati indramayu. Tapi, penggantinya bukan orang

asing baginya, melainkan istri tercintanya Anna Sophanah.
Bila Vance menang dalam Pemilihan GubernurJawa Barat 2013, dirinya akan

punya seorang bupati merangkap istri.
Yang lebih fenomenal adalah kisah bupati dua periode Kediri. Sutrisno.

Selepas lengser. Sutrisno tinggal menyaksikan istri tua dan istri mudanya

berkelahi dalam pilkada. Pada akhirnya, sang istri ia mampu mengungguti

istri muda dan tampil menjadi bupati Kota Kediri.
Segala fenomena ini yang kemudian memaksa Gamawan dan Kementerian Dalam

Negeri putar otak untuk mertyempurnakan Rancangan Undang-Undang (RUU

Pilkada. Gamawan berjanji, RUU Pilkada akan dijadikan sarana untuk

menyempurnakan aturan pemilihan kepala daerah.
Katau RUU Pilkada disahkan, ruang gerak kepala daerah dua periode yang

ingin mencalonkan diri sebagai wakil tidak diperbolehkan lagi. Dengan cara

itu, GamaWan berharap tidak lagi mendapat surat kejutan. selain surat

perpisahan.


Sumber : Republika, ed: abdullah sammy, Erik Purnama Putra
 
Back
Top