Susno ditengah Andi Kosasih

Administrator

Administrator
Bocah yang tidak lulus SD ini siapa sangka akan berhadapan dengan seorang Jendral Susno dalam perkara lempar tangan sembunyi batu.

Namanya Andi Kosasih hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 3 SD di Selat Panjang, Kepulauan Riau. Th. 1975 dia memutuskan pindah ke Tanjung Balai Karimun. Jalan yang membawanya pada perobahan finansial terbuka lebar dimulai dengan menjadi seorang pengusaha di bidang properti dan perkapalan.

35 tahun dari kepindahannya, Andi Kosasih tiba2 menjadi populer setelah terungkapnya Makelar kasus di Mabes Polri. Dia diduga menjadi bagian komplotan yang membebaskan Gayus pegawai Dirjen pajak yang memiliki rekening Rp. 28 milliar.

Berikut hasil tanya-jawab Andi Kosasih dengan Tempo :

Anda dinilai memiliki peran besar dalam rekayasa membebaskan GAyus ?

Tidak benar saya ikut mengatur kasus ini. Saya hanya memenuhi permintaan Haposan agar mau membantu kliennya. Saat itu saya juga tidak tahu Gayus itu siapa. Saya dijebak. Saya tidak tahu.

Apa permintaan Haposan?

Saya diminta mengaku sebagai pemilik uang Rp. 28 miliar yang sedang diblokir polisi. Saya tidak meminta imbalan apapun. Ada bukti soal itu berupa surat perjanjian antara saya dengan Gayus, yang isinya saya tidak mendapat atau tidak meminta imbalan apa pun darinya.

Ini janggal. Anda membantu orang dalam hukum yang memiliki potensibermasalah dikemudian hari.

Ada perjanjian soal itu. Kalau timbul masalah terhadap saya dikemudian hari mereka yang akan urus perkara ini.

Jadi apa alasan Anda?

Ini semata hanya menolong teman.

Sejak kapan Anda mengenal Haposan?

Saya kenal Haposan sejak menangani kasus hukum antarpemegang saham PT Salmah Arowana Lestari.

Dalam pemeriksaan didepan penyidiktim independen Mabes Polri, Anda mengaku pernah diterima di ruang kerja Susno Duadji. Ada pembicaraan tentang pemberian uang saat itu?

Saya tidak mau bicara soal itu, seluruh keterangan sudah saya serahkan ke Penyidik. Silahkan tanya ke penyidik. Saya tidak mau membawa pejabat2 itu.

Apa benar Anda menawarkan uang agar blokir rekening itu dibuka?

Sekali lagi saya tidak mau menjawab. Tanyakan saja soal itu kepada Susno atau Haposan

Kepada penyidik, Anda juga mengaku diminta Haposan menawarkan uang masing-masing RP. 1 miliar ke Brigjen Edmon Ilyas dan Tim Penyidik agar membantu pencairan dana Gayus.

Sudahlah. Semua keterangan sudah saya serahkan ke Penyidik. Saya tidak mau menyeret pejabat2 itu.

Anda mengaku hanya membantu, tapi mengapa ada aliran dana Rp. 1,95 miliar dari Gayus ke rekening Anda?

Saya dan Gayus ada proyek kerjasama pembelian lahan untuk pengambilan pasir. Ada perjanjiannya. Dalam proyek itu Gayus mendapat Rp. 5000 per kubik.

Bukankah perjanjian kerjasama ini bagian dari rekayasa?

Ada bukti perjanjiannya. Saya siap tunjukkan di pengadilan. Selain itu saya tidak secara gratis mendapat dana tersebut. Saya memberikan jaminan sertifikat tanah seluas 5000 meterpersegi kepada Gayus.


Demikian sekilas tentang Susno yang menyisip ditengah kasus Markus dari sudut pandang Andi Kosasih.
 
Back
Top