imnanay
New member
Syamsul Anwar Harahap (Pematang Siantar, 1 Ags 1952). Petinju amatir juara nasional Indonesia dan Asia. Dengan tinggi badan 1,71 m meiniliki daya jangkau yang cukup menguntungkan; tetapi keampuhannya terletak pada footwork (Ing.) yang rapi dan pukulan-pukulan yang keras dan kuat. Mulai bertinju tahun 1970 di kelas bulu, kemudian beralih ke kelas ringan lalu welter ringan dan berhasil menduduki tempat teratas, Harahap Gelar Mangaradja Sutan Gunung Muda, Parada (Pergarutan, 15 Des 1899 — Jakarta, ii Mei 1959).
Tokoh jurnalistik; seorang autodidak; terkenal dengan nama samaran: Baron Mathurapek. Mulai berkarir sebagai krani Gurutulis) di sebuah perusahaan perkebunan (Bel.nderneining) di Sumatera Timur, menerbitkan majalah untuk golongannya: De Kranie; kemudian menjadi redaktur Sinar Merdeka di Padang Sidempuan (1919—1922). Selanjutnya berkecimpung di berbagai harian dan majalah; antara lain: Benih Merdeka dari Hindia Sepakat (di Sibolga). Setelah merantau ke Jawa mulai bekerja sebagai reporter Sin Po di Jakarta, kemudian harian Neratja. Tahun 1924 mendirikan kantor berita Alpena dan iningguan Bintang Tim oer yang kemudian berkembang jadi harian dan merupakan koran modern untuk waktu itu. Tahun 1935 sempat singgah ke Jepang; sementara itu Bintang Timoer mengalaini kemunduran; tahun berikut mendirikan Tjaja Timoer, berlangsung sampai jaman Jepang. Selama pendudukan Jepang mengasuh harian Sinar Baroe di Semarang; awal revolusi menjadi pegawai tinggi Kementerian Penerangan, di samping meinimpin harian Negara Baroe. Selama revolusi fisik ditugaskan sebagai Koordinator Jawatan Penerangan se-Sumatera; menerbitkan harian Detik:1948, pegawai tinggi Kementerian Penerangan Negara Indonesia Timur di Ujungpandang. Tahun 1951 mendirikan Akadeini Wartawan di Jakarta; kini berkembang menjadi Perguruan Tinggi Publisistik; 1953, berusaha menerbitkan iningguan Lukisan Dunia, menghidupkan kembali harlan Bintang Timoer, tetapi koran itu akhirnya dijual kepada Partai Rakyat Nasional.
Sumber :
- Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta
Tokoh jurnalistik; seorang autodidak; terkenal dengan nama samaran: Baron Mathurapek. Mulai berkarir sebagai krani Gurutulis) di sebuah perusahaan perkebunan (Bel.nderneining) di Sumatera Timur, menerbitkan majalah untuk golongannya: De Kranie; kemudian menjadi redaktur Sinar Merdeka di Padang Sidempuan (1919—1922). Selanjutnya berkecimpung di berbagai harian dan majalah; antara lain: Benih Merdeka dari Hindia Sepakat (di Sibolga). Setelah merantau ke Jawa mulai bekerja sebagai reporter Sin Po di Jakarta, kemudian harian Neratja. Tahun 1924 mendirikan kantor berita Alpena dan iningguan Bintang Tim oer yang kemudian berkembang jadi harian dan merupakan koran modern untuk waktu itu. Tahun 1935 sempat singgah ke Jepang; sementara itu Bintang Timoer mengalaini kemunduran; tahun berikut mendirikan Tjaja Timoer, berlangsung sampai jaman Jepang. Selama pendudukan Jepang mengasuh harian Sinar Baroe di Semarang; awal revolusi menjadi pegawai tinggi Kementerian Penerangan, di samping meinimpin harian Negara Baroe. Selama revolusi fisik ditugaskan sebagai Koordinator Jawatan Penerangan se-Sumatera; menerbitkan harian Detik:1948, pegawai tinggi Kementerian Penerangan Negara Indonesia Timur di Ujungpandang. Tahun 1951 mendirikan Akadeini Wartawan di Jakarta; kini berkembang menjadi Perguruan Tinggi Publisistik; 1953, berusaha menerbitkan iningguan Lukisan Dunia, menghidupkan kembali harlan Bintang Timoer, tetapi koran itu akhirnya dijual kepada Partai Rakyat Nasional.
Sumber :
- Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta