T-Rex
New member
Takokak
Dalam sayur gulai singkong di daerah Sumatera Utara, kerap ditambahkan sayuran berbentuk buah bulat kecil, yaitu takokak. Selain leunca, tumis oncom merah dan sayur oncom hitam di daerah Jawa Barat, juga sering melengkapinya dengan buah takokak. Tak hanya jadi penambah di dalam sayuran saja, takokak juga kerap menjadi lalapan yang sangat digemari di beberapa daerah.
Takokak
Dalam sayur gulai singkong di daerah Sumatera Utara, kerap ditambahkan sayuran berbentuk buah bulat kecil, yaitu takokak. Selain leunca, tumis oncom merah dan sayur oncom hitam di daerah Jawa Barat, juga sering melengkapinya dengan buah takokak. Tak hanya jadi penambah di dalam sayuran saja, takokak juga kerap menjadi lalapan yang sangat digemari di beberapa daerah.
Takokak (Solanum torvum Swartz atau S ferrugium Jacq) cukup terkenal di beberapa daerah Indonesia. Di beberapa daerah, takokak dinamai cepoka, cokowana, pokak, atau terong pipit.
Tumbuhan ini tergolong perdu dan masuk ke dalam famili Solanaceae. Tumbuhan ini sering hidup liar di berbagai daerah, baik di daratan rendah hingga ke pegunungan. Perbanyakannya menggunakan biji yang banyak terdapat si dalam buah.
Tinggi tumbuhannya bisa mencapai dua meter lebih dengan batang berwarna hijau kecoklatan penuh duri tajam dan berbulu halus. Daunnya besar bergerigi lebar dan permukaannya pun berbulu. Bunganya kecil berwarna putih berkelompok lima hingga enam dalam satu tangkai dengan putiknya berwarna kuning.
Bila bunga dibuahi, maka muncullah bakal buah berwarna hijau. Buahnya terus berwarna hijau dengan biji berwarna putih lunak. Bila buah sudah matang, berwarna kehitaman dengan biji berwarna kecoklatan dan keras. Pemeliharaan tanaman ini cukup mudah. Selain memang bisa hidup liar, tumbuhan ini juga memerlukan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah. Pemupukan juga diperlukan, tapi cukup dengan pupuk dasar saja.
Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa takokak memiliki rasa pedas, sejuk, dan agak beracun. Makanya, bila digunakan untuk pengobatan penyakit tertentu, perlu diperhatikan dosisnya, karena bisa menimbulkan keracunan. Selain itu, penderita kecenderungan glaucoma dilarang meminumnya.
Kandungan yang dimiliki takokak cukup kaya dan berkhasiat. Misalnya, melancarkan sirkulasi dan menghilangkan darah beku, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan sakit (analgetik), dan mengatasi batuk (antitusif). Kandungan penting antara lain terdapat pada buah mentah, buah kering, daun, dan akarnya. Pada buah mentah terdapat chlorogenin, sisalogenone, torvogenin, dan vitamin A. Buah keringnya terdapat solasonin 0,1 persen. Daunnya terdapat neo-chlorogenine, panicolugenin. Sedangkan pada akarnya terdapat kandungan jurubine.
Biasanya, efek farmakologi diperoleh dari daun dan akarnya. Akarnya dicuci dan dipotong-potong secukupnya. Lalu, akar itu dijemur dan disimpan bila sudah kering. Daunnya digunakan dalam keadaan segar.
Dari pengalaman secara turun temurun di berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat mengatasi dan menyembuhkan beberapa penyakit. Contohnya, bengkak, sakit lambung, bisul, batuk kronis, dan koreng. Untuk mengobati pinggang kaku dan bengkak akibat terpukul, digunakan akar kering sebanyak 10-15 gram. Akar itu direbus oleh 4 gelas air hingga jadi 2 gelas, lalu disaring. Airnya diminum dua kali satu gelas hingga sakitnya sembuh. Ramuan ini juga dapat mengobati sakit lambung dan melancarkan haid, serta batuk kronis.
Bisul dan koreng pun dapat diobati dengan takokak. Daun yang segar dicuci sampai bersih dan digiling halus. Bubuhkan ke bagian yang sakit dan dibalut. Sedangkan untuk mengatasi jantung berdebar (tachycardia) dan nyeri jantung, digunakan enam lembar daun takokak segar. Daun ini ditambah setengah jari kunyit, ditumbuk halus. Campurkan setengah cangkir air masak dan satu sendok makan madu. Semuanya diperas dan disaring. Minum air itu sehari dua kali. (Wed) Selasa, 25 Juni 2002
Dalam sayur gulai singkong di daerah Sumatera Utara, kerap ditambahkan sayuran berbentuk buah bulat kecil, yaitu takokak. Selain leunca, tumis oncom merah dan sayur oncom hitam di daerah Jawa Barat, juga sering melengkapinya dengan buah takokak. Tak hanya jadi penambah di dalam sayuran saja, takokak juga kerap menjadi lalapan yang sangat digemari di beberapa daerah.
Takokak
Dalam sayur gulai singkong di daerah Sumatera Utara, kerap ditambahkan sayuran berbentuk buah bulat kecil, yaitu takokak. Selain leunca, tumis oncom merah dan sayur oncom hitam di daerah Jawa Barat, juga sering melengkapinya dengan buah takokak. Tak hanya jadi penambah di dalam sayuran saja, takokak juga kerap menjadi lalapan yang sangat digemari di beberapa daerah.
Takokak (Solanum torvum Swartz atau S ferrugium Jacq) cukup terkenal di beberapa daerah Indonesia. Di beberapa daerah, takokak dinamai cepoka, cokowana, pokak, atau terong pipit.
Tumbuhan ini tergolong perdu dan masuk ke dalam famili Solanaceae. Tumbuhan ini sering hidup liar di berbagai daerah, baik di daratan rendah hingga ke pegunungan. Perbanyakannya menggunakan biji yang banyak terdapat si dalam buah.
Tinggi tumbuhannya bisa mencapai dua meter lebih dengan batang berwarna hijau kecoklatan penuh duri tajam dan berbulu halus. Daunnya besar bergerigi lebar dan permukaannya pun berbulu. Bunganya kecil berwarna putih berkelompok lima hingga enam dalam satu tangkai dengan putiknya berwarna kuning.
Bila bunga dibuahi, maka muncullah bakal buah berwarna hijau. Buahnya terus berwarna hijau dengan biji berwarna putih lunak. Bila buah sudah matang, berwarna kehitaman dengan biji berwarna kecoklatan dan keras. Pemeliharaan tanaman ini cukup mudah. Selain memang bisa hidup liar, tumbuhan ini juga memerlukan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah. Pemupukan juga diperlukan, tapi cukup dengan pupuk dasar saja.
Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa takokak memiliki rasa pedas, sejuk, dan agak beracun. Makanya, bila digunakan untuk pengobatan penyakit tertentu, perlu diperhatikan dosisnya, karena bisa menimbulkan keracunan. Selain itu, penderita kecenderungan glaucoma dilarang meminumnya.
Kandungan yang dimiliki takokak cukup kaya dan berkhasiat. Misalnya, melancarkan sirkulasi dan menghilangkan darah beku, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan sakit (analgetik), dan mengatasi batuk (antitusif). Kandungan penting antara lain terdapat pada buah mentah, buah kering, daun, dan akarnya. Pada buah mentah terdapat chlorogenin, sisalogenone, torvogenin, dan vitamin A. Buah keringnya terdapat solasonin 0,1 persen. Daunnya terdapat neo-chlorogenine, panicolugenin. Sedangkan pada akarnya terdapat kandungan jurubine.
Biasanya, efek farmakologi diperoleh dari daun dan akarnya. Akarnya dicuci dan dipotong-potong secukupnya. Lalu, akar itu dijemur dan disimpan bila sudah kering. Daunnya digunakan dalam keadaan segar.
Dari pengalaman secara turun temurun di berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat mengatasi dan menyembuhkan beberapa penyakit. Contohnya, bengkak, sakit lambung, bisul, batuk kronis, dan koreng. Untuk mengobati pinggang kaku dan bengkak akibat terpukul, digunakan akar kering sebanyak 10-15 gram. Akar itu direbus oleh 4 gelas air hingga jadi 2 gelas, lalu disaring. Airnya diminum dua kali satu gelas hingga sakitnya sembuh. Ramuan ini juga dapat mengobati sakit lambung dan melancarkan haid, serta batuk kronis.
Bisul dan koreng pun dapat diobati dengan takokak. Daun yang segar dicuci sampai bersih dan digiling halus. Bubuhkan ke bagian yang sakit dan dibalut. Sedangkan untuk mengatasi jantung berdebar (tachycardia) dan nyeri jantung, digunakan enam lembar daun takokak segar. Daun ini ditambah setengah jari kunyit, ditumbuk halus. Campurkan setengah cangkir air masak dan satu sendok makan madu. Semuanya diperas dan disaring. Minum air itu sehari dua kali. (Wed) Selasa, 25 Juni 2002