Taktik Terbaik untuk Argentina Saat Hadapi Bosnia-Herzegovina

lydafeuer

New member
Taktik Terbaik untuk Argentina Saat Hadapi Bosnia-Herzegovina

Taktik-Terbaik-Untuk-Argentina-Saat-Hadapi-Bosnia-Herzegovina.jpg


Brasil, SunduL – Tim nasional Argentina harus bisa meraih kemenangan di laga pembuka Grup F kontra Bosnia-Herzegovina jika mereka ingin melaju ke babak 16 besar. Berada dalam satu grup dengan Iran dan juga Nigeria, Bosnia-Herzegovina bisa dibilang menjadi lawan tersulit untuk Argentina di babak grup. Publik Argentina tentu tidak mau kegagalan tim nasional mereka di Piala Dunia yang lalu kembali terulang. Setelah menelan kekalahan telak 4-0 dari Jerman, Argentina pun gugur di babak perempat final di Afrika Selatan pada tahun 2010.

Manajer tim nasional Argentina, Alejandro Sabella selama ini terlihat seperti mencari campuran antara gaya bermain menyerang dan juga bertahan dengan lini belakang yang dalam. Mudah untuk beranggapan seperti itu karena La Albiceleste akan bergantung pada talenta-talenta di lini depan mereka yang dipimpin oleh Lionel Messi. Mereka akan tampil maksimal jika bisa memanfaatkan potensi striker milik Barcelona tersebut dengan sebaik-baiknya dan hal ini sudah beberapa kali dicoba oleh pelatih-pelatih sebelumnya seperti Sergio Batista, tetapi dampak yang diberikan Messi justru tidak terlalu terlihat di tim nasional.

Sesaat setelah ditunjuk untuk menangani Argentina, Sabella menyadari kalau talenta yang dimiliki timnya di lini depan merupakan yang terbaik di level internasional, tetapi hal yang sama tidak bisa dikatakan kepada mereka yang bermain di belakang Messi. Tidak ada Xavi, tidak ada Iniesta yang bisa memecah kebuntuan dan mempermudah tugas Messi seperti saat ia bermain untuk La Blaugrana.

Argentina biasanya akan menggunakan formasi 4-3-3 dengan Messi memainkan peranan ‘false nine’ seperti yang biasa dimainkannya di Camp Nou. Gonzalo Higuain dan Sergio Aguero mengisi dua posisi sayap dan melengkapi trio di lini depan. Ketiganya sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi ancaman yang mengerikan bagi lini belakang lawan, tetapi mentalitas sebuah tim dalam suatu pertandingan juga tidak terlepas dari pemain-pemain yang berada di belakang trio ini. Angel di Maria akan berada di sisi kiri dari tiga gelandang, tetapi ketika Argentina memulai serangan balik, winger Real Madrid itu akan bermain seperti penyerang keempat untuk Argentina.

Tim asuhan Sabella menjadi sangat berbahaya ketika mereka tidak membangun serangan dengan lambat dan berharap striker tunggal di lini depan bisa melakukan keajaiban. Mereka akan tampil jauh lebih efektif jika melakukan lebih banyak serangan balik dengan memanfaatkan akselerasi dari beberapa pemain sayap. Dalam hal ini, jika ada yang ingin membandingkan dengan taktik Carlo Ancelotti di Real Madrid, maka taktik seperti itulah yang bisa menjadi tolak ukur untuk tim ini. Ketika melakukan serangan balik, mereka harus melakukannya dengan cepat, dalam jumlah pemain yang banyak, dan harus bisa memanfaatkan lebar dan panjang lapangan sebaik mungkin. Di sini bola-bola diagonal dari Fernando Gago yang ditujukan kepada Higuain atau Di Maria yang berada di sisi berlainan menjadi langkah pertama untuk membuka ruang dan menarik pemain-pemain bertahan lawan dari posisi mereka.

Sementara itu, Messi akan bermain sedikit lebih dalam dibandingkan dengan posisinya di Barcelona. Ia akan lebih sering terlihat dekat dengan garis tengah lapangan dibandingkan dengan kotak penalti lawan. Pemain bernomor punggung 10 ini menjadi mesin saat timnya sedang melakukan serangan, ia juga akan lebih banyak berlari jika dibandingkan saat ia bermain untuk klubnya.

Di lini belakang, Javier Mascherano akan memainkan peranan penting untuk memutus serangan lawan sehingga duet sentral bek yang masih belum berpengalaman di level internasional, Ezequiel Garay dan Federico Fernandez tidak akan banyak mendapatkan masalah. Selain rentannya dua sentral bek, masalah yang sebenarnya untuk Argentina adalah di posisi bek sayap. Dalam pertemuan dengan tim nasional Peru dan Ekuador, Argentina terllihat benar-benar kerepotan saat kedua negara tersebut memusatkan serangan mereka dari bagian sayap. Sabella harus bisa menyiasati kekurangan timnya di lini bertahan jika ia ingin membawa Argentina meraih kesuksesan di Brasil nanti.



Sumber :

http://www.sundul.com/berita-bola/i...tuk-argentina-saat-hadapi-bosnia-herzegovina/

http://sanchezpnkw.soup.io/post/434914399/Taktik-Terbaik-untuk-Argentina-Saat-Hadapi-Bosnia

memang dari segi taktik argentina lebih unggul ditambah adanya pemain bintang dunia, yaitu lionel messi dibandingkan bosnia.
 
Back
Top