Tuban - Gara-gara takut roh danyang (leluhur) desa mengamuk, ratusan warga Desa Beringin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban menjaga pohon jati tua yang ada di desa itu selama 24 jam. Aksi ini sudah berlangsung sejak sepekan terakhir, setelah muncul rencana kepala desa (Kades) setempat akan menebang pohon berusia ratusan tahun itu.
Pohon jati yang diyakini ditanam pendiri desa itu, kini tinggal satu-satunya pohon tua di desa setempat. Terlebih, pohon jati berdiameter sekitar 4,5 meter itu, berdiri di samping makam Mbah Danyang. Mbah Danyang merupakan tokoh leluhur yang sampai saat ini masih sering muncul, dengan perwujudan gaib bermacam-macam di desa setempat.
"Kami sudah menerima petunjuk gaib dari Mbah Danyang, agar pohon jati ini tidak ditebang. Makanya kami bersama-sama mengamankan agar tidak ditebang," kata Sukirno (46) warga setempat saat ditemui detiksurabaya di bawah pohon jati tua, Kamis (5/6/2008).
Tikno (44), warga lain mengatakan, pengamanan pohon tersebut dipicu rencana Kades Beringin, Rodli (43), yang berniat menebang pohon tersebut untuk pembangunan balai desa. Namun, upaya itu ditolak warga, karena warga sebelum rencana itu digulirkan telah menerima petunjuk gaib dari Mbah Danyang.
Petunjuk lewat mimpi yang diterima sebagian besar warga itu menjadi keyakinan bahwa Mbah Danyang menolak pohon tempat tinggalannya ditebang. Sekalipun itu untuk kepentingan pembangunan infrastruktur pemerintahan desa.
Dari pengamatan dtiksurabaya, tampak beberapa pria dewasa membawa sabit, pedang dan senjata apapun pun berjaga selama 24 jam. Itu dilakukan karena penebangan jati, akan dilakukan Kades Rodli dalam kurun waktu seminggu ini.
"Nyawa kami pertaruhkan untuk mempertahankan jati tinggalan Mbah Danyang. Siapapun akan kami lawan kalau mau menebang pohon tinggalan leluhur kami," ungkap warga sambil duduk-duduk di sekitar pohon jati tua.
Menurut mereka, beberapa bulan sebelumnya, Kades Beringin sudah menebang satu pohon jati tua yang lokasinya tak jauh dari lokasi jati yang dipertahankan warga. Jati tersebut laku dijual Rp 155 juta, dan uangnya dipakai untuk biaya membangun masjid desa sebesar Rp 125 juta.
Namun dampaknya, saban malam warga bermimpi didatangi Mbah Danyang dalam perwujudan seekor harimau putih yang mengamuk. Oleh karena itu, saat sang kades berniat menebang jati tua di dekat makam leluhur itu, ditentang keras warganya.
Foto: Warga Desa Beringin nampak tengah menjaga Pohon jati tua yang mereka keramatkan/Reza Pahlevi (bdh/bdh)
dari detik