MR_FRAN
New member
Perangkat tambahan untuk kamera hape kian bervariasi. Kalo mobilers masih inget, beberapa waktu lalu sempet ada yang bikin attachment lensa tele buat peranti perekam gambar di perangkat seluler. Alih-alih membuat attachment yang sifatnya seru-seruan, para peneliti di Berkeley, University of California, menciptakan sesuatu yang kelak bakal sangat bermanfaat bagi peradaban manusia. Yaitu perangkat tambahan mikroskop untuk hape dengan jumlah pembesaran tingkat tinggi.
Ide pembuatan mikroskop ini berawal dari seorang profesor bio engineering, Daniel Fletcher. Pak Fletcher pengen banget supaya desain optik bermanfaat bagi teknologi mobile jaman sekarang. Para peneliti di laboratorium-nya Fletcher sih sebenernya menginginkan sebuah gadget simpel yang nggak cuma bisa menghasilkan pembesaran gambar kulit, tapi juga darah. Namun, ada yang namanya kompromi kalo idealisme udah bertemu dengan pasar. Soalnya perangkat macam begini bisa bikin ribet dalam urusan penggunaan dan takutnya harus ditebus dengan biaya yang mahal.
Seiring dengan berjalannya penelitian, murid-murid Fletcher menemukan bahwa justru lebih mudah mengintegrasikan lensa mikroskop dengan kamera hape. Selain itu, hape yang merupakan perangkat konvergen dan bisa dihubungkan dengan gadget lain, membuat hasil gambar mikroskopis yang berhasil direkam bisa dengan mudah dipindahkan ke laptop atau perangkat lain dengan memanfaatkan Bluetooth. Kecanggihan kamera hape jaman sekarang pun turut andil dalam menyukseskan mikroskop Fletcher ini. Karena menurut para peneliti di sana, kamera hape masa kini mampu menangkap detil-detil yang diperlukan dokter buat mengidentifikasi parasit malaria dan sel kanker. Wheeeeww, you’ve got all the thing now!
Rencananya, teknologi ini akan diterapkan untuk area pedalaman yang jauh dari rumah sakit besar dengan peralatan medis yang canggih. Paramedis yang bekerja di daerah terpencil akan dengan mudah mengambil gambar high res dari sel darah pasien dengan menggunakan hape. Selanjutnya, foto tersebut bisa dikirim ke dokter-dokter ahli di bidangnya meskipun berada di rumah sakit yang jauh.
Sekedar informasi, mikroskop merupakan perangkat yang masih menjadi dasar dari segala macam diagnosis, terutama untuk penyakit malaria. Seandainya alat ini benar-benar diterapkan, maka dunia medis akan mengalami sebuah revolusi. Penyakit malaria sendiri masih sering dijumpai pada daerah-daerah terpencil. Untuk ini, Fletcher berencana menggunakan mikroskop hape di Uganda. Ahli medis di sana nantinya akan dilatih menggunakan alat ini untuk mengambil gambar darah pasien, dan memberikan gambar tersebut pada spesialis parasit malaria.
Lensa mikroskop tambahan ini akan hadir dalam dua jenis. Yang pertama adalah perangkat yang mampu membesarkan gambar sampai 5 kali. Pembesaran seperti ini berguna buat mengambil gambar permukaan kulit. Seperti pori-pori dan jerawat. Sedangkan satu tipe sisanya merupakan lensa yang mampu melakukan pembesaran sampai 60 kali. Gunanya? Buat ngambil gambar sel darah dan parasit secara detil.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah, dengan kemampuan yang tak ubahnya dengan mikroskop standar yang asli, berapa harga yang musti dibayar? Kayaknya kalo mahal sih wajar aja. Namun, kenyataannya nggak demikian kok. Dengan lensa yang ditempelkan ke hape dengan menggunakan tali dan klip, biaya total yang diperlukan untuk membuat prototipe tersebut hanya 75 dolar.