Tambang emas di Sultra mengundang Investor

Forbian_Syah

New member
Cadangan emas di bumi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditaksir mencapai 1,125 juta ton. ‘Penyebarannya kebanyakan di Kabupaten Bombana serta beberapa kabupaten lainnya yang saat ini sedang diteliti,” kata Gubernur Sultra, Nur Alam, saat menerima kunjungan kerja Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan, di Kendari, Jumat (4/6).

Nur Alam berharap, BKPM bisa memfasilitasi untuk mendatangkan investor. Namun, diakuinya, cadangan emas yang tersebar di sejumlah kabupaten itu sebagian besar berada di hutan lindung. “Tapi, kita sedang mengupayakan revisi tata ruangnya.”

Dengan cadangan emas yang dimilikinya, Gita mengatakan, Sultra memang bisa menjadi tujuan investor untuk menanamkan modal. “Dengan potensi deposit emas sebesar itu bisa menghasilkan sekitar Rp 300 ribu triliun. Sultra ini merupakan salah satu provinsi dengan potensi luar biasa dalam konteks jumlah penduduk hanya sekitar 2,1 juta.”

Menurut Gita, ada hal yang harus diperhatikan jika ingin mengembangkan pertambangan dan industri di kawasan Suitra, yaitu pembangunan infrastruktur dan listrik. Biaya perekonomian di wilayah Indonesia timur, lanjut dia, sangat tinggi karena terkendala infrastruktur serta transportasi atau konektivitas. “Dengan melimpahnya sumber daya alam, Sultra bisa menjadi provinsi hebat dengan melakukan industrialisasi karena bisa menambah nilai serta menambah lapangan kerja.”

Dengan adanya industrialisasi itu, Gita berharap, kawasan Indonesia timur bisa meningkatkan produk domestik bruto (PDB) nya. “Jangan hanya Rp 10 juta per kapita, kalau bisa Rp 100 juta per kapita.”


Terkait potensi investasi di sektor pertambangan, Gita mengaku sudah memulai dialog dengan menteri perindustrian untuk mengkaji kebijakan pertambangan. “Kita coba terapkan kebijakan hilirisasi, siapa pun investor yang bermain di hulu maka harus juga di hilir,” jelas Gita.

Selain emas, bumi Sultra ternyata memiliki potensi pertambangan lain yang cukup melimpah. Misalnya, aspal curah dengan cadangan sebesar 3,8 miliar ton serta aspal cair 600 juta ton.




Sumber : Republika
 
Back
Top