Administrator
Administrator
Bila masyarakat modern labih mengenal pengobatan masa kini dengan cara meminum obat yang diracik pabrik, bertandang ke petak XIV G dan VA yang berlokasi di sebelah utara Taman Ilmu Pengetahuan akan membuka wacana lebih luas. “Sekarang, buah pace sudah diolah menjadi jus atau ekstrak untuk mengatasi hipertensi,” tutur Sukardi, tamu berusia sekitar 70 tahun, sembari menunjuk pohon pace (Morinda citrifolia). “Di zaman saya, hanya dicucuk-cucuk garpu, diberi sedikit garam dan dimakan langsung.”
Pengaturan taman obat yang rapi, membuat pengunjung asyik mengamati bermacam tumbuhan pengobatan. Di antaranya widoro upas (Merremio mommoso) —sejenis umbi untuk mengatasi diabetes, serta wudani (Quisquaiis indico) —pembasmi cacing perut.
Beberapa tumbuhan pengobatan alami tadi dapat dibawa pulang. Caranya, dengan berbelanja Kios Botani yang memasarkan tanaman-tanaman chat basil budidaya Kebun Raya Purwodadi. Semisal kumis kucing (Orthosipon oristotus). “Daunnya dapat diolah menjadi teh herbal, berguna bagi pengobatan ginjal, diabetes, rematik, hipertensi sampai infeksi kandung kemihpapar Sukardi yang tampaknya pakar seal tanaman pengobatan.
Masih di kawasan tanaman obat, kami jumpai ‘kawan lama’; beluntas (Pluceo indico). Sekitar 20 tahun lalu, tanaman ni menjadi pagar hijau tempat tinggal kami. Sekarang, sudah sangat sulit dijumpai di kota-kota besar. Bila dulu dikonsumsi sebagai lalapan segar atau rebus, kini pengetahuan kami bertambah. Ekstraksi daun beluntas dapat digunakan sebagai penghambat laju bakteri patogen tertentu dan zat antioksidan bagi kulit.
Sumber : traveler
Pengaturan taman obat yang rapi, membuat pengunjung asyik mengamati bermacam tumbuhan pengobatan. Di antaranya widoro upas (Merremio mommoso) —sejenis umbi untuk mengatasi diabetes, serta wudani (Quisquaiis indico) —pembasmi cacing perut.
Beberapa tumbuhan pengobatan alami tadi dapat dibawa pulang. Caranya, dengan berbelanja Kios Botani yang memasarkan tanaman-tanaman chat basil budidaya Kebun Raya Purwodadi. Semisal kumis kucing (Orthosipon oristotus). “Daunnya dapat diolah menjadi teh herbal, berguna bagi pengobatan ginjal, diabetes, rematik, hipertensi sampai infeksi kandung kemihpapar Sukardi yang tampaknya pakar seal tanaman pengobatan.
Masih di kawasan tanaman obat, kami jumpai ‘kawan lama’; beluntas (Pluceo indico). Sekitar 20 tahun lalu, tanaman ni menjadi pagar hijau tempat tinggal kami. Sekarang, sudah sangat sulit dijumpai di kota-kota besar. Bila dulu dikonsumsi sebagai lalapan segar atau rebus, kini pengetahuan kami bertambah. Ekstraksi daun beluntas dapat digunakan sebagai penghambat laju bakteri patogen tertentu dan zat antioksidan bagi kulit.
Sumber : traveler
