Administrator
Administrator
Berikut hasil tanya jawab wartawan Tempo dengan Susno lewat surat elektronik.
setelah diperiksa tim Independen Mabes Kepolisian, Anda terkesan menghindar dari publik?
Saya tidak berubah. Masih Susno yang dulu. Kalaupun terkesan diam, itu karena pertanyaan rekan-rekan wartawan banyak yang berkaitan dengan materi pemeriksaan. Sebagai mantan Kabareskrim Mabes Polri, saya tahu betul, kalau materi pemeriksaan saksi dibocorkan, itu merupakan pelanggaran. Dampaknya akan sangat merugikan pemeriksa atau penyidik.
Benarkah Anda mulai melunak setelah didekati bekas Kapolri Sutanto?
Tidak. Saya tidak pernah mendengar hal itu.
Apakah dalam pemeriksaan Anda dikonfrontasikan dengan para tersangka kasus Gayus?
Tidak.
Tersangka Andi Kosasih kepada penyidik mengaku pernah bertemu dengan Anda di ruang kerja Andauntuk membahas pemblokiran rekening Rp 28 miliar milik Gayus. Benarkah?
Dari mana Anda tahu. Tim Penyidik tidak pernah menyatakan hal itu.
Tersangka Sjahrir Djohan dalam dokumen pemeriksaan yang juga beredar menyatakan pernah mengantarkan dana Rp. 500 juta ke rumah Anda terkait sengketa hukum antarpemegang saham PT Salmah Arowana Lestari....
Dari mana Anda tahu. Tim Penyidik tidak pernah menyatakan hal itu.
Benarkah Anda pernah sangat dekat dengan Haposan Hutagalung, terutama dalam penyelesaian kasus hukum PT SAL?
Sumber informasi itu tidak jelas dan tidak benar. Buat apa saya menanggapi? Kasihan rakyat jadi semakin bingung.
Haposan saat menjadi kuas hukum Tariq Khan, pemilik PT Signature Capital yang terkena kasus ADS, disebut-sebut memiliki rekaman ketika menyerahkan US$ 500 ribu kepada Anda?
Saya baru tahu dari Anda.
Ada anggapan semua aktivitas Anda terakhir ini sebagai upaya melawan petinggi Polri?
Tidak benar itu. Tidak ada perang bintang di Markas Polisi.
Anggota komisi hukum DPR , Syarifuddin Sudding menyatakan rencana kepergian Anda ke Singapura beberapa waktu lalu untuk bertemu dengan Sjahrir Djohan dan sejumlah anggota Komisi Hukum DPR?
Tidak. Keterangan anggota Komisi Hukum DPR tersebut sudah terbukti hanya isapan jempol belaka.
setelah diperiksa tim Independen Mabes Kepolisian, Anda terkesan menghindar dari publik?
Saya tidak berubah. Masih Susno yang dulu. Kalaupun terkesan diam, itu karena pertanyaan rekan-rekan wartawan banyak yang berkaitan dengan materi pemeriksaan. Sebagai mantan Kabareskrim Mabes Polri, saya tahu betul, kalau materi pemeriksaan saksi dibocorkan, itu merupakan pelanggaran. Dampaknya akan sangat merugikan pemeriksa atau penyidik.
Benarkah Anda mulai melunak setelah didekati bekas Kapolri Sutanto?
Tidak. Saya tidak pernah mendengar hal itu.
Apakah dalam pemeriksaan Anda dikonfrontasikan dengan para tersangka kasus Gayus?
Tidak.
Tersangka Andi Kosasih kepada penyidik mengaku pernah bertemu dengan Anda di ruang kerja Andauntuk membahas pemblokiran rekening Rp 28 miliar milik Gayus. Benarkah?
Dari mana Anda tahu. Tim Penyidik tidak pernah menyatakan hal itu.
Tersangka Sjahrir Djohan dalam dokumen pemeriksaan yang juga beredar menyatakan pernah mengantarkan dana Rp. 500 juta ke rumah Anda terkait sengketa hukum antarpemegang saham PT Salmah Arowana Lestari....
Dari mana Anda tahu. Tim Penyidik tidak pernah menyatakan hal itu.
Benarkah Anda pernah sangat dekat dengan Haposan Hutagalung, terutama dalam penyelesaian kasus hukum PT SAL?
Sumber informasi itu tidak jelas dan tidak benar. Buat apa saya menanggapi? Kasihan rakyat jadi semakin bingung.
Haposan saat menjadi kuas hukum Tariq Khan, pemilik PT Signature Capital yang terkena kasus ADS, disebut-sebut memiliki rekaman ketika menyerahkan US$ 500 ribu kepada Anda?
Saya baru tahu dari Anda.
Ada anggapan semua aktivitas Anda terakhir ini sebagai upaya melawan petinggi Polri?
Tidak benar itu. Tidak ada perang bintang di Markas Polisi.
Anggota komisi hukum DPR , Syarifuddin Sudding menyatakan rencana kepergian Anda ke Singapura beberapa waktu lalu untuk bertemu dengan Sjahrir Djohan dan sejumlah anggota Komisi Hukum DPR?
Tidak. Keterangan anggota Komisi Hukum DPR tersebut sudah terbukti hanya isapan jempol belaka.