jmw01
New member
Kisah yang sangat aneh, diceritakan oleh Syekh Ali ath-Thanthawi di beberapa kitabnya.
"Aku masuk ke sebuah masjid di kota Halab, aku melihat seorang pemuda sedang salat, aku berkata, 'Subhanallah', pemuda itu dulunya seorang yang jauh dari petunjuk Allah, suka minum rum, berzina, memakan riba, dan dia durhaka kepada kedua orang tuanya, sehingga mereka mengusirnya dari rumah, lalu apa gerangan yang membuatnya datang ke masjid? Aku mendekatinya dan bertanya, 'Bukankah kamu si fulan?' 'Benar, jawabnya.' Aku berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah memberimu hidayah, katakan kepadaku bagaimana ceritanya?' Dia berkata, 'Aku mendapatkan hidayah atas perantaraan seorang syekh yang memberikan nasihat di sebuah diskotik. Ya di diskotik.' Aku berkata dengan heran, 'Benarkah?' 'Ya, di diskotik,' jawabnya. Bagaimana ceritanya?" Dia lalu bercerita.
Di kampung kami ada sebuah masjid kecil dengan imam seorang syekh yang sudah tua. Pada suatu hari syekh itu menghadap ke jamaahnya dan berkata: "Pada ke manakah orang-orang?" Mereka kebanyakan khususnya para pemuda jauh dari masjid, bahkan tidak lagi mengenalnya." Jamaahnya menjawab, "Ada di diskotik dan tempat-tempat hiburan." Syekh berkata, "Apa yang kalian maksudkan dengan diskotik dan tempat-tempat hiburan?" Salah seorang dari mereka menjawab, "Diskotik adalah sebuah ruangan besar yang terdapat panggung di dalamnya, lalu para gadis yang telanjang atau setengah telanjang menari dengan disaksikan oleh pengunjung." Syekh berkata, "Apakah yang menyaksikannya juga orang-orang muslim?" "Benar," jawab mereka. "La haula wa laa quwwata illa billah, mari kita pergi ke sana untuk menasihati mereka," kata syekh. Mereka berkata, "Wahai Syekh, bagaimana Anda ini, menasihati orang di diskotik?" "Ya!" jawabnya.
Mereka memuji tekadnya dan mengatakan bahwa akan mendapat cacian dan hinaan serta bahaya.
Syekh berkata, "Apakah kita ini lebih baik dibandingkan Muhammad saw?" Syekh memegang tangan salah seorang jamaahnya untuk menunjukkan jalan ke diskotik, setelah sampai, pemilik diskotik bertanya, "Mau apa kamu?" Syekh menjawab, "Kami ingin menasihati orang-orang yang ada di diskotik." Pemilik diskotik heran dan memperhatikan mereka dengan saksama serta menolak mereka, mereka lalu menawar dengan harga yang setara dengan harga tiket untuk satu hari penuh.
Pemilik diskotik sepakat dan meminta mereka datang keesokan harinya pada awal acara. Pemuda tadi berkata, "Keesokan harinya aku ada di diskotik, tarian dimulai oleh seorang gadis, setelah selesai tabir pun ditutup, kemudian dibuka lagi. Tiba-tiba seorang syekh yang berwibawa duduk di kursi, dia memulai dengan bismillah dan hamdalah serta selawat kepada Rasulullah saw., setelah itu beliau mulai berceramah memberi nasihat kepada para pengunjung yang keheranan. Mereka mengira itu adalah selingan berupa lawakan. Setelah mereka tahu sedang berhadapan dengan seorang syekh yang memberikan nasihat, mereka mencaci makinya dengan berteriak dan tertawa. Namun, beliau tak memperdulikan mereka dan meneruskan nasihatnya sehingga salah seorang pengunjung berdiri dan meminta yang lain tenang dan mendengarkan apa yang diucapkan syekh."
"Ketenangan mulai menyelimuti sekeliling ruangan diskotik. Hanya suara syekh yang terdengar, beliau mengucapkan kata-kata yang belum pernah kami dengar sebelumnya. Beliau membaca ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis Nabi saw. serta kisah orang-orang saleh yang telah bertobat. Di antara ucapannya, 'Wahai manusia, kalian sudah lama hidup dengan bermaksiat kepada Allah, manakah nikmat kemaksiatan itu, dia telah lenyap dan tinggal lembaran-lembaran hitam yang akan dimintai pertanggungjawabannya pada hari kiamat nanti, suatu hari yang mana akan binasa segala sesuatu kecuali Allah SWT, wahai manusia, tidakkah kalian lihat amal perbuatan kalian, ke mana akan membawa, kalian tidak akan tahan menahan panasnya api dunia yang merupakan satu bagian dari tujuh puluh kali panasnya api neraka. Bersegeralah bertobat sebelum segalanya terlambat.' Dia berkata, 'Semua orang yang ada di sana menangis, dan keluarlah syekh dari diskotik dengan diikuti oleh semua orang, mereka bertobat dengan perantaraannya, termasuk pemilik diskotik ikut bertobat dan menyesali segala kesalahannya'."
Sumber: http://fedenet.multiply.com/journal/item/4/Taubat_di_Diskotik
"Aku masuk ke sebuah masjid di kota Halab, aku melihat seorang pemuda sedang salat, aku berkata, 'Subhanallah', pemuda itu dulunya seorang yang jauh dari petunjuk Allah, suka minum rum, berzina, memakan riba, dan dia durhaka kepada kedua orang tuanya, sehingga mereka mengusirnya dari rumah, lalu apa gerangan yang membuatnya datang ke masjid? Aku mendekatinya dan bertanya, 'Bukankah kamu si fulan?' 'Benar, jawabnya.' Aku berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah memberimu hidayah, katakan kepadaku bagaimana ceritanya?' Dia berkata, 'Aku mendapatkan hidayah atas perantaraan seorang syekh yang memberikan nasihat di sebuah diskotik. Ya di diskotik.' Aku berkata dengan heran, 'Benarkah?' 'Ya, di diskotik,' jawabnya. Bagaimana ceritanya?" Dia lalu bercerita.
Di kampung kami ada sebuah masjid kecil dengan imam seorang syekh yang sudah tua. Pada suatu hari syekh itu menghadap ke jamaahnya dan berkata: "Pada ke manakah orang-orang?" Mereka kebanyakan khususnya para pemuda jauh dari masjid, bahkan tidak lagi mengenalnya." Jamaahnya menjawab, "Ada di diskotik dan tempat-tempat hiburan." Syekh berkata, "Apa yang kalian maksudkan dengan diskotik dan tempat-tempat hiburan?" Salah seorang dari mereka menjawab, "Diskotik adalah sebuah ruangan besar yang terdapat panggung di dalamnya, lalu para gadis yang telanjang atau setengah telanjang menari dengan disaksikan oleh pengunjung." Syekh berkata, "Apakah yang menyaksikannya juga orang-orang muslim?" "Benar," jawab mereka. "La haula wa laa quwwata illa billah, mari kita pergi ke sana untuk menasihati mereka," kata syekh. Mereka berkata, "Wahai Syekh, bagaimana Anda ini, menasihati orang di diskotik?" "Ya!" jawabnya.
Mereka memuji tekadnya dan mengatakan bahwa akan mendapat cacian dan hinaan serta bahaya.
Syekh berkata, "Apakah kita ini lebih baik dibandingkan Muhammad saw?" Syekh memegang tangan salah seorang jamaahnya untuk menunjukkan jalan ke diskotik, setelah sampai, pemilik diskotik bertanya, "Mau apa kamu?" Syekh menjawab, "Kami ingin menasihati orang-orang yang ada di diskotik." Pemilik diskotik heran dan memperhatikan mereka dengan saksama serta menolak mereka, mereka lalu menawar dengan harga yang setara dengan harga tiket untuk satu hari penuh.
Pemilik diskotik sepakat dan meminta mereka datang keesokan harinya pada awal acara. Pemuda tadi berkata, "Keesokan harinya aku ada di diskotik, tarian dimulai oleh seorang gadis, setelah selesai tabir pun ditutup, kemudian dibuka lagi. Tiba-tiba seorang syekh yang berwibawa duduk di kursi, dia memulai dengan bismillah dan hamdalah serta selawat kepada Rasulullah saw., setelah itu beliau mulai berceramah memberi nasihat kepada para pengunjung yang keheranan. Mereka mengira itu adalah selingan berupa lawakan. Setelah mereka tahu sedang berhadapan dengan seorang syekh yang memberikan nasihat, mereka mencaci makinya dengan berteriak dan tertawa. Namun, beliau tak memperdulikan mereka dan meneruskan nasihatnya sehingga salah seorang pengunjung berdiri dan meminta yang lain tenang dan mendengarkan apa yang diucapkan syekh."
"Ketenangan mulai menyelimuti sekeliling ruangan diskotik. Hanya suara syekh yang terdengar, beliau mengucapkan kata-kata yang belum pernah kami dengar sebelumnya. Beliau membaca ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis Nabi saw. serta kisah orang-orang saleh yang telah bertobat. Di antara ucapannya, 'Wahai manusia, kalian sudah lama hidup dengan bermaksiat kepada Allah, manakah nikmat kemaksiatan itu, dia telah lenyap dan tinggal lembaran-lembaran hitam yang akan dimintai pertanggungjawabannya pada hari kiamat nanti, suatu hari yang mana akan binasa segala sesuatu kecuali Allah SWT, wahai manusia, tidakkah kalian lihat amal perbuatan kalian, ke mana akan membawa, kalian tidak akan tahan menahan panasnya api dunia yang merupakan satu bagian dari tujuh puluh kali panasnya api neraka. Bersegeralah bertobat sebelum segalanya terlambat.' Dia berkata, 'Semua orang yang ada di sana menangis, dan keluarlah syekh dari diskotik dengan diikuti oleh semua orang, mereka bertobat dengan perantaraannya, termasuk pemilik diskotik ikut bertobat dan menyesali segala kesalahannya'."
Sumber: http://fedenet.multiply.com/journal/item/4/Taubat_di_Diskotik